Ilustrasi hipnosis (Sumber Foto: Freepik)

Cek Sejarah dan Manfaat Hipnosis untuk Kesehatan

04 January 2025   |   15:32 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Hari hipnosis atau hipnoterapi seluruh dunia yang juga dikenal sebagai world hypnotism day diperingati pada 4 Januari setiap tahunnya. Mengutip laman resmi world hypnotism day, peringatan ini bertujuan untuk menghilangkan mitos dan kesalahpahaman seputar hipnosis serta mempromosikan manfaat sebenarnya dari terapi tersebut.

Hipnosis telah digunakan dalam psikologi klinis sejak akhir abad ke-19. Proses ini melibatkan menempatkan seseorang dalam keadaan relaksasi mendalam, di mana mereka menjadi lebih reseptif terhadap sugesti positif yang bertujuan mengubah persepsi atau perilaku tertentu.

Baca juga: Begini Cara Meditasi Spirit, Self Healing yang Bikin Hidup Lebih Produktif

Menengok sejarah panjangnya, hipnosis telah dikenal dan dipraktikkan sejak zaman kuno, meskipun istilah hipnosis baru diperkenalkan pada abad ke-19. Pada era yunani kuno, catatan tertua mengenai praktik serupa hipnotisme ditemukan dalam alkitab, yang menggambarkan metode penyembuhan oleh para pendeta di Kuil Tidur yang merupakan tempat ziarah dan pengobatan. Mereka menempatkan tangan di kepala pasien sambil memberikan sugesti penyembuhan.

Sebelumnya Franz Anton Mesmer, Dokter asal Austria pernah memperkenalkan konsep 'magnetisme hewan' atau mesmerisme. Dia meyakini bahwa energi magnetis dalam tubuh dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit, dan mengembangkan teknik terapi dengan menggunakan magnet serta sugesti.

Sampai akhirnya, James Braid dokter bedah asal Skotlandia yang pertama kali memperkenalkan istilah hipnosis pada 1842. Braid menganggap hipnosis sebagai kondisi 'tidur saraf' yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan medis.

Seiring waktu, hipnosis berkembang menjadi metode terapi yang diakui dalam bidang psikologi dan kedokteran Digunakan untuk berbagai tujuan seperti mengatssi nyeri, gangguan psikosomatik, dan modifikasi perilaku.

Pada 1955 Asosiasi Medis Inggris mendukung praktik hipnosis dalam pendidikan di sekolah kedokteran, selanjutnya pada 1958 hipnosis diakui oleh Asosiasi Medis Amerika sebagai metode penyembuhan. Sejak saat itu, hipnosis menjadi metode pengobatan dalam pengobatan medis konvensional.

Sayangnya di Indonesia, hipnosis sering disalahartikan sebagai praktik gendam atau penipuan. Oleh karenanya, penting untuk memahami bahwa hipnosis yang dilakukan oleh profesional terlatih adalah teknik terapi yang aman dan efektif. Berikut adalah sejumlah manfaatnya untuk kesehatan.
 

1. Mengurangi Nyeri

Hipnosis dapat digunakan sebagai metode pengobatan tambahan untuk mengurangi nyeri akibat kondisi seperti sakit kepala, migrain, nyeri punggung, radang sendi, nyeri pascaoperasi atau akibat prosedur medis tertentu dan lainnya.

Individu akan dibawa ke dalam kondisi relaksasi yang dalam sehingga menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis yang bertanggung jawab atas respons "fight or flight". Kondisi ini membantu mengurangi ketegangan otot dan persepsi nyeri.

Melalui sugesti positif, hipnosis dapat mengubah cara otak memproses sinyal nyeri, sehingga individu merasa nyeri lebih ringan atau bahkan tidak ada sama sekali. Dengan menurunkan tingkat stres dan kecemasan, hipnosis membantu mengurangi intensitas nyeri yang dipengaruhi oleh faktor psikologis
 

2. Menghentikan Kebiasaan Buruk

Hipnosis dapat membantu individu menghentikan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau penggunaan narkoba dengan memberikan sugesti positif untuk mengubah perilaku.

Selama sesi hipnosis, terapis memberikan sugesti positif yang ditujukan untuk mengubah perilaku negatif pasien. Saat dalam kondisi tersebut, pikiran bawah sadar lebih terbuka terhadap sugesti, sehingga memudahkan proses perubahan perilaku.
 

3. Mengatasi Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)

Hipnosis dapat membantu individu yang mengalami PTSD dengan memberikan sugesti untuk meredakan kecemasan, ketakutan, dan gejala terkait lainnya. Hipnosis memungkinkan individu mengingat dan memproses pengalaman traumatis dalam lingkungan yang aman dan terkendali, membantu mengurangi intensitas emosi negatif terkait trauma.

Selama hipnosis, terapis dapat membantu individu membingkai ulang pengalaman traumatis, mengurangi dampak emosionalnya, dan membangun respons yang lebih adaptif terhadap pemicu terkait trauma.
 

4. Membantu Proses Persalinan (Hypnobirthing)

Hipnosis dapat digunakan untuk membantu ibu hamil merasa lebih tenang dan mengendalikan rasa sakit selama proses persalinan. Ibu hamil akan mencapai kondisi relaksasi yang dalam sehingga membantu mengurangi ketegangan otot dan rasa sakit saat kontraksi. Teknik pernapasan khusus juga diajarkan untuk menjaga ketenangan dan memastikan suplai oksigen yang optimal bagi ibu dan bayi.
 

5. Mengatasi Insomnia dan Gangguan Tidur

Hipnosis dapat membantu individu yang mengalami kesulitan tidur. Caranya dengan menurunkan aktivitas hipotalamus, yang berperan dalam pengaturan hormon stres seperti adrenalin. Penurunan aktivitas ini membantu tubuh mencapai keadaan rileks dan memudahkan proses tidur.

Selama sesi hipnosis, terapis memberikan sugesti yang bertujuan mengubah pola pikir negatif terkait tidur, seperti kecemasan atau ketakutan menjadi lebih positif. Hal ini membantu individu bisa tidur lebih mudah dan membangun rutinitas tidur yang lebih baik.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Resep Panna Cotta, Dessert Khas Italia yang Manis dan Lembut

BERIKUTNYA

Ramai Isu Penutupan Stasiun Karet, Ini Kata PT Kereta Commuter Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: