Asal Usul Virus HMPV: Ditemukan Sejak 2001 di Belanda
08 January 2025 |
18:55 WIB
Setelah merebaknya kasus human metapneumovirus (HMPV) di China, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) buka suara. Melalui keterangan resminya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut masyarakat tak perlu panik dengan sebaran virus ini.
Sebab, virus ini berbeda dengan virus Covid-19 yang kala itu baru ditemukan. “HMPV itu virus lama, sama seperti flu,” katanya.
Baca juga: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes Tegaskan Tak Perlu Panik
Meski Beijing menyebut angka HMPV naik karena lonjakan musiman, beredarnya foto-foto pemandangan rumah sakit di China yang penuh dengan masyarakat menggunakan masker ini menjadi perhatian dunia. Namun seperti yang dijelaskan, Budi menyampaikan bahwa virus ini memang sering mendera negara-negara 4 musim dan bukan merupakan virus baru seperti Covid-19.
“HMPV itu ditemukan 2001 dan sudah beredar sejak 2021 di seulruh dunia, termasuk di Indonesia,” imbuhnya. Lantas, seperti apa asal usul virus HMPV ini?
Jurnal yang dipublikasikan di American Society for Microbiology yang ditulis oleh B L Rao dkk pada 2004 menjelaskan bahwa HMPV pertama kali dilaporkan oleh kelompok peneliti di Belanda, van den Hoogen dan rekan-rekannya pada 2001.
Kala itu, HMPV mendera pasien dengan penyakit saluran pernapasan. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa HMPV dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari penyakit saluran pernapasan bagian atas yang ringan hingga bronkiolitis dan pneumonia yang parah.
Lebih lanjut, studi menunjukkan bahwa HMPV telah beredar di kalangan manusia setidaknya selama 50 tahun. Ini juga memberikan bukti bahwa virus ini sudah ada dalam populasi manusia jauh sebelum ditemukan secara resmi pada 2001.
Setelah penemuan awal ini, HMPV dengan cepat diidentifikasi sebagai penyebab penting dari penyakit pernapasan akut yang mempengaruhi bayi, anak-anak, dan orang dewasa di seluruh dunia.
Virus ini menjadi perhatian utama di bidang kesehatan masyarakat karena perannya yang signifikan dalam menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada kelompok usia yang rentan, khususnya pada bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Pada 2003, dilakukan sebuah studi di India untuk memeriksa peran HMPV dalam penyakit pernapasan pada anak-anak. Studi ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Sassoon di Pune, Maharashtra, yang melibatkan analisis spesimen aspirat nasofaring dari pasien rawat inap dan swab tenggorokan serta swab hidung dari pasien rawat jalan.
Hasilnya, dari total 26 spesimen anak-anak yang diperiksa, RNA HMPV terdeteksi pada 5 anak yang 4 di antaranya berusia di bawah satu tahun, sementara satu anak lainnya berusia antara 1 hingga 5 tahun. Temuan tersebut menunjukkan HMPV dapat menyebabkan penyakit pernapasan akut yang parah pada bayi dan anak-anak termasuk pneumonia dan bronkopneumonia.
Kala itu, dari 18 orang dewasa yang terlibat dalam penelitian ini memang tidak menunjukkan hasil positif HMPV. Namun, studi ini belum dapat menyimpulkan bahwa HMPV tidak mempengaruhi orang dewasa karena ukuran sampel yang terbatas.
Salah satu temuan penting dari studi ini adalah bahwa virus ini dapat menyebabkan penyakit yang bervariasi mulai dari kasus ringan seperti pilek hingga infeksi pernapasan yang lebih berat terutama pada kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak.
Meski sudah berlangsung 25 tahun sejak resmi ditemukan, dunia medis masih memerlukan studi lanjutan yang lebih komprehensif. Salah satu studi lanjutan yang dituliskan dalam jurnal ini menyebutkan adanya analisis filogenetik dari 5 spesimen positif HMPV yang menunjukkan keragaman genetik di antara isolat-isolat virus yang ditemukan.
Penelitian ini sempat menemukan bahwa isolat HMPV dari India pada 2003 memiliki hubungan yang erat dengan strain HMPV yang diisolasi di Kanada pada 1997 hingga 2000. Isolat yang ditemukan di India juga menunjukkan keberagaman yang mencolok. Hal ini menggambarkan kompleksitas epidemiologi HMPV di India yang menunjukkan adanya beberapa strain virus yang berbeda kala itu.
Hasil dari studi ini memberikan bukti lebih lanjut tentang peran HMPV sebagai penyebab penyakit pernapasan yang signifikan khususnya pada bayi dan anak-anak di India. Namun, temuan ini juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan dan studi lebih lanjut untuk menilai beban penyakit yang ditimbulkan oleh HMPV terutama dalam konteks negara-negara dengan prevalensi penyakit pernapasan yang tinggi, terbukti dengan meningkatnya kasus penyakit yang menyerang pernafasan ini di China pada awal 2025.
Baca juga: Wabah Virus HMPV Merebak, Waspadai Risiko Bagi Kelompok Rentan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sebab, virus ini berbeda dengan virus Covid-19 yang kala itu baru ditemukan. “HMPV itu virus lama, sama seperti flu,” katanya.
Baca juga: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes Tegaskan Tak Perlu Panik
Meski Beijing menyebut angka HMPV naik karena lonjakan musiman, beredarnya foto-foto pemandangan rumah sakit di China yang penuh dengan masyarakat menggunakan masker ini menjadi perhatian dunia. Namun seperti yang dijelaskan, Budi menyampaikan bahwa virus ini memang sering mendera negara-negara 4 musim dan bukan merupakan virus baru seperti Covid-19.
“HMPV itu ditemukan 2001 dan sudah beredar sejak 2021 di seulruh dunia, termasuk di Indonesia,” imbuhnya. Lantas, seperti apa asal usul virus HMPV ini?
Jejak HMPV di Dunia
Ilustrasi virus (Sumber gambar: Anna Shvets/Pexels)
Jurnal yang dipublikasikan di American Society for Microbiology yang ditulis oleh B L Rao dkk pada 2004 menjelaskan bahwa HMPV pertama kali dilaporkan oleh kelompok peneliti di Belanda, van den Hoogen dan rekan-rekannya pada 2001.
Kala itu, HMPV mendera pasien dengan penyakit saluran pernapasan. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa HMPV dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari penyakit saluran pernapasan bagian atas yang ringan hingga bronkiolitis dan pneumonia yang parah.
Lebih lanjut, studi menunjukkan bahwa HMPV telah beredar di kalangan manusia setidaknya selama 50 tahun. Ini juga memberikan bukti bahwa virus ini sudah ada dalam populasi manusia jauh sebelum ditemukan secara resmi pada 2001.
Setelah penemuan awal ini, HMPV dengan cepat diidentifikasi sebagai penyebab penting dari penyakit pernapasan akut yang mempengaruhi bayi, anak-anak, dan orang dewasa di seluruh dunia.
Virus ini menjadi perhatian utama di bidang kesehatan masyarakat karena perannya yang signifikan dalam menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada kelompok usia yang rentan, khususnya pada bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Pada 2003, dilakukan sebuah studi di India untuk memeriksa peran HMPV dalam penyakit pernapasan pada anak-anak. Studi ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Sassoon di Pune, Maharashtra, yang melibatkan analisis spesimen aspirat nasofaring dari pasien rawat inap dan swab tenggorokan serta swab hidung dari pasien rawat jalan.
Hasilnya, dari total 26 spesimen anak-anak yang diperiksa, RNA HMPV terdeteksi pada 5 anak yang 4 di antaranya berusia di bawah satu tahun, sementara satu anak lainnya berusia antara 1 hingga 5 tahun. Temuan tersebut menunjukkan HMPV dapat menyebabkan penyakit pernapasan akut yang parah pada bayi dan anak-anak termasuk pneumonia dan bronkopneumonia.
Kala itu, dari 18 orang dewasa yang terlibat dalam penelitian ini memang tidak menunjukkan hasil positif HMPV. Namun, studi ini belum dapat menyimpulkan bahwa HMPV tidak mempengaruhi orang dewasa karena ukuran sampel yang terbatas.
Salah satu temuan penting dari studi ini adalah bahwa virus ini dapat menyebabkan penyakit yang bervariasi mulai dari kasus ringan seperti pilek hingga infeksi pernapasan yang lebih berat terutama pada kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak.
Meski sudah berlangsung 25 tahun sejak resmi ditemukan, dunia medis masih memerlukan studi lanjutan yang lebih komprehensif. Salah satu studi lanjutan yang dituliskan dalam jurnal ini menyebutkan adanya analisis filogenetik dari 5 spesimen positif HMPV yang menunjukkan keragaman genetik di antara isolat-isolat virus yang ditemukan.
Penelitian ini sempat menemukan bahwa isolat HMPV dari India pada 2003 memiliki hubungan yang erat dengan strain HMPV yang diisolasi di Kanada pada 1997 hingga 2000. Isolat yang ditemukan di India juga menunjukkan keberagaman yang mencolok. Hal ini menggambarkan kompleksitas epidemiologi HMPV di India yang menunjukkan adanya beberapa strain virus yang berbeda kala itu.
Hasil dari studi ini memberikan bukti lebih lanjut tentang peran HMPV sebagai penyebab penyakit pernapasan yang signifikan khususnya pada bayi dan anak-anak di India. Namun, temuan ini juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan dan studi lebih lanjut untuk menilai beban penyakit yang ditimbulkan oleh HMPV terutama dalam konteks negara-negara dengan prevalensi penyakit pernapasan yang tinggi, terbukti dengan meningkatnya kasus penyakit yang menyerang pernafasan ini di China pada awal 2025.
Baca juga: Wabah Virus HMPV Merebak, Waspadai Risiko Bagi Kelompok Rentan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.