Ilustrasi (dok. Freepik)

Memahami Languishing & 4 Cara Mengelolanya

16 June 2021   |   15:34 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pandemi Covid-19 yang berlangsung setahun lebih turut membawa implikasi tersendiri terhadap suasana psikologis. Akumulasi persoalan muncul akibat keterbatasan ruang gerak selama situasi wabah, tidak sedikit menimbulkan masalah kesehatan mental berupa stres dan depresi.

Kalaupun tidak mengalami depresi, mayoritas orang merasa tidak puas dengan situasi ini dan terasa menjadi hampa. Suasana kebatinan ini disebut sebagai Languishing

Langushing sebagai gejala psikologis dinilai sebuah fenomena wajar yang tidak berdampak buruk buat kesehatan mental. Istilah Languishing dianggap mewakili suasana kebatinan mayoritas orang selama masa pandemi Cocid-19. Singkatnya untuk menggambarkan suasana muram dan tidak puas.

Namun, jika perasaan itu tak terkendali, bisa saja berdampak buruk untuk kesehatan mental. Jadi, penting untuk mengatasi emosi yang berada di ambang batas depresi dan bahagia ini. 

Psikolog Klinis Gisella Tani Pratiwi dalam diskusi virtual bersama Bisnis Indonesia, Rabu (16/6/2021) mengatakan ada sejumlah cara yang bisa dilakukan. Berikut diantaranya :

1. Menyadari

Untuk mengetahui apakah kamu mengalami langushing atau justru gangguan mental, bisa ditinjau dari bagaimana kamu menjalani rutinitas sehari-hari. Apakah kamu bisa memenuhi target atau tugas-tugas yang sudah menjadi pekerjaan baik di lingkup keluarga sebagai pasangan atau orang tua, juga di lingkungan kantor. 

"Kalau dari peran ini baik yang pekerjaan dan sosial rasanya masih bsia berperan tapi ternyata kurang imbang, itu mungkin languishing," ujar Gisella.

Begitu pula dengan kesadaran emosi terhadap rutinitas yang jauh berbeda dari sebelumnya. Misal kamu jadi sering menangis, marah hingga membanting barang, ada keinginan menyakiti seseorang, tidak nafsu makan atau makan tidak teratur, hingga alami gangguan tidur. 

"Jadi fungsi dasarnya sudah terganggu. Ada gangguan tidur, ada gangguan makan. Bisa tidur tapi bangun-bangun. Atau tidur selalu larut malam jelang dini hari, hingga durasi tidur kurang," jelasnya.

Apabila menyadari ternyata kamu mengalami langushing, cari tahu faktor penyebabnya dan segera cari solusi. " Languishing ini istilah mewakili kondisi kita yang kita rasakan," imbuh Gisella. 

2. Istirahat

Setelah mengenali dan memvalidasi kamu mengalami languishing, beristirahatlah atau melakukan modifikasi dari rutinitas yang kamu jalani.

"Ketika ada rutinitas monoton, kita perlu break, variasi. Misal pindahin tempat kerja yang tadinya menghadap tembok ke halaman depan," sebutnya.

3. Merasa terkoneksi

Kemudian merasa koneksi tidak hanya dengan orang lain namun juga dengan diri sendiri dan yang kita kerjakan. 

4. Buat target kecil

Kata Gisella tidak perlu sampai menargetkan untuk menjadi pegawai terbaik, mendapat laba miliaran, namun mulailah dari hal yang kecil. 

Targetkan pekerjaan yang ingin kamu selesaikan hari ini. Misal bikin teh untuk keluarga di pagi hari. 

"Coba dipecah-pecah ke hal-hal yang lebih kecil, sederhana sehingga kita merasa sudah melakukan ini," tuturnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Asyik, SEVENTEEN Akan Tampil Perdana di Acara TV Jimmy Kimmel Live!

BERIKUTNYA

Begini Cara Mengecek & Menjauhkan Data Twitter Kalian dari Pengiklan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: