Tagar #Karet Trending Usai Isu Penutupan Stasiun Kereta, Begini Reaksi Warganet
04 January 2025 |
09:53 WIB
Rencana penutupan Stasiun Karet di Jakarta Pusat, yang diumumkan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Penutupan ini dijadwalkan pada Februari 2025, dengan alasan utama efisiensi operasional dan faktor keselamatan penumpang.
Stasiun Karet terletak hanya sekitar 400 meter dari Stasiun BNI City, sehingga dianggap tidak efektif untuk tetap beroperasi secara bersamaan mengingat jarak tempuh tersebut.
Baca juga: Hunting Makanan Enak? Cek 6 Stasiun Kereta yang Dekat dengan Destinasi Wisata Kuliner
Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto, menyatakan bahwa penutupan Stasiun Karet akan memudahkan integrasi dengan Stasiun BNI City, yang diharapkan dapat meningkatkan layanan bagi pengguna KRL.
Selain itu, kapasitas ruang tunggu di Stasiun Karet yang terbatas yakni hanya mampu menampung 150 orang juga menjadi pertimbangan dalam keputusan ini, mengingat jumlah penumpang yang bisa mencapai hampir 2.000 orang.
KAI Commuter juga menegaskan bahwa meskipun penutupan direncanakan, proses kajian dan persetujuan dari berbagai pihak masih berlangsung. Rencana ini masih dalam tahap diskusi dan belum ada keputusan final yang akan segera dilaksanakan.
Pengunguman tersebut sontak membuat warganet saling adu komentar soal opininya terkait masalah ini. Terhitung dua hari sejak pengumumannya, Kamis (2/1/2025), terlihat media sosial X dalam negeri bergantian diisi dengan trending tagar terkait isu ini.
Mulai dari tagar BNI City sampai tagar yang lebih spesifik seperti karet. Banyak tanggapan pro dan kontra yang dilontarkan masyarakat terkait upaya yang diajukan pemerintah soal moda transportasi umum yang banyak digunakan masyarakat Jabodetabek berupa kereta komuter ini.
Akun @chordream menuliskan pandangannya soal betapa rumitnya desain stasiun mulai dari Sudirman, BNI City hingga Karet.
“Stasiun Karet itu menurut gue harusnya bisa diperpanjang (dan ditinggiin) peronnya biar bisa muat KRL 12 rangkaian. Tapi hal ini gak bakal terealisasikan karena di belakangnya udah langsung ada stasiun BNI City, yang peron belakangnya juga terlalu deket sama Stasiun Sudirman,” tulisnya.
Akun lain @karkaata turut menimpali dengan menyebut, “Iya padahal kalau dari jarak deket tuh justru BNI City terlalu deket sama Sudirman. Stasiun Karet tuh penuh terus loh kalau rush hour. Sayang banget kalau ditutup,” tulisnya.
Akun lainnya @marktcha menuliskan “Stasiun Karet Sepenuh itu kalau rush hour dan mau ditutup? Erick Thohir sama Rudi As Aturridha mana pernah sih nungguin KRL lama, kepenyet di stasiun + gerbong kereta? ...” tulisnya.
Tak sampai di sana, ada pula netizen yang sampai membandingkan bagaimana model transportasi commuter line di Jepang dan Inggris yang tetap membangun stasiun meski jarak antar stasiun terhitung hanya beberapa ratus meter.
Akun @andikamalreza menuliskan “Percuma u pada studi banding tiap tahun ke luar negeri kalau ga ngerti esensi dan tujuan transum. Noh lihat kalau kesasar di Jepang kaya gimana,” tulisnya lengkap dengan menyertakan peta trayek jalur-jalur commuter line di Jepang.
Sementara akun @MrMonsterMac menuliskan, “Meanwhile TfL with Piccadilly Line and Bakerloo Line:,” tulisnya sembari menunjukan rerata jarak satu stasiun ke stasiun lain di lintasan tersebut mulai dari hanya 327 M, 294 M, dan 477 M. Namun ketiganya tetap berdiri sebagai stasiun-stasiun terpisah.
Bagaimana dengan Genhype? Apakah kamu juga terdampak dengan rencana penutupan Stasiun KRL Karet?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Stasiun Karet terletak hanya sekitar 400 meter dari Stasiun BNI City, sehingga dianggap tidak efektif untuk tetap beroperasi secara bersamaan mengingat jarak tempuh tersebut.
Baca juga: Hunting Makanan Enak? Cek 6 Stasiun Kereta yang Dekat dengan Destinasi Wisata Kuliner
Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto, menyatakan bahwa penutupan Stasiun Karet akan memudahkan integrasi dengan Stasiun BNI City, yang diharapkan dapat meningkatkan layanan bagi pengguna KRL.
Selain itu, kapasitas ruang tunggu di Stasiun Karet yang terbatas yakni hanya mampu menampung 150 orang juga menjadi pertimbangan dalam keputusan ini, mengingat jumlah penumpang yang bisa mencapai hampir 2.000 orang.
KAI Commuter juga menegaskan bahwa meskipun penutupan direncanakan, proses kajian dan persetujuan dari berbagai pihak masih berlangsung. Rencana ini masih dalam tahap diskusi dan belum ada keputusan final yang akan segera dilaksanakan.
Pengunguman tersebut sontak membuat warganet saling adu komentar soal opininya terkait masalah ini. Terhitung dua hari sejak pengumumannya, Kamis (2/1/2025), terlihat media sosial X dalam negeri bergantian diisi dengan trending tagar terkait isu ini.
Mulai dari tagar BNI City sampai tagar yang lebih spesifik seperti karet. Banyak tanggapan pro dan kontra yang dilontarkan masyarakat terkait upaya yang diajukan pemerintah soal moda transportasi umum yang banyak digunakan masyarakat Jabodetabek berupa kereta komuter ini.
Akun @chordream menuliskan pandangannya soal betapa rumitnya desain stasiun mulai dari Sudirman, BNI City hingga Karet.
“Stasiun Karet itu menurut gue harusnya bisa diperpanjang (dan ditinggiin) peronnya biar bisa muat KRL 12 rangkaian. Tapi hal ini gak bakal terealisasikan karena di belakangnya udah langsung ada stasiun BNI City, yang peron belakangnya juga terlalu deket sama Stasiun Sudirman,” tulisnya.
Akun lain @karkaata turut menimpali dengan menyebut, “Iya padahal kalau dari jarak deket tuh justru BNI City terlalu deket sama Sudirman. Stasiun Karet tuh penuh terus loh kalau rush hour. Sayang banget kalau ditutup,” tulisnya.
Akun lainnya @marktcha menuliskan “Stasiun Karet Sepenuh itu kalau rush hour dan mau ditutup? Erick Thohir sama Rudi As Aturridha mana pernah sih nungguin KRL lama, kepenyet di stasiun + gerbong kereta? ...” tulisnya.
Tak sampai di sana, ada pula netizen yang sampai membandingkan bagaimana model transportasi commuter line di Jepang dan Inggris yang tetap membangun stasiun meski jarak antar stasiun terhitung hanya beberapa ratus meter.
Akun @andikamalreza menuliskan “Percuma u pada studi banding tiap tahun ke luar negeri kalau ga ngerti esensi dan tujuan transum. Noh lihat kalau kesasar di Jepang kaya gimana,” tulisnya lengkap dengan menyertakan peta trayek jalur-jalur commuter line di Jepang.
Sementara akun @MrMonsterMac menuliskan, “Meanwhile TfL with Piccadilly Line and Bakerloo Line:,” tulisnya sembari menunjukan rerata jarak satu stasiun ke stasiun lain di lintasan tersebut mulai dari hanya 327 M, 294 M, dan 477 M. Namun ketiganya tetap berdiri sebagai stasiun-stasiun terpisah.
Bagaimana dengan Genhype? Apakah kamu juga terdampak dengan rencana penutupan Stasiun KRL Karet?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.