Still photo Hear Me: Our Summer (Sumber gambar: Instagram/CBI Pictures)

Review Film Hear Me: Our Summer, Bukan Sekadar Kisah Cinta

08 January 2025   |   13:45 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Bercerita tentang cinta pada pandangan pertama, pengorbanan demi keluarga, juga pencarian mimpi dan jati diri, Hear Me: Our Summer bukan film romansa biasa. Karakter utamanya yang mengalami disabilitas sensorik pendengaran membuat cerita yang disajikan makin menggugah. 

Kisah film ini akan mengikuti Yong Jun (diperankan oleh Hong Kyung), seorang anak muda yang menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas. Hidupnya berubah ketika dia mulai bekerja sebagai pengantar bekal makan siang yang dijalankan orang tuanya.

Saat mengantar pesanan di sebuah kolam renang, Yong Jun bertemu dengan Yeoreum (Roh Yoon-seo), seorang perempuan muda yang pekerja keras dan tengah mendukung adik perempuannya, Gaeul (Kim Min-ju) meraih mimpi jadi perenang profesional. 

Baca juga: Review Film My Annoying Brother, Melawan Keterpurukan dengan Support System
 

Still photo Hear Me: Our Summer (Sumber gambar: Instagram/CBI Pictures)

Still photo Hear Me: Our Summer (Sumber gambar: Instagram/CBI Pictures)

Dua kakak beradik ini, Yeoreum dan Gaeul, berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Yong Jun yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Yeoreum pun melakukan pendekatan dengan menggunakan bahasa yang sama.

Menonton film Hear Me: Our Summer memberi pengalaman sinematik yang unik. Sedari awal, penonton telah disuguhkan dengan adegan pembuka yang terasa magis. 

Dalam sebuah adegan di kolam renang, Yong Jun yang tengah mengantar makanan mendapati suasana kolam renang yang sebenarnya diisi oleh banyak atlet, tetapi penuh keheningan. Mereka semua berbicara melalui gerak tangan.

Perasaan sunyi itu tergambar dengan scoring panjang, yang sedikit meresahkan, tetapi sekaligus memberi gambaran perasaan yang kompleks. Keheningan yang terjadi ini juga mendorong penonton untuk fokus pada apa yang terjadi secara visual. 

Paduan scoring nada misterius, gerakan bahasa isyarat, dan ekspresi para atlet saat berkomunikasi, seolah menunjukkan bahwa ada banyak hal yang bisa ‘didengar’ dalam percakapan hening mereka.

Dalam bahasa isyarat, selain gerak tangan atau tubuh, ekspresi wajah jadi satu medium penting menyampaikan makna dan emosi. Aspek ini benar-benar diperhatikan sepanjang film dan membuat penonton pun dengan mulus merasakan atmosfer film dengan baik. 
 

Still photo Hear Me: Our Summer (Sumber gambar: Instagram/CBI Pictures)

Still photo Hear Me: Our Summer (Sumber gambar: Instagram/CBI Pictures)

Selain itu, permainan scoring juga jadi faktor penting film dalam film ini. Lantaran sebagian besar film ini tidak memiliki dialog verbal, musik dan suara latar belakang pun jadi suguhan yang sangat menonjol.

Scoring yang berbeda di setiap adegan mendorong penonton memberikan perhatian khusus pada ekspresi wajah dan emosi yang tengah terjadi. Film ini memang terus mendorong batasan-batasan komunikasi, baik antar tokoh di dalamnya, maupun para tokoh dengan penontonnya.

Sepanjang film, romansa Yong Jun dan Yeoreum menjadi sajian yang menggemaskan. Bagaimana keduanya menumbuhkan rasa cinta, kepedulian, dan penghormatan, tak jarang membuat penonton tersenyum-senyum sendiri ketika menontonnya.

Interaksi antara Yong Jun dan Yeoreum sangat menyenangkan karena mereka perlahan-lahan menjadi lebih dekat dengan berbagi kehidupan sehari-hari mereka. 

Lalu, hubungan kakak beradik Yeoreum dan Gaeul juga tak kalah menarik. Sang kakak yang ingin terus berjuang demi Gaeul yang tengah berusaha masuk Olimpiade, tanpa sadar membuat sang adik tertekan. Di sisi lain, Yeoreum pun seolah hidup demi mimpi orang lain, bukan dirinya sendiri.

Secara halus, film ini pun menyentil bagaimana orang kebanyakan memandang kehidupan para disabilitas sensorik pendengaran. Dalam beberapa adegan, terdapat ucapan maupun tindakan diskriminasi yang masih mereka rasakan.

Di luar itu, rupanya ‘ketidaksesuaian’ pandangan terhadap para disabilitas pendengaran ini tak hanya terjadi oleh orang umum. Bisa jadi, kesalahpahaman itu pun masih dilakukan oleh orang-orang terdekat. 

Hal itu misalnya terwujud dalam konflik Yeoreum dan Gaeul yang makin memuncak jelang ajang kualifikasi Olimpiade. Hubungan Yong Jun dan Yeoreum di saat yang bersamaan juga mengalami pasang surut, yang pada akhirnya membuatnya berintropeksi, membangun empati kembali, tanpa mengurung diri.
 

Still photo Hear Me: Our Summer (Sumber gambar: Instagram/CBI Pictures)

Still photo Hear Me: Our Summer (Sumber gambar: Instagram/CBI Pictures)

Film yang berfokus pada kisah menyentuh hati yang dibuat oleh karakter-karakter baik hati ini membuat penonton merasakan perasaan yang menyenangkan dan membekas. Terlebih, kisah cinta pertama belakangan makin sering terdepak dalam genre romansa, tetapi film ini mampu menyuguhkannya dengan berbeda dan menarik.

Namun, perlu diakui, sepanjang film berjalan, minim kejadian dramatis atau konflik tertentu. Alhasil, ketika sebuah konflik muncul, rasanya menjadi terkesan tiba-tiba.

Film yang di-remake dari Taiwan berjudul sama ini bakal tayang di bioskop Indonesia mulai 8 Januari 2025. Spesial pada Hari Tuli Nasional, film ini akan tayang dengan subtitle closed caption untuk mempermudah teman-teman tuli menonton, khusus pada tanggal 11 dan 12 Januari di CGV. 

Baca juga: Review Mufasa: The Lion King, Kilas Balik Masa Kecil Si Raja Hutan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Game Ghost of Tsushima Diadaptasi Jadi Anime, Dijadwalkan Rilis 2027

BERIKUTNYA

Komposer Mikhael Ubah Notasi G-E-D-E Jadi Latar Musik di Film Petaka Gunung Gede

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: