10 Kiat Psikologi Membangun Semangat Beraktivitas Setelah Libur Panjang
06 January 2025 |
14:30 WIB
Hari-hari pertama masuk kerja atau sekolah setelah melewati libur panjang biasanya akan terasa berat. Kondisi ini biasa dikenal sebagai post holiday blues, yakni munculnya perasaan sedih secara berlebihan dan seolah tak ingin musim liburan berakhir begitu saja.
Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tak semangat bekerja. Pasalnya, pikiran seseorang masih terjebak di suasana liburan. Oleh karena itu, ketika sudah waktunya bekerja, seseorang biasanya akan merasakan kelelahan fisik maupun pikiran di fase-fase awal saat kembali beraktivitas.
Baca juga: 5 Cara Menghadapi Holiday Blues, Perasaan Negatif usai Libur Panjang
Untuk mengatasi hilangnya rasa semangat beraktivitas setelah libur panjang, ada beberapa hal yang perlu dilakukan nih Genhype. Mengutip dari Philadelphia College of Osteopathic Medicine dan Sofia Welness Clinic, berikut adalah 10 kiat psikologi mengusir rasa malas dan kembali semangat menjalani rutinitas:
Meski tampak sebagai sesuatu yang sederhana, lingkungan kerja sebenarnya punya peran besar terhadap motivasi diri. Ketika kembali masuk kerja setelah libur panjang, segera membuat lingkungan kerja senyaman mungkin. Mulai dengan merapikan meja, menyapa rekan lain, sampai memilih tempat duduk yang nyaman, seperti duduk di dekat jendela sehingga punya pemandangan bagus. Lakukanlah hal-hal yang dinilai bisa membuat seseorang lebih bersemangat.
Setelah libur panjang selesai, kembali masuk bekerja atau sekolah terkadang membuat semua hal terasa lebih berat. Hal ini terjadi karena tubuh seolah belum terbiasa menerima hal-hal rutinitas lagi. Cara mengatasi ini ialah dengan membuat rencana kegiatan yang dilakukan setiap hari. Dengan demikian, fokus seseorang akan berubah. Tidak lagi memandang pekerjaan atau sekolah sebagai sesuatu yang abstrak, tetapi lebih berfokus pada tugas-tugas harian yang tampak lebih mudah dilakukan.
Cobalah menikmati fase-fase kembali ke rutinitas dengan fokus pada satu hal. Kegiatan multitasking, seperti memeriksa email, membuka Instagram, sampai menyantap sarapan sekaligus tampak sebagai sesuatu yang efektif. Namun, jika belum terbiasa, kegiatan ini justru membuat otak berpindah-pindah fokus lebih cepat. Hasilnya, energi jauh lebih terkuras dan membuat tidak semangat dalam bekerja.
Bukan hal baru, menggerakkan tubuh di sela-sela bekerja punya manfaat yang baik. Saat bekerja, badan dan otak cenderung fokus pada laptop. Oleh karena itu, sedikit melakukan latihan fisik bisa melepaskan zat kimia di otak yang membuat seseorang senang. Latihan fisik juga merangsang produksi energi untuk otak dan kinerja mental.
Sesekali, tak ada salahnya kok untuk melakukan self reward. Memberikan penghargaan kepada diri sendiri, terutama setelah menyelesaikan tugas penting, dapat memotivasi diri bekerja lebih produktif. Namun, sebaiknya tetap ada batasan yang jelas. Dengan demikian, self reward tidak dilakukan terlalu sering untuk hal-hal yang sebenarnya setiap hari dikerjakan.
Memiliki siakp optimisme akan membuat seseorang cenderung menatap hal ke depan secara lebih positif. Sikap optimisme ini rupanya sebenarnya bisa diintervensi. Mulailah dengan bermimpi atau membayangkan hal-hal baik yang akan didapat ke depan. Lalu, berfokus pada prosesnya. Dengan demikian, sikap optimis secara perlahan diintervensi agar terus menguat.
Melakukan hal-hal yang monoton kerap membuat seseorang lebih mudah lesu dan kehilangan semangat. Dalam hal ini, orientasi makna jadi penting. Dalam teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow, kebutuhan manusia yang paling tinggi adalah pengembangan diri dan harga diri, keduanya berkaitan erat dengan pencarian makna hidup yang sebenarnya, begitu pula dalam dunia kerja.
Sebelum berangkat bekerja, cobalah untuk menyempatkan diri melakukan yoga. Kegiatan ini dapat meningkatkan semangat bekerja, meningkatkan energi, membantu memulai hari dengan pikiran jernih, hingga membantu mengatur suasana hati. Yoga bisa dilakukan dengan gerakan yang sederhana, seperti Yoga Pushup, Chaturanga, Upward Dog, sampai Trikonasana.
Rutin melakukan meditasi bisa membuat seseorang semangat bekerja, terutama setelah melewati libur panjang. Coba untuk melakukan meditasi pada pagi hari untuk menjaga semangat, fokus, dan meningkatkan produktivitas diri. Cara melakukannya pun mudah. Mulailah dengan duduk nyaman, lemaskan badan, pejamkan mata, letakkan tangan berlipat di atas perut, lalu ambil napas pelan-pelan dan menjaga fokus.
Afirmasi positif bagi diri sendiri, seperti pujian dan apresiasi, bak sinar matahari di pagi hari. Afirmasi positif memberi nutrisi yang baik bagi perkembangan mental dan motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Pasalnya, afirmasi mengarahkan pikiran untuk fokus pada sisi positif pada diri kita dan mendorong untuk bertindak secara lebih baik. Afirmasi dapat berupa banyak hal, seperti pernyataan sederhana yang diucapkan kepada diri sendiri setiap hari.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tak semangat bekerja. Pasalnya, pikiran seseorang masih terjebak di suasana liburan. Oleh karena itu, ketika sudah waktunya bekerja, seseorang biasanya akan merasakan kelelahan fisik maupun pikiran di fase-fase awal saat kembali beraktivitas.
Baca juga: 5 Cara Menghadapi Holiday Blues, Perasaan Negatif usai Libur Panjang
Untuk mengatasi hilangnya rasa semangat beraktivitas setelah libur panjang, ada beberapa hal yang perlu dilakukan nih Genhype. Mengutip dari Philadelphia College of Osteopathic Medicine dan Sofia Welness Clinic, berikut adalah 10 kiat psikologi mengusir rasa malas dan kembali semangat menjalani rutinitas:
1. Buat Lingkungan Kerja Senyaman Mungkin
Meski tampak sebagai sesuatu yang sederhana, lingkungan kerja sebenarnya punya peran besar terhadap motivasi diri. Ketika kembali masuk kerja setelah libur panjang, segera membuat lingkungan kerja senyaman mungkin. Mulai dengan merapikan meja, menyapa rekan lain, sampai memilih tempat duduk yang nyaman, seperti duduk di dekat jendela sehingga punya pemandangan bagus. Lakukanlah hal-hal yang dinilai bisa membuat seseorang lebih bersemangat.
2. Rencanakan Apa yang Akan Dilakukan Per Hari
Setelah libur panjang selesai, kembali masuk bekerja atau sekolah terkadang membuat semua hal terasa lebih berat. Hal ini terjadi karena tubuh seolah belum terbiasa menerima hal-hal rutinitas lagi. Cara mengatasi ini ialah dengan membuat rencana kegiatan yang dilakukan setiap hari. Dengan demikian, fokus seseorang akan berubah. Tidak lagi memandang pekerjaan atau sekolah sebagai sesuatu yang abstrak, tetapi lebih berfokus pada tugas-tugas harian yang tampak lebih mudah dilakukan.
3. Fokus Pada Satu Tugas
Cobalah menikmati fase-fase kembali ke rutinitas dengan fokus pada satu hal. Kegiatan multitasking, seperti memeriksa email, membuka Instagram, sampai menyantap sarapan sekaligus tampak sebagai sesuatu yang efektif. Namun, jika belum terbiasa, kegiatan ini justru membuat otak berpindah-pindah fokus lebih cepat. Hasilnya, energi jauh lebih terkuras dan membuat tidak semangat dalam bekerja.
4. Sesekali Gerakan Tubuh Saat Bekerja
Bukan hal baru, menggerakkan tubuh di sela-sela bekerja punya manfaat yang baik. Saat bekerja, badan dan otak cenderung fokus pada laptop. Oleh karena itu, sedikit melakukan latihan fisik bisa melepaskan zat kimia di otak yang membuat seseorang senang. Latihan fisik juga merangsang produksi energi untuk otak dan kinerja mental.
5. Self Reward Penting Dilakukan
Sesekali, tak ada salahnya kok untuk melakukan self reward. Memberikan penghargaan kepada diri sendiri, terutama setelah menyelesaikan tugas penting, dapat memotivasi diri bekerja lebih produktif. Namun, sebaiknya tetap ada batasan yang jelas. Dengan demikian, self reward tidak dilakukan terlalu sering untuk hal-hal yang sebenarnya setiap hari dikerjakan.
6. Intervensi Sisi Optimisme
Memiliki siakp optimisme akan membuat seseorang cenderung menatap hal ke depan secara lebih positif. Sikap optimisme ini rupanya sebenarnya bisa diintervensi. Mulailah dengan bermimpi atau membayangkan hal-hal baik yang akan didapat ke depan. Lalu, berfokus pada prosesnya. Dengan demikian, sikap optimis secara perlahan diintervensi agar terus menguat.
7. Cari Makna Baru yang Dituju
Melakukan hal-hal yang monoton kerap membuat seseorang lebih mudah lesu dan kehilangan semangat. Dalam hal ini, orientasi makna jadi penting. Dalam teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow, kebutuhan manusia yang paling tinggi adalah pengembangan diri dan harga diri, keduanya berkaitan erat dengan pencarian makna hidup yang sebenarnya, begitu pula dalam dunia kerja.
8. Yoga di Pagi Hari
Sebelum berangkat bekerja, cobalah untuk menyempatkan diri melakukan yoga. Kegiatan ini dapat meningkatkan semangat bekerja, meningkatkan energi, membantu memulai hari dengan pikiran jernih, hingga membantu mengatur suasana hati. Yoga bisa dilakukan dengan gerakan yang sederhana, seperti Yoga Pushup, Chaturanga, Upward Dog, sampai Trikonasana.
9. Meditasi
Rutin melakukan meditasi bisa membuat seseorang semangat bekerja, terutama setelah melewati libur panjang. Coba untuk melakukan meditasi pada pagi hari untuk menjaga semangat, fokus, dan meningkatkan produktivitas diri. Cara melakukannya pun mudah. Mulailah dengan duduk nyaman, lemaskan badan, pejamkan mata, letakkan tangan berlipat di atas perut, lalu ambil napas pelan-pelan dan menjaga fokus.
10. Afirmasi Positif
Afirmasi positif bagi diri sendiri, seperti pujian dan apresiasi, bak sinar matahari di pagi hari. Afirmasi positif memberi nutrisi yang baik bagi perkembangan mental dan motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Pasalnya, afirmasi mengarahkan pikiran untuk fokus pada sisi positif pada diri kita dan mendorong untuk bertindak secara lebih baik. Afirmasi dapat berupa banyak hal, seperti pernyataan sederhana yang diucapkan kepada diri sendiri setiap hari.(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.