ROH Gelar Pameran There Is No Center, Januari sampai April 2025
25 January 2025 |
19:54 WIB
ROH Gallery menggelar pameran bertajuk There is No Center dari 25 Januari sampai 13 April 2025. Pameran yang mengundang 18 seniman dari dalam dan luar negeri tersebut akan menampilkan karya yang terus berubah dalam 3 bulan penyelenggaraannya.
Jun Tirtadji, Founder dan Director ROH, mengatakan bahwa galeri mengusung konsep pameran yang berbeda dengan ekshibisi pada umumnya yang kerap statis dengan karya-karya yang dipajang.
“Kami biasanya pameran selama 4 atau 5 minggu di galeri, tapi khusus untuk pameran ini kami ingin main dengan waktu,” katanya kepada Hypeabis.id di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).
Baca juga: Seniman Yusuf Susilo Hartono & Budhi Brassco Siap Gelar Pameran Kasih
Dia mengatakan, There Is No Center akan diadakan selama 3 bulan. Akan tetapi, karya yang dapat dinikmati oleh para pengunjung bakal terus mengalami perubahan selama rentang waktu pameran. Dengan begitu, para pencinta seni tidak akan melihat karya yang sama dari awal pameran sampai akhir periode, karena terdapat perubahan karya yang ditampilkan.
“Biasanya pameran statis dan display-nya yang pertama kita pamerkan akan menjadi sama yang akan dilihat oleh audience sampai akhir pameran, tapi khusus untuk pameran ini kami rencana untuk pamerannya terus berubah,” imbuhnya.
Karya-karya yang keluar dan masuk dalam pameran ini akan merespons beberapa performance yang akan terjadi selama waktu gelaran berlangsung. Dia menuturkan, kemungkinan ada 3,4,5 kali perubahan selama periode pameran.
Jun menyebut, pameran ini mengusung tema There Is No Center guna merespons situasi kiwari yang makin lama kian multipolar. Selain itu, galeri juga ingin membangun suatu pameran yang merepresentasikan atau menanggapi situasi yang terjadi di dunia yang lebih besar.
“Dan untuk memikirkan hal-hal itu dalam bentuk pameran,” katanya.
Dia pun berharap pameran ini dapat mengajak audiens yang menyaksikan karya untuk ikut mengelaborasi dan memikirkan pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai kondisi yang ada di dunia saat ini.
Adapun, pada pameran There is No Center fase pertama ini terdapat karya dari seniman-seniman seperti Aditya Novali, Albertho Wanma, dan sebagainya yang menampilkan berbagai macam topik.
Kurator Denise Lai mengungkapkan There Is No Center muncul dari pemahaman bahwa kepastian telah menjadi artefak, yang mungkin gagal memenuhi kebutuhan setiap orang pada masa yang membutuhkan kelanjutan semangat tangkas ini, yang merangkul ketegangan produktif antara stabilitas dan perubahan.
“Ia membayangkan dirinya sebagai ruang tempat karya seni dapat masuk dalam berbagai tahap selama periode pertunjukan dua belas minggunya, dan di mana bentuk-bentuknya pada dasarnya kontingen dan relasional dengan bertransformasi secara menyeluruh,” ujarnya.
Menurutnya, pendekatan ini mengakui ketidakmungkinan dan daya tarik yang terus-menerus dari pusat sebagai prinsip pengorganisasian pengumpulan dan pembuatan makna, serta mengumpulkan seniman yang praktiknya telah mengilhami ketegangan yang menghidupkan pameran.
Baca juga: Mendekatkan Seni & Sejarah pada Anak Lewat Pameran Pola-pola Bejana di KiN Space
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Jun Tirtadji, Founder dan Director ROH, mengatakan bahwa galeri mengusung konsep pameran yang berbeda dengan ekshibisi pada umumnya yang kerap statis dengan karya-karya yang dipajang.
“Kami biasanya pameran selama 4 atau 5 minggu di galeri, tapi khusus untuk pameran ini kami ingin main dengan waktu,” katanya kepada Hypeabis.id di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).
Baca juga: Seniman Yusuf Susilo Hartono & Budhi Brassco Siap Gelar Pameran Kasih
Dia mengatakan, There Is No Center akan diadakan selama 3 bulan. Akan tetapi, karya yang dapat dinikmati oleh para pengunjung bakal terus mengalami perubahan selama rentang waktu pameran. Dengan begitu, para pencinta seni tidak akan melihat karya yang sama dari awal pameran sampai akhir periode, karena terdapat perubahan karya yang ditampilkan.
“Biasanya pameran statis dan display-nya yang pertama kita pamerkan akan menjadi sama yang akan dilihat oleh audience sampai akhir pameran, tapi khusus untuk pameran ini kami rencana untuk pamerannya terus berubah,” imbuhnya.
Karya-karya yang keluar dan masuk dalam pameran ini akan merespons beberapa performance yang akan terjadi selama waktu gelaran berlangsung. Dia menuturkan, kemungkinan ada 3,4,5 kali perubahan selama periode pameran.
Jun menyebut, pameran ini mengusung tema There Is No Center guna merespons situasi kiwari yang makin lama kian multipolar. Selain itu, galeri juga ingin membangun suatu pameran yang merepresentasikan atau menanggapi situasi yang terjadi di dunia yang lebih besar.
“Dan untuk memikirkan hal-hal itu dalam bentuk pameran,” katanya.
Pengunjung sedang menyaksikan salah satu karya dalam pameran There Is No Center di ROH Gallery pada Sabtu (25/1/1025) (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Yudi Supriyanto)
Adapun, pada pameran There is No Center fase pertama ini terdapat karya dari seniman-seniman seperti Aditya Novali, Albertho Wanma, dan sebagainya yang menampilkan berbagai macam topik.
Kurator Denise Lai mengungkapkan There Is No Center muncul dari pemahaman bahwa kepastian telah menjadi artefak, yang mungkin gagal memenuhi kebutuhan setiap orang pada masa yang membutuhkan kelanjutan semangat tangkas ini, yang merangkul ketegangan produktif antara stabilitas dan perubahan.
“Ia membayangkan dirinya sebagai ruang tempat karya seni dapat masuk dalam berbagai tahap selama periode pertunjukan dua belas minggunya, dan di mana bentuk-bentuknya pada dasarnya kontingen dan relasional dengan bertransformasi secara menyeluruh,” ujarnya.
Menurutnya, pendekatan ini mengakui ketidakmungkinan dan daya tarik yang terus-menerus dari pusat sebagai prinsip pengorganisasian pengumpulan dan pembuatan makna, serta mengumpulkan seniman yang praktiknya telah mengilhami ketegangan yang menghidupkan pameran.
Baca juga: Mendekatkan Seni & Sejarah pada Anak Lewat Pameran Pola-pola Bejana di KiN Space
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.