Bukalapak Tutup Layanan Marketplace 9 Januari 2025, Fokus Jual Produk Virtual
08 January 2025 |
11:08 WIB
Bukalapak resmi mengumumkan penutupan layanan marketplace di platform mereka terhitung mulai 9 Januari 2025. Ini menandai langkah besar perusahaan dalam menjalankan strategi bisnisnya, yang ke depan akan lebih fokus pada penjualan produk virtual.
Berdiri sejak 15 tahun lalu, Bukalapak menjadi tempat bagi para pelapak untuk menjual berbagai produk fisik seperti gawai, elektronik, busana, serta produk gaya hidup lainnya. Mereka memutuskan untuk beralih sepenuhnya pada penjualan produk virtual, seperti pulsa prabayar, token listrik, dan pembayaran tagihan.
Melalui keterangan resmi yang dirilis di blog Bukalapak, perusahaan menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk meningkatkan fokus pada layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan digital konsumen pada masa mendatang.
"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada produk virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak," demikian pernyataan dalam keterangan resmi perusahaan.
Baca juga: Indonesia Dominasi Pasar E-commerce Asean, Dipacu Influencer & Live Commerce
Sampai besok, 9 Februari 2025, pengguna masih bisa membuat pesanan untuk produk fisik yang tersedia di Bukalapak. Beberapa kategori produk fisik yang masih bisa dibeli antara lain aksesori rumah, elektronik, fesyen, makanan, handphone, kamera, komputer, kesehatan, logam mulia, perawatan & kecantikan, sepeda, sampai perlengkapan olahraga.
Di sisi lain, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan mulai 1 Februari 2025. Artinya para pelapak tidak bisa menambahkan barang lagi untuk dijual setelah periode tersebut.
Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Uang akan dikembalikan kepada pembeli melalui layanan BukaDompet. Selain itu, Bukalapak turut menyediakan panduan bagi para pelapak untuk menarik saldo, mengembalikan dana, serta mengunduh data transaksi dan riwayat penjualan mereka.
"Kami sepenuhnya memahami bahwa perubahan ini akan berdampak pada usaha Pelapak, dan kami berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin," tulis Bukalapak.
Setelah penutupan marketplace, Bukalapak akan beralih ke penjualan produk virtual. Produk-produk ini mencakup pulsa prabayar, paket data, token listrik, pembayaran BPJS, angsuran kredit, hingga pembayaran pajak dan PBB, Air PDAM, Telkom, TV Kabel & Internet, voucher streaming, bayar denda tilang, dan masih banyak lagi.
Bukalapak menilai produk virtual lebih efisien dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang serba digital. Mereka juga berupaya memperluas layanan pembayaran tagihan dan top-up untuk berbagai kebutuhan lainnya.
Diharapkan dengan fokus baru ini, Bukalapak dapat memperkuat posisinya di pasar layanan digital dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. “Kami yakin langkah ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pengguna dan pelapak,” demikian bunyi keterangannya.
Terakhir, Bukalapak menyampaikan terima kasih untuk dukungan dan kerja sama para pelapak sejak pertama kali layanan ini didirikan pada 2010. "Terima kasih atas dukungan, kerja sama dan kepercayaan Pelapak selama ini!"
Baca juga: Mengenal Temu, E-commerce Asal China yang Ditolak Masuk Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Berdiri sejak 15 tahun lalu, Bukalapak menjadi tempat bagi para pelapak untuk menjual berbagai produk fisik seperti gawai, elektronik, busana, serta produk gaya hidup lainnya. Mereka memutuskan untuk beralih sepenuhnya pada penjualan produk virtual, seperti pulsa prabayar, token listrik, dan pembayaran tagihan.
Melalui keterangan resmi yang dirilis di blog Bukalapak, perusahaan menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk meningkatkan fokus pada layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan digital konsumen pada masa mendatang.
"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada produk virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak," demikian pernyataan dalam keterangan resmi perusahaan.
Baca juga: Indonesia Dominasi Pasar E-commerce Asean, Dipacu Influencer & Live Commerce
Sampai besok, 9 Februari 2025, pengguna masih bisa membuat pesanan untuk produk fisik yang tersedia di Bukalapak. Beberapa kategori produk fisik yang masih bisa dibeli antara lain aksesori rumah, elektronik, fesyen, makanan, handphone, kamera, komputer, kesehatan, logam mulia, perawatan & kecantikan, sepeda, sampai perlengkapan olahraga.
Di sisi lain, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan mulai 1 Februari 2025. Artinya para pelapak tidak bisa menambahkan barang lagi untuk dijual setelah periode tersebut.
Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Uang akan dikembalikan kepada pembeli melalui layanan BukaDompet. Selain itu, Bukalapak turut menyediakan panduan bagi para pelapak untuk menarik saldo, mengembalikan dana, serta mengunduh data transaksi dan riwayat penjualan mereka.
"Kami sepenuhnya memahami bahwa perubahan ini akan berdampak pada usaha Pelapak, dan kami berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin," tulis Bukalapak.
Setelah penutupan marketplace, Bukalapak akan beralih ke penjualan produk virtual. Produk-produk ini mencakup pulsa prabayar, paket data, token listrik, pembayaran BPJS, angsuran kredit, hingga pembayaran pajak dan PBB, Air PDAM, Telkom, TV Kabel & Internet, voucher streaming, bayar denda tilang, dan masih banyak lagi.
Bukalapak menilai produk virtual lebih efisien dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang serba digital. Mereka juga berupaya memperluas layanan pembayaran tagihan dan top-up untuk berbagai kebutuhan lainnya.
Diharapkan dengan fokus baru ini, Bukalapak dapat memperkuat posisinya di pasar layanan digital dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. “Kami yakin langkah ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pengguna dan pelapak,” demikian bunyi keterangannya.
Terakhir, Bukalapak menyampaikan terima kasih untuk dukungan dan kerja sama para pelapak sejak pertama kali layanan ini didirikan pada 2010. "Terima kasih atas dukungan, kerja sama dan kepercayaan Pelapak selama ini!"
Baca juga: Mengenal Temu, E-commerce Asal China yang Ditolak Masuk Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.