Ilustrasi larangan menyapu di momen raya Imlek | Pexels/RDNE Stock Project

Sarat Makna, Ketahui Hal yang Menjadi Tabu Pada Momen Perayaan Imlek

29 January 2025   |   16:00 WIB
Image
Aldehead Marinda M. U. Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Tabu yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek berakar pada kepercayaan dan takhayul kuno. Banyak dari pantangan ini berasal dari cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun, terutama legenda tentang Nian, makhluk mitos yang kerap meneror desa-desa.

Untuk mengusir Nian, masyarakat menggunakan suara keras dan warna merah, yang kemudian berkembang menjadi tradisi dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Dari kepercayaan ini, muncul berbagai kebiasaan yang dihindari selama perayaan, karena diyakini dapat menarik energi negatif atau mendatangkan kemalangan.

Baca juga: Daftar Makhluk Mitologi terkait Perayaan Imlek & Tradisi Tionghoa

Dilansir dari Luxury Tribune, beberapa pantangan atau tabu umum yag dikenal seperti kegiatan seperti menangis atau menggunakan bahasa negatif dipercaya dapat mengundang kesialan, karena hal tersebut melambangkan kesedihan dan kemalangan di hari yang harusnya dipenuhi kemeriahan.

Untuk mempersiapkan Tahun Baru Imlek dan menghindari pantangan-pantangan tersebut, keluarga biasanya melakukan pembersihan besar-besaran sebelum hari raya.

Hal ini termasuk mencuci pakaian dan merapikan rumah untuk memastikan bahwa tidak dibutuhkan kegiatan menyapu yang perlu dilakukan selama beberapa hari pertama di tahun baru, yang dianggap dapat mengusir keberuntunga.

Selain itu, banyak orang membeli pakaian baru dan menahan diri untuk tidak memotong rambut atau menggunakan gunting selama periode perayaan Imlek untuk menjaga keberuntungan mereka. Kalau mereka hendak memotong atau mengubah gaya rambut, hal ini umum dilakukan beberapa hari sebelum memasuki masa raya Imlek.

Penggunaan gunting dan gunting rambut juga dilarang. Memotong rambut atau menggunakan alat tajam dapat melambangkan pemutusan ikatan dan hubungan, yang dapat menyebabkan kemalangan. Banyak tempat pangkas rambut yang tutup selama sebulan setelah Tahun Baru Imlek untuk menghormati tradisi ini.

Selain itu, mengenakan pakaian hitam atau putih juga menjadi pantangan karena warna-warna tersebut yang secara tradisional diasosiasikan dengan kedukaan atau peristiwa berkabung. Hal tersebut menjadi tabu dan tidak disukai karena dapat mengundang kesedihan dan kemalangan ke dalam kehidupan seseorang selama periode perayaan.

Membangunkan seseorang saat perayaan Imlek dianggap membawa kesialan. Tindakan ini dapat menimbulkan stres dan menandakan tahun yang penuh dengan tekanan dan kerja keras. Orang-orang didorong untuk bangkit atau bangun tidur secara alami dengan sendirinya.

Ada pula pantangan untuk makan bubur nasi pada adalah hal Imlek. Bubur nasi dianggap tabu karena secara historis dikaitkan dengan kemiskinan. Dengan begitu mengonsumsinya dipercaya akan membawa kesulitan keuangan di tahun mendatang.

Terakhir, tidur siang di momen raya Imlek dianggap sebagai hal yang membuat orang malas sepanjang tahun. Sebaliknya, individu didorong untuk tetap aktif dan terjaga  sepanjang hari.

Dilansir dari Igafencu di zaman modern ini, beberapa pengecualian terhadap tabu ini mulai muncul seiring dengan berkembangnya pemikiran yang semakin kontemporer. Meskipun praktik-praktik tradisional masih terus diwariskan oleh generasi terdahulu, generasi yang lebih muda umum mengadopsi pendekatan yang lebih santai.

Sebagai contoh, beberapa orang mungkin memilih untuk mencuci pakaian jika perlu atau mengenakan warna selain merah atau emas, yang secara tradisional dianggap membawa keberuntungan.

Pengaruh globalisasi juga telah menyebabkan percampuran adat istiadat, yang memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam bagaimana tabu ini dipatuhi di tiap-tiap rumah yang menyambut Hari Raya Imlek.

Baca juga: 5 Tradisi Perayaan Imlek di Indonesia, Pertunjukan Barongsai sampai Bagi-bagi Angpao

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Cek Sinopsis Attack on Titan: The Last Attack, Tayang di Bioskop Indonesia 14 Februari 2025

BERIKUTNYA

Mengenal Rip Current, Fenomena Arus Laut yang Berbahaya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: