Ivan Nestorman berpose di depan poster peluncuran lagu Singkawang Mosichin di Yayasan Riset Visual mataWaktu Kamis malam (16/1/2025). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Nadhif Alwan Kamil)

Gambarkan Multikulturalisme Nusantara, Ivan Nestorman Rilis Single Singkawang Mosichin

17 January 2025   |   09:01 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Pemusik neo tradisi, Ivan Nestorman kembali meramaikan belantika musik Indonesia dengan karya terbaru bertajuk "Singkawang Mosichin". Musisi berusia 57 tahun itu merilis single ini untuk menggambarkan multikulturalisme di Tanah Air yang kosmopolit.

"Singkawang Mosichin" ditulis oleh Ivan karena dia kagum akan keberagaman budaya di kota provinsi Kalimantan Barat, itu. Singkawang sendiri merupakan frasa dari bahasa Hakka, San khew Jong, yang berarti kota di bukit di dekat laut dan muara.

Uniknya lagi, Mosichin dalam dialek orang Kek -keturunan suku Han yang berasal dari China- di Singkawang mempunyai makna yang positif. Mosichin secara harfiah artinya semua beras, tak ada masalah, atau no problem, yang kerap menjadi ungkapan sehari-hari di sana. 

"Ihwal peluncuran single ini memang saya sedang membuat lagu-lagu yang bertema Nusantara. Jadi nanti akan ada lagu tentang Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau lain agar masyarakat tidak perlu bersedih dengan berbagai persoalan," katanya. 

Baca juga: Musisi NDGJ Rilis Single Gerafik Disayn, Sebuah Lagu tentang Persoalan Pekerja Kreatif
 

memainkan flute saat membawakan lagu Englishman In New York dari Sting

Ivan Nestorman memainkan klarinet saat membawakan lagu Englishman In New York, dari Sting,  di Yayasan Riset Visual mataWaktu Kamis malam (16/1/2025). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Nadhif Alwan Kamil)

Musisi asal Nusa Tenggara Timur itu mengungkap, komposisi ini secara garis besar memang mengisahkan tentang impresi keseharian Kota Singkawang. Sebuah kota yang dikenal mempunyai tingkat toleransi antar umat beragama yang menonjol di Indonesia. 

Lagu ini, menurutnya, ingin menggambarkan bahwa semua baik-baik saja di Singkawang, sebab tiga suku besar yang terdiri dari ras Tionghoa, Dayak, dan Melayu (Tidayu) benar-benar hidup secara berdampingan dengan cukup harmonis tanpa ada friksi di antara mereka.

Dalam proses pembuatan lagu, pada awalnya Ivan hanya menggunakan bahasa Indonesia untuk menggambarkan sikap toleransi tersebut. Syahdan, dia bertemu dengan berbagai komunitas dari dan asal Singkawang untuk menyisipkan idiom Mosichin, sehingga dimasukkan ke dalam lirik.

"Di lagu ini saya tidak hanya menggambarkan tentang Singkawang, tetapi ada juga revitalisasi alat musik [tradisi] dari motif-motif setempat, salah satunya sape, alat musik dawai dari suku Dayak," imbuhnya.

Ivan mengungkap, awal menciptakan lagu ini dia hanya mengandalkan buku riset bertajuk Memoar Orang-orang Singkawang. Arkian, dia juga terinspirasi dari salah satu postingan arsitek Yori Antar, yang mengeksplorasi tradisi lisan dalam proses pembuatan rumah di Tanah Air.

Ivan juga pergi ke Singkawang untuk menyerap secara langsung bagaimana kehidupan di kota Seribu Kelenteng itu. Dari sinilah dia kemudian tertarik untuk mengungkai keragaman tersebut, bukan hanya dari ranah sosial, melainkan juga bagaimana multikulturalisme membentuk kota Singkawang.

"Ini juga bukan sekadar menghadirkan sape sebagai pelengkap, yang paling penting adalah motif dari saling terangkut [dari musik tradisi]. Sebab di situlah perjuangannya, di tengah musik -yang sekarang serba terbuat dari mesin," imbuh musisi jebolan Fakultas Sastra Inggris, kampus swasta tertua di Jakarta itu.
 

Suasana pengujung menikmati peluncuran lagu Singkawang Mosichin di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Suasana pengunjung menikmati peluncuran lagu Singkawang Mosichin di Yayasan Riset Visual mataWaktu Kamis malam (16/1/2025).  (Sumber gambar: Hypeabis.id/Nadhif Alwan Kamil)

Flavius Nestor Embun Man, atau yang lebih dikenal dengan nama Ivan Nestorman lahir di Manggarai, Flores, NTT pada  18 Februari 1967. Ivan dikenal sebagai musisi neo tradisi yang banyak mengeksplorasi langgam-langgam musik tradisional Tanah Air dengan pendekatan mutakhir yang mudah diterima awam. 

Selama kariernya, Ivan telah menghasilkan senarai album seperti Return to Lamalera, Flores The Cap of Flower, dan Flobamorata with Hope. Selain menjajaki karir solo, Ivan juga berkolaborasi dengan musisi lain seperti Edo Kondologit, Glenn Fredly, Tompi, Doel Sumbang, dan Franky Sahilatua.
 
"Singkawang Mosichin" merupakan hasil kerja sama Ivan Nestorman, Yayasan Singkawang Luhur Abadi & Yayasan Riset Visual mataWaktu. Video lengkap lagu ini dapat dinikmati pada kanal YouTube @NestornationChannel yang menandai peluncurannya pada Kamis, 16 Januari 2025, pukul 19.00 WIB di mataWaktu, Jakarta. 

Baca juga: Kolaborasi Danilla dan Hindia Persembahkan Single Jika dengan Sentuhan Baru
 


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

FDA Amerika Serikat Cekal Pengguna Bahan Red 3 pada Makanan Kemasan, Indonesia?

BERIKUTNYA

Mengenal Maserasi Parfum untuk Menciptakan Aroma yang Halus & Harmonis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: