Du Cœur à la Main: Dolce & Gabbana. (Sumber foto: Dolce & Gabbana Exhibition)

Dolce & Gabbana Pamerkan Keunikan Haute Couture Italia Perdana di Grand Palais Paris

13 January 2025   |   19:26 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Pameran retrospektif Du Coeur à la Main: Dolce & Gabbana (Dari Hati ke Tangan: Dolce & Gabbana) baru saja dibuka di Grand Palais, Paris, pada Jumat (10/1/2025). Ini merupakan pameran kedua yang digelar secara global setelah sukses besar di Palazzo Reale, Milan.

Pameran ini bukan sekadar retrospektif karya-karya desainer Domenico Dolce dan Stefano Gabbana selama beberapa dekade, tetapi juga perayaan budaya Italia. Seperti halnya identitas merek yang terbentuk sejak peluncurannya pada 1980-an sebagai perpaduan antara pengaruh kelas atas dan bawah, pameran ini menampilkan segalanya, mulai dari kemewahan pesta aristokrat di Milan hingga kereta kuda tradisional dari pedesaan Sisilia.

Baca juga: Madonna Tampil Misterius dengan Veil Hitam di Dolce & Gabbana Milan Fashion Week 2025

Belakangan ini, pameran arsip rumah mode besar semakin populer, seperti retrospektif Chanel baru-baru ini di Museum V&A London. Menurut kurator Florence Muller, pameran mode tengah tumbuh menjadi fenomena besar selama sekitar 20 tahun terakhir dan sebuah peluang bagi rumah mode untuk menunjukkan sisi lain dari apa yang mereka kerjakan.

“Jika diperhatikan, peragaan busana hanya berlangsung selama 10 atau 20 menit. Pakaian hanya melintas di catwalk beberapa detik. Penonton tidak dapat melihat detailnya secara mendalam. Pameran seperti ini memberikan kesempatan untuk mendekati desain-desain tersebut dan mengapresiasi setiap detail indah yang dikerjakan. Ini adalah kesempatan langka yang biasanya hanya dimiliki oleh klien couture,” ujarnya seperti dikutip dari The National News.
 

Du Coeur à la Main menghadirkan pengalaman unik tersebut. Pameran ini menampilkan sekitar 200 karya unik dari pertunjukan legendaris Alta Moda, Alta Sartoria, dan Alta Gioielleria (masing-masing berarti busana wanita mewah, busana pria mewah, dan perhiasan mewah).

Melihat karya-karya ini dari dekat memungkinkan pengunjung menghargai keahlian rumit yang dituangkan ke dalam setiap kreasi penuh kemegahan dan teatrikal.

Dunia Dolce & Gabbana dikenal dengan estetika yang berkonsep pada "lebih ramai lebih baik,” tetapi beberapa detail dalam pameran ini mengungkap perhatian rumah mode tersebut terhadap detail dan sentimen yang jarang disadari sebagai bagian dari filosofi mereka.

Kurasi yang dilakukan oleh Muller diperkaya dengan desain skenografi dari Agence Galuchat dan produksi oleh IMG, yang semuanya berkontribusi untuk memberikan nuansa permanen pada pameran ini.

Di Grand Palais, yang terbagi dalam 10 ruangan, masing-masing dengan alam visual dan suara yang unik, mata pengunjung akan terpikat oleh lebih dari 200 gaun, siluet maskulin, ratusan aksesori buatan tangan, hingga furnitur dan barang antik.

Berbagai inspirasi artistik dan beragam dari rumah mode ini—yang memadukan agama, lukisan, arsitektur, seni pertunjukan, dan desain interior—terasa sangat nyata. Keahlian dalam struktur, bordir, ornamen, dan renda menjadikan para desainer di Dolce & Gabbana sebagai penyihir sejati, yang dengan mulus memadukan teknik kuno dengan visi masa depan.

Selain itu, pengunjung dapat mengagumi para pengrajin bordir rumah tersebut, yang khusus hadir pada kesempatan ini dan bekerja langsung dari bengkel fesyen sementara mereka.

 

Ada dua ruangan yang menjadi highlight. Ruangan pertama adalah ruangan Devotion, yang menampilkan model-model yang berkilau dalam balutan emas di latar belakang hitam, mengingatkan pada teatrikalitas Barok.

Pakaian-pakaian ini terinspirasi oleh figur contrapposto yang dipahat dalam ukiran kayu, yang populer pada abad ke-17 dan 18. Ruangan ini menyampaikan rasa mistisisme yang mendalam, yang mengalir dalam banyak karya Dolce & Gabbana.

Area kedua adalah Atelier. Untuk memasukinya, pengunjung harus menaiki tangga yang dihiasi dengan model-model berpakaian hitam, seolah dalam prosesi pemakaman. Begitu masuk, pengunjung disuguhkan dengan replika atelier Dolce & Gabbana di Milan, tempat di mana 120 orang bekerja dengan keterampilan tingkat tinggi mereka.

Di sini, ada lima pengrajin wanita yang sedang bekerja. Ini adalah momen untuk mengamati gerakan tangan, konsentrasi, dan dedikasi mereka. Di ruang ini pengunjung juga bisa memahami kerja keras di balik kemegahan teatrikal tersebut.

Sejak 1985, para penggemar maksimalisme barok telah mengagumi Dolce & Gabbana karena kemegahan kreasi dan teatrikalnya, keahlian setara perajin emas, dan cerita yang memikat, yang merupakan ciri khas sejati dari Dolce Vita bergaya Sisilia.

Pameran Du Coeur à la Main akan singgah di sembilan kota di seluruh dunia, termasuk di Milan dan Paris. Tujuh destinasi berikutnya masih dirahasiakan, tapi Dolce & Gabbana mengungkapkan bahwa kemungkinan akan ada pameran di Timur Tengah. Pameran retrospektif ini dapat dikunjungi hingga 31 Maret 2025 di Grand Palais, Paris.

Baca juga: 5 Istilah dalam Dunia Fashion, Haute Couture sampai Capsule Wardrobe

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Restoran Menjamur, Implementasi Wajib Sertifikat Halal Belum Maksimal

BERIKUTNYA

5 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Menjalankan Tradisi Bersih-bersih Sebelum Imlek

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: