Ramai Isu Penutupan Stasiun Karet, Ini Kata PT Kereta Commuter Indonesia
04 January 2025 |
13:43 WIB
PT Kereta Commuter Indonesia menegaskan bahwa Stasiun Karet, Jakarta tidak akan langsung ditutup dalam waktu dekat. Pada saat ini, rencana pengintegrasian antara stasiun tersebut dengan Stasiun BNI City masih dalam kajian dan perlu pembahasan lebih mendalam dengan pemerintah dan berbagi pihak terkait..
Joni Martinus, VP Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), mengatakan bahwa Genhype yang kerap menggunakan moda transportasi berbasis rel masih dapat naik dan turun di Stasiun Karet pada saat ini. “Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Joni dalam siaran pers yang dikutip Hypeabis.id pada Sabtu (4/1/2025).
Dia menuturkan, perusahaan sebagai pengelola kereta commuter line berencana melakukan integrasi antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City sebagai bagian dari peningkatan layanan kepada penumpang.
Baca juga: Tagar #Karet Trending Usai Isu Penutupan Stasiun Kereta, Begini Reaksi Warganet
Meskipun begitu, rencana penyatuan kedua stasiun masih dalam proses kajian dan membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator serta berbagai pihak terkait.
Dia menjelaskan, wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City yang berada di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebenarnya juga mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.
Penyatuan kedua stasiun tersebut merupakan bentuk antisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soekarno-Hatta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.
Dia mengatakan, waktu tempuh kereta commuter line Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta akan mengalami pengurangan dari 1 jam menjadi 40 menit dengan penyatuan Stasiun Karet dan Stasiun BNI City. Dengan begitu, kapasitas angkut penumpang moda transportasi berbasis rel tersebut diharapkan dapat mengalami peningkatan.
“Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” katanya.
Dia menambahkan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City juga tengah dilakukan. Contohnya adalah perbaikan dan peningkatan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar mendapatkan perlindungan dari sengatan sinar matahari atau hujan ketika berjalan menuju stasiun.
Selain itu, pembangunan area bagi pelaku usaha juga tengah berjalan sebagai bagian dari upaya manajemen untuk memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pada saat ini, data yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan bahwa ada sekitar 56 juta orang menuju Bandara Soekarno-Hatta setiap tahun. Adapun, pada 2024, ada 1,5 juta orang yang menuju bandara dengan menggunakan commuter line Bandara Soekarno-Hatta.
Dengan peningkatan layanan commuter line Bandara Soekarno-Hatta, target penumpang pesawat yang dapat dilayani berkisar 20 persen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di bandara tersebut.
“Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti bus transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko,” katanya.
Baca juga: Stasiun Karawang Beroperasi, Cek Jadwal Baru Whoosh dari Halim
Editor: Puput Ady Sukarno
Joni Martinus, VP Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), mengatakan bahwa Genhype yang kerap menggunakan moda transportasi berbasis rel masih dapat naik dan turun di Stasiun Karet pada saat ini. “Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Joni dalam siaran pers yang dikutip Hypeabis.id pada Sabtu (4/1/2025).
Dia menuturkan, perusahaan sebagai pengelola kereta commuter line berencana melakukan integrasi antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City sebagai bagian dari peningkatan layanan kepada penumpang.
Baca juga: Tagar #Karet Trending Usai Isu Penutupan Stasiun Kereta, Begini Reaksi Warganet
Meskipun begitu, rencana penyatuan kedua stasiun masih dalam proses kajian dan membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator serta berbagai pihak terkait.
Dia menjelaskan, wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City yang berada di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebenarnya juga mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.
Penyatuan kedua stasiun tersebut merupakan bentuk antisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soekarno-Hatta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.
Dia mengatakan, waktu tempuh kereta commuter line Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta akan mengalami pengurangan dari 1 jam menjadi 40 menit dengan penyatuan Stasiun Karet dan Stasiun BNI City. Dengan begitu, kapasitas angkut penumpang moda transportasi berbasis rel tersebut diharapkan dapat mengalami peningkatan.
“Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” katanya.
Dia menambahkan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City juga tengah dilakukan. Contohnya adalah perbaikan dan peningkatan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar mendapatkan perlindungan dari sengatan sinar matahari atau hujan ketika berjalan menuju stasiun.
Selain itu, pembangunan area bagi pelaku usaha juga tengah berjalan sebagai bagian dari upaya manajemen untuk memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pada saat ini, data yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan bahwa ada sekitar 56 juta orang menuju Bandara Soekarno-Hatta setiap tahun. Adapun, pada 2024, ada 1,5 juta orang yang menuju bandara dengan menggunakan commuter line Bandara Soekarno-Hatta.
Dengan peningkatan layanan commuter line Bandara Soekarno-Hatta, target penumpang pesawat yang dapat dilayani berkisar 20 persen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di bandara tersebut.
“Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti bus transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko,” katanya.
Baca juga: Stasiun Karawang Beroperasi, Cek Jadwal Baru Whoosh dari Halim
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.