Ilustrasi-Trinity Kubassek (Dok. Pexels)

Pentingnya Ajak Anak untuk Mencintai Diri Sendiri Sejak Usia Dini

27 July 2021   |   08:04 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Banyaknya waktu di rumah yang dialami oleh anak-anak atau remaja selama pandemi Covid-19, sebenarnya bisa menjadi momen di mana mereka lebih mengenal dan mencintai diri sendiri. Pasalnya, berdasarkan survei UNICEF tentang kesehatan mental remaja saat pandemi Covid1-9 pada 2020, pembatasan aktivitas menyebabkan penyesuaian secara mendadak yang berisiko mengganggu kesehatan mental remaja.

Dengan mencintai diri sendiri, anak atau remaja dapat menjaga kesehatan mental, memperkuat imun tubuh, hingga tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.

Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Budi Mardaya mengatakan dengan mencintai diri sendiri sejak dini, anak-anak juga dapat tumbuh menjadi pribadi yang mampu berdaya saing, karena memahami apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri.

“Ketika anak-anak dapat mencintai diri sendiri, mereka dapat menerima segala kelebihan tanpa merasa tinggi hati, tetapi juga berlapang dada untuk merangkul semua kekurangan diri tanpa ditutupi,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, baru-baru ini.
 

Ilustrasi-Pixabay (Dok. Pexels)

Ilustrasi-Pixabay (Dok. Pexels)

Hampir senada, Youth Influencer Mima Shafa juga mengatakan bahwa mencintai diri sendiri merupakan sebuah perjalanan, perjuangan, dan proses dalam menerima diri sendiri.

“Sebuah hal yang wajar ketika kita pernah merasa ragu dengan diri sendiri, merasa gagal hingga cemas. Dalam hidup ini, kita memang mengalami masa senang dan susah. Hal tersebut merupakan suatu perjalanan dan perjuangan bagi kita untuk mencintai diri sendiri,” ungkapnya.

Selain itu, Motivational Speaker sekaligus penulis buku parenting Nyi Mas Diane Wulansari mengatakan bahwa gangguan kesehatan mental remaja cenderung ditandai dengan perubahan mood yang berlangsung lama, cemas dan takut berlebihan, perubahan perilaku secara ekstrem, perubahan fisik yang bisa naik atau turun secara drastis, dan kurang konsentrasi.

Namun, Diane menegaskan beberapa tanda tersebut tidak boleh didiagnosa sendiri dan harus meminta pertolongan kepada pihak medis atau profesional.

Dia juga memberikan beberapa tips ketika remaja mengalami kecemasan, di antaranya adalah sadari kecemasan adalah hal yang wajar, cari informasi yang benar dari sumber terpercaya, terbuka kepada orang tua, guru, atau konselor tentang perasaan khawatirnya, batasi melihat berita terkait Covid-19, carilah pengalihan suasana dengan kegiatan yang menyenangkan serta hubungi teman-teman mereka untuk tetap menjalin komunikasi.

“Untuk menjadi anak atau remaja dengan mental yang sehat adalah harus mencintai diri sendiri atau self love. Sebelum itu, kita harus menyadari atau mengenal diri sendiri terlebih dahulu, menghargai diri sendiri, memiliki kepercayaan diri, dan akhirnya dapat merawat diri sendiri,” imbuhnya.

SEBELUMNYA

Wendy Red Velvet Tampil Ngerock dalam Teaser Proyek Queens Mystic General Store

BERIKUTNYA

Lisa BlackPink Beri Bocoran untuk Debut Solo lewat Instastory

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: