Jangan Salah Kostum, Ini Pilihan Warna Baju yang Dianjurkan dan Dihindari ketika Imlek
29 January 2025 |
07:59 WIB
Perayaan tahun baru Imlek jatuh pada hari ini, Rabu 29 Januari 2025. Bagi Genhype yang merayakan atau berencana ikut merayakan bersama sahabat dan rekan kerja, pastikan untuk datang dengan pakaian yang sesuai supaya tidak saltum alias salah kostum.
Pasalnya, warna-warna yang dikenakan selama perayaan tahun baru Imlek memiliki makna budaya yang mencerminkan kepercayaan dan praktik tradisional masyarakat Tiongkok sejak lama. Utamanya warna merah yang diasosiasikan dengan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran.
Baca juga: Menyelami Perayaan Imlek Masyarakat China Benteng
Sebagai warna yang paling disukai untuk perayaan ini, warna merah ditampilkan secara mencolok pada pakaian, dekorasi, dan bahkan amplop yang digunakan untuk memberi angpau kepada sesama. Dilansir dari South China Morning Post, mengenakan pakaian baru berwarna merah saat tahun baru Imlek dipercaya sebagai awal yang baru dan dapat menarik energi positif untuk tahun yang akan datang.
Hindustan Times mencatat bahwa kepercayaan ini berasal dari cerita rakyat Tionghoa tentang binatang buas bernama Nian yang akan meneror desa-desa. Dikatakan bahwa warna merah membuat Nian takut, sehingga muncullah tradisi mengenakan pakaian merah dan menghias diri dengan benda-benda berwarna merah selama festival perayaan Imlek berlangsung.
Selain merah, warna emas juga menjadi pilihan populer yang melambangkan kekayaan dan kemewahan. Kombinasi warna merah dan emas tidak hanya meningkatkan semangat perayaan tetapi juga menyampaikan rasa kegembiraan.
Banyak orang memilih pakaian yang menggabungkan kedua warna tersebut, seperti dress dengan warna dasar merah yang diberi aksen detail emas. Warna-warna lain seperti kuning juga dapat diterima karena warna ini sangat erat kaitannya dengan emas yang melambangkan kekuasaan dan kebangsawanan dalam budaya Tionghoa.
Pakaian tradisional yang dikenakan selama Tahun Baru Imlek sering kali meliputi qipao (cheongsam) untuk wanita dan jas (Tang) untuk pria.
Pakaian ini biasanya terbuat dari kain mewah seperti sutra dan satin, yang mencerminkan semangat meriahnya perayaan ini. Qipao dikenal dengan desainnya yang elegan dan dapat dihiasi dengan pola dan bordir yang rumit, sementara jas (Tang) menampilkan pakaian yang lebih santai dengan elemen tradisional Tiongkok.
Ketika berbicara tentang kain, sutra sangat disukai karena teksturnya yang halus dan berkilau, yang menambah unsur kemewahan pada pakaian. Kain lain yang disukai mungkin termasuk brokat atau satin, yang juga memiliki tampilan yang kaya dan cocok untuk acara-acara perayaan. Pilihan kain sering kali mencerminkan keinginan untuk kenyamanan serta keanggunan selama pertemuan keluarga dan perayaan khusus.
Meskipun merah tetap menjadi warna dominan untuk pakaian Tahun Baru Imlek, warna-warna cerah lainnya seperti hijau juga dapat digunakan. Hijau melambangkan pertumbuhan dan pembaharuan, menjadikannya pilihan yang cocok bagi mereka yang ingin merayakan imlek tanpa menggnakan dominasi warna merah.
Sebaliknya, ada warna-warna tertentu yang harus dihindari selama periode perayaan ini. Warna hitam dan putih sangat tidak disarankan karena secara kepercayaan Tionghoa mengaitkannya dengan konteks kedukaan dan pemakaman.
Mengenakan warna-warna ini dapat dianggap mengundang kesialan atau menandakan kesedihan pada saat yang seharusnya digunakan untuk bersuka cita.
Baca juga: Kumpulan Inspirasi Ucapan & Twibbon Tahun Baru Imlek 2025
Asosiasi warna hitam dengan kegelapan dan kematian membuatnya menjadi warna yang harus dihindari dengan cara apa pun selama perayaan tahun baru Imlek. Demikian pula, putih dianggap sebagai warna kesedihan, yang semakin memperkuat ketidaksesuaiannya selama masa perayaan ini.
Selain itu, mengenakan pakaian yang rusak atau robek juga tidak disarankan, karena dipercaya dapat menarik kemalangan. Kepercayaan ini menggarisbawahi pentingnya menampilkan diri dengan baik selama perayaan Imlek. Hal ini dipercaya menjadi cerminan keinginan untuk kemakmuran dan kesuksesan di tahun yang akan datang.
Editor: Fajar Sidik
Pasalnya, warna-warna yang dikenakan selama perayaan tahun baru Imlek memiliki makna budaya yang mencerminkan kepercayaan dan praktik tradisional masyarakat Tiongkok sejak lama. Utamanya warna merah yang diasosiasikan dengan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran.
Baca juga: Menyelami Perayaan Imlek Masyarakat China Benteng
Sebagai warna yang paling disukai untuk perayaan ini, warna merah ditampilkan secara mencolok pada pakaian, dekorasi, dan bahkan amplop yang digunakan untuk memberi angpau kepada sesama. Dilansir dari South China Morning Post, mengenakan pakaian baru berwarna merah saat tahun baru Imlek dipercaya sebagai awal yang baru dan dapat menarik energi positif untuk tahun yang akan datang.
Hindustan Times mencatat bahwa kepercayaan ini berasal dari cerita rakyat Tionghoa tentang binatang buas bernama Nian yang akan meneror desa-desa. Dikatakan bahwa warna merah membuat Nian takut, sehingga muncullah tradisi mengenakan pakaian merah dan menghias diri dengan benda-benda berwarna merah selama festival perayaan Imlek berlangsung.
Selain merah, warna emas juga menjadi pilihan populer yang melambangkan kekayaan dan kemewahan. Kombinasi warna merah dan emas tidak hanya meningkatkan semangat perayaan tetapi juga menyampaikan rasa kegembiraan.
Banyak orang memilih pakaian yang menggabungkan kedua warna tersebut, seperti dress dengan warna dasar merah yang diberi aksen detail emas. Warna-warna lain seperti kuning juga dapat diterima karena warna ini sangat erat kaitannya dengan emas yang melambangkan kekuasaan dan kebangsawanan dalam budaya Tionghoa.
Pakaian tradisional yang dikenakan selama Tahun Baru Imlek sering kali meliputi qipao (cheongsam) untuk wanita dan jas (Tang) untuk pria.
Pakaian ini biasanya terbuat dari kain mewah seperti sutra dan satin, yang mencerminkan semangat meriahnya perayaan ini. Qipao dikenal dengan desainnya yang elegan dan dapat dihiasi dengan pola dan bordir yang rumit, sementara jas (Tang) menampilkan pakaian yang lebih santai dengan elemen tradisional Tiongkok.
Ketika berbicara tentang kain, sutra sangat disukai karena teksturnya yang halus dan berkilau, yang menambah unsur kemewahan pada pakaian. Kain lain yang disukai mungkin termasuk brokat atau satin, yang juga memiliki tampilan yang kaya dan cocok untuk acara-acara perayaan. Pilihan kain sering kali mencerminkan keinginan untuk kenyamanan serta keanggunan selama pertemuan keluarga dan perayaan khusus.
Meskipun merah tetap menjadi warna dominan untuk pakaian Tahun Baru Imlek, warna-warna cerah lainnya seperti hijau juga dapat digunakan. Hijau melambangkan pertumbuhan dan pembaharuan, menjadikannya pilihan yang cocok bagi mereka yang ingin merayakan imlek tanpa menggnakan dominasi warna merah.
Warna baju yang harus dihindari saat Imlek
Sebaliknya, ada warna-warna tertentu yang harus dihindari selama periode perayaan ini. Warna hitam dan putih sangat tidak disarankan karena secara kepercayaan Tionghoa mengaitkannya dengan konteks kedukaan dan pemakaman.Mengenakan warna-warna ini dapat dianggap mengundang kesialan atau menandakan kesedihan pada saat yang seharusnya digunakan untuk bersuka cita.
Baca juga: Kumpulan Inspirasi Ucapan & Twibbon Tahun Baru Imlek 2025
Asosiasi warna hitam dengan kegelapan dan kematian membuatnya menjadi warna yang harus dihindari dengan cara apa pun selama perayaan tahun baru Imlek. Demikian pula, putih dianggap sebagai warna kesedihan, yang semakin memperkuat ketidaksesuaiannya selama masa perayaan ini.
Selain itu, mengenakan pakaian yang rusak atau robek juga tidak disarankan, karena dipercaya dapat menarik kemalangan. Kepercayaan ini menggarisbawahi pentingnya menampilkan diri dengan baik selama perayaan Imlek. Hal ini dipercaya menjadi cerminan keinginan untuk kemakmuran dan kesuksesan di tahun yang akan datang.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.