Intip Keseruan Classic Camping dan Eksplorasi Alam Untuk Liburan Akhir Tahun
25 December 2024 |
07:25 WIB
Momen libur Natal dan tahun baru (Nataru) sudah tiba. Pada pekan ini, sebagian besar masyarakat juga mulai merayakan liburan akhir tahun dengan mengunjungi berbagai destinasi wisata, baik di dalam maupun luar negeri.
Di tengah euforia tersebut, para pelaku wisata juga memanfaatkan momentum Nataru dengan mengemas aneka promo di berbagai jenis wisata unggulan. Salah satunya adalah wisata alam luar ruangan (outdoor) untuk keluarga yang beberapa waktu terakhir diminati masyarakat.
Baca juga: Jakarta dan Bali Diprediksi Jadi Destinasi Favorit Selama Libur Nataru
Namun, masyarakat juga harus berhati-hati jika ingin berwisata di luar ruang. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memperkirakan bahwa masa libur Nataru juga akan beriringan dengan musim hujan yang akan mencapai puncaknya pada Desember 2024 hingga Januari 2025.
CEO Highland Indonesia Ade Zaenal Mutaqin mengatakan geliat wisata alam memang makin populer di masyarakat. Namun, menjelang Nataru, kunjungan wisatawan masih belum signifikan jika dibandingkan dengan periode momen liburan sebelumnya.
Stagnasi tersebut menurutnya dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, salah satunya jadwal libur sekolah dan libur tahun baru yang kurang klop karena sebagian besar sekolah negeri harus masuk kembali pada 2 Januari 2025. Selain itu, cuaca juga menjadi faktor penentu saat memilih liburan di luar ruang.
"Di tempat kami, biasanya mencatat lonjakan kunjungan yang lebih tajam sekitar dua minggu menjelang puncak liburan dan setelahnya, seperti perayaan tahun baru dan dimulainya libur sekolah," katanya belum lama ini pada Hypeabis.id.
Kendati berada di alam terbuka, pihaknya juga memastikan pengalaman menarik seperti camping yang nyaman dan aman bagi keluarga, dan menyediakan infrastruktur yang ramah anak seperti trekking ringan, observasi flora dan fauna, serta kegiatan kreatif berbasis alam.
Selain itu, salah satu daya tarik utama dari kegiatan ini adalah dekat dengan lokasi air terjun Curug Panjang. Dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari area perkemahan, pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil melakukan eksplorasi alam yang menyenangkan.
"Berbeda dengan konsep berkemah modern, classic camping memang cenderung mengutamakan kesederhanaan dan kembali ke alam. Dalam jenis camping ini, keberadaan wahana atau fasilitas modern yang kompleks sangat jarang ditemukan," imbuhnya.
Setali tiga uang, pengelola Wisata Alam Jumprit Temanggung (Wapitt), Jawa Tengah, Anisa Galuh Setya mengatakan, seiring endemi, masyarakat memang lebih menyukai kegiatan luar ruang. Selain mengunjungi pantai, saat ini yang paling diminati anak muda adalah kegiatan outbond, camping dan trekking.
Walakin, berdasarkan catatan, jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata alam di lereng Gunung Sindoro, itu juga belum mengalami lonjakan. Dia memprediksi peningkatan tersebut akan terjadi saat momen malam tahun baru, tanggal merah, dan liburan sekolah pada akhir tahun.
"Wisata luar ruangan, seperti camping atau trekking itu, tantangan utamanya memang berada di faktor alam dan cuaca. Oleh karena itu kami menawarkan fasilitas lengkap dan keamanan selama camping di Wapitt," katanya.
Adapun, untuk menyambut momen nataru tahun ini, pihaknya sedang melakukan penyuluhan terhadap komunitas di sekitar destinasi wisata dalam menyambut lonjakan pengunjung. Salah satunya adalah dengan tidak melakukan perubahan signifikan demi menjaga lingkungan tersebut tetap alami.
Baca juga: Menikmati Ketenangan di Serena Villa Lembang untuk Liburan Akhir Tahun
Selain menyediakan lahan camping bersama keluarga, pihaknya juga menyediakan beberapa wahana seperti flying fox, meniti tali, outbound, dan beberapa wahana permainan lainnya. Guna menarik minat wisatawan, Galuh juga memberikan diskon khusus paket akhir tahun bagi masyarakat yang ingin berlibur.
"Untuk memaksimalkan pengalaman pengunjung kami juga menyediakan Fnb di lokasi dekat area camp dan fasilitas taman bermain untuk anak-anak dengan pengamanan 24 jam nonstop," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Di tengah euforia tersebut, para pelaku wisata juga memanfaatkan momentum Nataru dengan mengemas aneka promo di berbagai jenis wisata unggulan. Salah satunya adalah wisata alam luar ruangan (outdoor) untuk keluarga yang beberapa waktu terakhir diminati masyarakat.
Baca juga: Jakarta dan Bali Diprediksi Jadi Destinasi Favorit Selama Libur Nataru
Namun, masyarakat juga harus berhati-hati jika ingin berwisata di luar ruang. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memperkirakan bahwa masa libur Nataru juga akan beriringan dengan musim hujan yang akan mencapai puncaknya pada Desember 2024 hingga Januari 2025.
CEO Highland Indonesia Ade Zaenal Mutaqin mengatakan geliat wisata alam memang makin populer di masyarakat. Namun, menjelang Nataru, kunjungan wisatawan masih belum signifikan jika dibandingkan dengan periode momen liburan sebelumnya.
Stagnasi tersebut menurutnya dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, salah satunya jadwal libur sekolah dan libur tahun baru yang kurang klop karena sebagian besar sekolah negeri harus masuk kembali pada 2 Januari 2025. Selain itu, cuaca juga menjadi faktor penentu saat memilih liburan di luar ruang.
"Di tempat kami, biasanya mencatat lonjakan kunjungan yang lebih tajam sekitar dua minggu menjelang puncak liburan dan setelahnya, seperti perayaan tahun baru dan dimulainya libur sekolah," katanya belum lama ini pada Hypeabis.id.
Kendati berada di alam terbuka, pihaknya juga memastikan pengalaman menarik seperti camping yang nyaman dan aman bagi keluarga, dan menyediakan infrastruktur yang ramah anak seperti trekking ringan, observasi flora dan fauna, serta kegiatan kreatif berbasis alam.
Selain itu, salah satu daya tarik utama dari kegiatan ini adalah dekat dengan lokasi air terjun Curug Panjang. Dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari area perkemahan, pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil melakukan eksplorasi alam yang menyenangkan.
"Berbeda dengan konsep berkemah modern, classic camping memang cenderung mengutamakan kesederhanaan dan kembali ke alam. Dalam jenis camping ini, keberadaan wahana atau fasilitas modern yang kompleks sangat jarang ditemukan," imbuhnya.
Setali tiga uang, pengelola Wisata Alam Jumprit Temanggung (Wapitt), Jawa Tengah, Anisa Galuh Setya mengatakan, seiring endemi, masyarakat memang lebih menyukai kegiatan luar ruang. Selain mengunjungi pantai, saat ini yang paling diminati anak muda adalah kegiatan outbond, camping dan trekking.
Walakin, berdasarkan catatan, jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata alam di lereng Gunung Sindoro, itu juga belum mengalami lonjakan. Dia memprediksi peningkatan tersebut akan terjadi saat momen malam tahun baru, tanggal merah, dan liburan sekolah pada akhir tahun.
"Wisata luar ruangan, seperti camping atau trekking itu, tantangan utamanya memang berada di faktor alam dan cuaca. Oleh karena itu kami menawarkan fasilitas lengkap dan keamanan selama camping di Wapitt," katanya.
Adapun, untuk menyambut momen nataru tahun ini, pihaknya sedang melakukan penyuluhan terhadap komunitas di sekitar destinasi wisata dalam menyambut lonjakan pengunjung. Salah satunya adalah dengan tidak melakukan perubahan signifikan demi menjaga lingkungan tersebut tetap alami.
Baca juga: Menikmati Ketenangan di Serena Villa Lembang untuk Liburan Akhir Tahun
Selain menyediakan lahan camping bersama keluarga, pihaknya juga menyediakan beberapa wahana seperti flying fox, meniti tali, outbound, dan beberapa wahana permainan lainnya. Guna menarik minat wisatawan, Galuh juga memberikan diskon khusus paket akhir tahun bagi masyarakat yang ingin berlibur.
"Untuk memaksimalkan pengalaman pengunjung kami juga menyediakan Fnb di lokasi dekat area camp dan fasilitas taman bermain untuk anak-anak dengan pengamanan 24 jam nonstop," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.