Ilustrasi Kelebihan Berat Badan (Sumber Gambar: Unsplash/ Ehimetalor Akhere Unuabona)

Cek Fakta: Benarkah Kenaikan Berat Badan Berkaitan dengan Kebahagiaan Seseorang?

30 January 2025   |   20:44 WIB
Image
Muhammad Agus Suyitno Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara

Kenaikan berat badan sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan dan perasaan tidak puas dengan tubuh. Banyak orang berpikir bahwa bertambahnya berat badan otomatis mengarah pada berkurangnya kebahagiaan.

Tapi, genhype, apa benar kenaikan berat badan selalu mempengaruhi kesejahteraan emosional seseorang? Ternyata, studi terbaru menunjukkan bahwa hubungan antara berat badan dan kebahagiaan itu lebih kompleks dari yang genhype kira! Bahkan, untuk beberapa orang, kenaikan berat badan justru sedikit meningkatkan kebahagiaan. Penasaran? Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Dilansir dari Medical Daily, sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan dalam International Journal of Applied Positive Psychology mengeksplorasi bagaimana kenaikan berat badan memengaruhi kebahagiaan seseorang dari waktu ke waktu.

Baca juga:  Jalan Kaki VS Lari, Mana Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?

Penelitian ini menggunakan data dari hampir 9.000 peserta yang berasal dari German National Educational Panel Study (NEPS). Untuk menghindari bias, para peneliti sengaja mengecualikan peserta yang memiliki kondisi kelebihan berat badan ekstrem atau kekurangan berat badan.
 

Hubungan Berat Badan dan Kebahagiaan: Ternyata Tidak Sesederhana Itu

Hasil penelitian ini sangat menarik, genhype! Peneliti menemukan bahwa indeks massa tubuh (BMI) tidak memiliki hubungan yang signifikan langsung dengan kebahagiaan seseorang. Pada beberapa kasus, kenaikan berat badan justru sedikit meningkatkan kebahagiaan. Penelitian ini mencatat bahwa fenomena tersebut terjadi tidak hanya pada pria, tetapi juga pada wanita—tanpa memandang kategori BMI mereka.

Peneliti utama, Felix Bittmann, menjelaskan bahwa meskipun kenaikan berat badan bisa berdampak negatif terhadap kepuasan hidup pada awalnya, pengaruh negatif tersebut seringkali bersifat sementara. Setelah beberapa waktu, banyak orang yang terbiasa dengan perubahan fisik mereka dan merasa lebih baik dengan kondisi tersebut.

Jadi, meskipun banyak yang berpikir obesitas pasti membuat orang tidak bahagia, kenyataannya, banyak orang yang terbiasa dan menerima berat badan mereka, yang akhirnya membuat mereka lebih puas dengan hidup mereka. “Mungkin dampak negatifnya hanya terasa pada awal peningkatan berat badan hingga seseorang terbiasa dengan kondisinya,” kata Bittmann.
 

Obesitas: Apa Pengaruhnya Terhadap Kebahagiaan?

Penting untuk dicatat, genhype, bahwa penelitian ini tidak mengabaikan dampak jangka panjang dari obesitas terhadap kesehatan. Kelebihan berat badan memang berhubungan dengan kualitas hidup yang lebih rendah akibat kesehatan yang buruk dan harapan hidup yang lebih pendek.

Namun, penelitian ini menegaskan bahwa dampak psikologis dari obesitas mungkin tidak seberat yang genhype kira. “Anehnya, tidak ada bukti bahwa obesitas secara langsung mengurangi tingkat kebahagiaan. Ini penting karena menunjukkan bahwa dampak psikologisnya mungkin tidak seberat yang kita bayangkan,” tambah Bittmann.

Jadi, meskipun obesitas bisa membawa dampak kesehatan yang serius, efek psikologisnya pada kebahagiaan tampaknya lebih kecil dari yang sering genhype duga. Orang yang mengalami kenaikan berat badan mungkin tidak merasa tertekan secara psikologis, bahkan jika mereka tergolong obesitas.

Mereka lebih cenderung merasa terbiasa dengan tubuh mereka dan merasa baik-baik saja, yang mengurangi kecemasan dan meningkatkan kebahagiaan mereka.
 

Mengapa Kenaikan Berat Badan Bisa Membuat Beberapa Orang Lebih Bahagia?

Bagi banyak orang, berat badan yang bertambah bisa menjadi hal yang membuat mereka merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri. Misalnya, bagi beberapa orang yang sebelumnya terlalu kurus atau merasa tidak sehat, kenaikan berat badan bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka. Perasaan ini, tentu saja, bisa meningkatkan kebahagiaan mereka, setidaknya untuk sementara waktu.

Selain itu, kenaikan berat badan sering kali berhubungan dengan faktor eksternal, seperti stres, pola makan yang buruk, atau perubahan gaya hidup. Namun, ketika seseorang merasa terbiasa dengan perubahan fisiknya, mereka cenderung tidak merasa tertekan oleh penambahan berat badan. Kebahagiaan mereka bisa tetap terjaga meskipun berat badan bertambah, karena mereka tidak merasa adanya dampak psikologis yang besar.

Meskipun dampak psikologis dari kenaikan berat badan tidak terlalu signifikan bagi banyak orang, peneliti Felix Bittmann menyebutkan bahwa ini adalah alasan mengapa obesitas begitu lazim di banyak negara. Jika kenaikan berat badan tidak memberikan dampak besar pada kebahagiaan seseorang, mereka cenderung kurang memiliki dorongan psikologis untuk menurunkan berat badan atau mengubah gaya hidup mereka.

Hal ini berhubungan dengan fakta bahwa orang-orang mungkin tidak merasa terganggu oleh berat badan mereka, yang menyebabkan mereka kurang termotivasi untuk melakukan perubahan gaya hidup yang diperlukan, seperti berolahraga atau menjaga pola makan sehat.

Jadi, genhype, apakah kenaikan berat badan selalu berhubungan dengan penurunan kebahagiaan? Ternyata tidak selalu! Penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan berat badan bisa sedikit meningkatkan kebahagiaan bagi beberapa orang, terutama setelah mereka terbiasa dengan perubahan tersebut.

Bahkan, dampak psikologis dari obesitas mungkin tidak sebesar yang genhype bayangkan, meskipun tetap ada efek tidak langsung, seperti masalah kesehatan. Yang terpenting adalah bagaimana genhype menerima diri sendiri dan mengelola kesejahteraan mental dan fisik secara keseluruhan.

Kebahagiaan sejati datang dari penerimaan diri, bukan hanya angka di timbangan. Jadi, genhype, mari pilih kebahagiaan yang berasal dari dalam diri dan bukan hanya dari penampilan fisik kita!

Baca juga: 7 Makanan Sehat dan Bergizi Seimbang untuk Menambah Berat Badan

Editor: Puput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

4 Hal Menarik dalam Trailer Film The Most Beautiful Girl in the World

BERIKUTNYA

Waspada Area Utara & Selatan Rumah Pada Tahun Ular Kayu, Begini Kata Pakar Fengsui

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: