Kedai Kopi Perlu Berkolaborasi untuk Perluas Pasar
31 August 2021 |
20:49 WIB
Bisnis kedai kopi ternyata punya cara tersendiri untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19. Dalam kondisi sulit ini, kedai kopi ternama di Tanah Air sebaiknya tidak saling sikut-sikutan. Yang dibutuhkan saat ini adalah kolaborasi untuk menggaet lebih banyak konsumen.
Menurut Founder Anomali Coffee Irfan Helmi kolaborasi dibutuhkan untuk memperluas pasar yang belum pernah tersentuh sebelumnya. Dia menyebut jumlah penikmat kopi di Indonesia masih bisa ditingkatkan lewat banyak upaya, salah satunya adalah kolaborasi.
"Capek kalau ngomongin kompetisi, sikut-sikutan, biarkan benda matinya atau si kopi saja yang berkompetisi merebut hati konsumen. Tetapi orang-orang di belakangnya tidak perlu," katanya dalam talkshow Jakreatifest bertajuk Mengelola Usaha Kopi skala UKM agar Sustain dan Profitable, Selasa (31/8/2021).
Selain kolaborasi antara sesama kedai kopi, Irfan menyebut yang tak kalah penting adalah kolaborasi dengan influencer atau tokoh berpengaruh. Sebagai contoh adalah kolaborasi Anomali Coffee dengan influencer otomotif Om Mobi lewat Kopi Turbo.
"Produk-produk kolaborasi pada saat-saat seperti ini diperlukan untuk ekspansi. Ekspansi ke mana? Ke market di luar sana yang belum terakses sama kita. Influencer Om Mobi ini punya penggemar tersendiri dan dia punya kopi susu favoritnya. Penggemarnya ini yang nantinya bisa kita sentuh," ujarnya.
Irfan optimistis jumlah orang yang mengonsumsi kopi di Tanah Air akan terus meningkat. Berkaca pada situasi pada akhir 2019, tingkat konsumsi kopi di Indonesia mencapai 7 persen per tahun atau meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya atau 2018.
"Mereka yang mengonsumsi kopi, mau pandemi kan tetap konsumsi kopi juga. Cuma caranya saja yang berubah. Jadi masih ada optimisme dari kita," ungkapnya.
Tentunya diperlukan inovasi agar Anomali Coffee tak ditinggalkan oleh para pelanggannya yang tak bisa datang ke kedai menikmati kopi secara langsung seperti sebelumnya. Selain inovasi melalui produk biji kopi dan kopi susu literan, pihaknya juga menyediakan ekstrak espresso yang nantinya bisa diolah oleh konsumen untuk membuat kopi susu sendiri di rumah.
"Ini jadi solusi bagi mereka yang tinggal sendirian atau berdua karena tidak bisa menghabiskan kopi susu literannya dalam waktu singkat atau takut basi. Dengan ekstrak ini mereka juga bisa membuat kue atau mungkin membuat latte seperti mereka minum di kafe sesuai seleranya," tuturnya.
Editor: Avicenna
Menurut Founder Anomali Coffee Irfan Helmi kolaborasi dibutuhkan untuk memperluas pasar yang belum pernah tersentuh sebelumnya. Dia menyebut jumlah penikmat kopi di Indonesia masih bisa ditingkatkan lewat banyak upaya, salah satunya adalah kolaborasi.
"Capek kalau ngomongin kompetisi, sikut-sikutan, biarkan benda matinya atau si kopi saja yang berkompetisi merebut hati konsumen. Tetapi orang-orang di belakangnya tidak perlu," katanya dalam talkshow Jakreatifest bertajuk Mengelola Usaha Kopi skala UKM agar Sustain dan Profitable, Selasa (31/8/2021).
Selain kolaborasi antara sesama kedai kopi, Irfan menyebut yang tak kalah penting adalah kolaborasi dengan influencer atau tokoh berpengaruh. Sebagai contoh adalah kolaborasi Anomali Coffee dengan influencer otomotif Om Mobi lewat Kopi Turbo.
"Produk-produk kolaborasi pada saat-saat seperti ini diperlukan untuk ekspansi. Ekspansi ke mana? Ke market di luar sana yang belum terakses sama kita. Influencer Om Mobi ini punya penggemar tersendiri dan dia punya kopi susu favoritnya. Penggemarnya ini yang nantinya bisa kita sentuh," ujarnya.
Irfan optimistis jumlah orang yang mengonsumsi kopi di Tanah Air akan terus meningkat. Berkaca pada situasi pada akhir 2019, tingkat konsumsi kopi di Indonesia mencapai 7 persen per tahun atau meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya atau 2018.
"Mereka yang mengonsumsi kopi, mau pandemi kan tetap konsumsi kopi juga. Cuma caranya saja yang berubah. Jadi masih ada optimisme dari kita," ungkapnya.
Tentunya diperlukan inovasi agar Anomali Coffee tak ditinggalkan oleh para pelanggannya yang tak bisa datang ke kedai menikmati kopi secara langsung seperti sebelumnya. Selain inovasi melalui produk biji kopi dan kopi susu literan, pihaknya juga menyediakan ekstrak espresso yang nantinya bisa diolah oleh konsumen untuk membuat kopi susu sendiri di rumah.
"Ini jadi solusi bagi mereka yang tinggal sendirian atau berdua karena tidak bisa menghabiskan kopi susu literannya dalam waktu singkat atau takut basi. Dengan ekstrak ini mereka juga bisa membuat kue atau mungkin membuat latte seperti mereka minum di kafe sesuai seleranya," tuturnya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.