Tsunami (Sumber gambar: Unsplash/ NOAA)

Mengenal Skema 20-20-20 dalam Mitigasi Gempa Megathrust di Indonesia

20 January 2025   |   06:53 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Gempa yang bersumber di zona megathrust umumnya berpotensi berskala besar dan destruktif. Gempa yang kuat di wilayah ini juga bisa jadi menimbulkan tsunami, karena hiposenter atau titik pusat gempa buminya terbilang lebih dangkal. 

Indonesia termasuk negara yang memiliki zona megathrust tidak hanya satu, tetapi beberapa sekaligus. Segmen megathrust ini tersebar di sejumlah wilayah, seperti Selat Sunda-Banten, Mentawai-Pagai, Mentawai-Siberut, Andaman-Sumatera, dan masih ada beberapa di zona lainnya.

Oleh karena itu, gempa megathrust merupakan ancaman nyata yang tak bisa disepelekan. Sebagai negara yang rawan bencana, memiliki respons yang tepat terhadap kerawanan ini pun menjadi begitu krusial. 

Baca juga: Ancaman Nyata Gempa Megathrust & Langkah Krusial Penguatan Sosialisasi Mitigasi

Dosen Geodinamik, Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta Prasetyadi mengatakan mitigasi menjadi faktor penting yang harus diperkuat. Dengan mitigasi yang tepat, jatuhnya korban hingga kerugian sosial ekonomi dapat ditekan.

“Implementasi mitigasi gempa megathrust di masyarakat itu secara sederhana dapat dilakukan dengan metode 20-20-20,” ungkapnya dalam diskusi daring Memahami Megathrust: Menghadapi Ancaman Membangun Ketangguhan, Minggu (19/1/2025).

Prasetyadi mengatakan skema mitigasi 20-20-20 merupakan pedoman evakuasi yang dirancang untuk meningkatkan kesiagaan masyarakat. Dengan demikian, respons mereka ketika terjadi bencana, terutama ancaman tsunami akibat gempa megathrust dapat diketahui secara cepat dan tepat.
 

(Sumber gambar: Unsplash/Mark Stosberg)

(Sumber gambar: Unsplash/Mark Stosberg)

Seperti namanya, 20-20-20 memiliki tiga langkah penting yang setiap tindakannya punya korelasi angka 20. Skema berbasis angka ini diharapkan memudahkan masyarakat merespons kondisi bencana.

Skema 20 pertama adalah untuk merasakan dan mencermati kondisi. Jadi, jika gempa terjadi, segera hitung berapa lama getaran itu tercipta dan seberapa besar perkiraan kekuatannya. Jika getaran gempa terasa lebih dari 20 detik, Genhype harus segera waspada. Pasalnya, gempa lebih dari 20 detik bisa jadi merupakan sinyal awal kemungkinan terjadinya tsunami.

Skema 20 kedua adalah keputusan evakuasi. Jika getaran gempa terasa selama 20 detik, maka diproyeksikan masyarakat di sekitar titik bencana hanya punya waktu 20 menit untuk evakuasi. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengetahui dengan baik ke mana mereka harus pergi dari area pantai atau lautan menuju ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Waktu 20 menit adalah durasi perkiraan sebelum gelombang tsunami tiba di daratan.

Skema 20 menit ketiga adalah area evakuasi. Jadi, jika getaran gempa terasa selama 20 detik, masyarakat setidaknya harus berada di titik daratan setinggi 20 meter agar cukup aman. Angka 20 meter ini merupakan prediksi batas aman agar masyarakat tidak terbawa arus tsunami yang cukup deras.

“Dalam sebuah survei, masyarakat baru melakukan evakuasi setelah ada perintah dari otoritas. Ini yang masih sering keliru. Sebab, seharusnya segera dilakukan ketika ada tanda-tanda yang muncul,” imbuhnya.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan potensi gempa megathrust di Indonesia cukup kompleks. Saat ini Indonesia masih memiliki seismic gap, yakni kondisi zona sumber gempa yang sebenarnya masih aktif, tetapi belum terjadi gempa besar dalam rentang puluhan hingga ratusan tahun terakhir. Kondisi ini membuat proses akumulasi energi gempa terus terjadi.

Menurut catatan sejarah gempa besar di Indonesia, Daryono menyebut wilayah Selatan Banten dan Selat Sunda jadi zona yang telah mengalami kekosongan gempa besar cukup lama. Gempa besar di wilayah ini tercatat pada 1757 atau 267 tahun yang lalu.

Kemudian, wilayah Mentawai-Siberut juga diketahui telah mengalami kekosongan gempa besar yang cukup lama, terakhir terjadi pada 1797 atau sekitar 227 tahun. “Kedua zona seismic gap ini ke depan patut diwaspadai dengan upaya mitigasi konkret,” tuturnya.

Baca juga: Pastikan Hunian Tahan Gempa, Cek 7 Hal Penting Ini pada Struktur Rumah

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Ancaman Nyata Gempa Megathrust & Langkah Krusial Penguatan Sosialisasi Mitigasi

BERIKUTNYA

Review Film 1 Kakak 7 Ponakan, Kehangatan dalam Kehidupan Generasi Sandwich

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: