Contoh koleksi kartu Pokemon | Source by Pokemon

Kartu Pokemon Jadi Alat Pencucian Uang Oleh Sindikat di Jepang

21 December 2024   |   09:30 WIB
Image
Aldehead Marinda Merfonsina Uparatu Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Permainan Trading Card Game (TCG) Pokemon belakangan viral karena dimanfaatkan oleh sindikat kejahatan di Jepang sebagai alat baru guna melancarkan proses pencucian uang. Dilansir dari Scottish Financial News sindikat kriminal Jepang tersebut menggunakan kartu Pokémon guna memanfaatkan nilai tinggi dan portabilitasnya untuk menyamarkan dana gelap.

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar untuk TCG Pokémon seri tertentu atau langka harganya dapat melambung tinggi di pasaran. Produk-produk ini berhasil terjual dengan harga fantastis, sebut saja kartu TCG Pikachu dapat terjual dengan harga lebih dari US$300.000 (setara Rp4,7 miliar) pada 2023.

Baca juga: Ada Kanal YouTube Pokemon TV, Siap-siap Nostalgia Nonton Pikachu

Peningkatan nilai yang dramatis ini membuat kartu Pokémon menjadi pilihan yang menarik bagi para sindikat untuk melakukan tindak pidana pencucian uang. Seorang mantan kepala sindikat mengungkapkan bahwa organisasinya menggunakan kartu-kartu ini untuk membawa uang curian ke luar negeri, memanfaatkan ukurannya yang kecil dan nilainya yang tinggi dalam bentuk barang mainan.

Mekanismenya dilakukan dengan cara, para pelaku membeli paket kartu Pokemon dalam jumlah besar dengan menggunakan uang tunai yang diperoleh dengan cara ilegal. Mereka kemudian menggunakan teknik canggih untuk mengidentifikasi paket mana yang berisi kartu berharga.

Metode seperti detektor logam atau timbangan sensitif mereka gunakan untuk mendeteksi sedikit perbedaan berat dari kartu yang diembos dengan foil dan menjadi penanda karena lebih berat dari kartu standar. Dengan mengidentifikasi dan membuka kemasan yang berisi kartu bernilai tinggi, mereka dapat menjual barang langka ini dengan harga selangit dan menjual kembali kemasan yang belum dibuka dengan harga eceran, sehingga menyembunyikan asal muasal arus kas mereka.

Dilansir dari Gamerant, beberapa ahli mencatat bahwa barang koleksi bernilai tinggi seperti kartu Pokémon berfungsi sebagai media yang ideal untuk kejahatan pencucian uang. Hal ini karena produk semacam itu tidak terdepresiasi dengan cepat dan dapat dengan mudah melintasi batas negara tanpa menarik perhatian pihak berwenang.

Daya tarik kartu Pokémon tidak hanya terletak pada sifatnya yang bisa dikoleksi, tetapi juga pada fakta bahwa kartu tersebut dapat dijual di berbagai platform, termasuk situs lelang daring, sehingga memudahkan pelaku kejahatan untuk menukarkannya kembali menjadi mata uang yang sah.

Baca juga: Prapendaftaran Pokemon Trading Card Game Pocket Dibuka

Bukan itu saja, viralnya kasus ini turut diikuti dengan peningkatan insiden pencurian terhadap TCG Pokémon. Dengan laporan terbaru menyebut adanya sejumlah pencurian kartu Pokemon di Jepang yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kerumitan kasus ini dihadapi sejumlah pihak berwenang karena dituntut membedakan mana kolektor yang sah dan mereka yang menggunakan hobi Pokemon ini sebagai kedok untuk kegiatan kriminal. Situasi ini dapat menjadi pengingat akan perlunya peningkatan kewaspadaan dalam komunitas kartu TCG maupun platform berbasis hobi sejenis yang dapat dikooptasi oleh mereka yang ingin mengeksploitasi popularitasnya untuk tindak kejahatan. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Tren Diet Boneka Slavia Tuai Kritik terkait Isu Eating Disorders

BERIKUTNYA

Resep Ayam Pop dan Sambal Lado Merah Khas Sumatera Barat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: