Ada Kanal YouTube Pokemon TV, Siap-siap Nostalgia Nonton Pikachu
11 December 2024 |
18:15 WIB
Kanal Pokémon TV secara resmi diluncurkan kembali sebagai saluran YouTube pada tanggal 6 Desember 2024. Kembalinya Pokémon TV setelah Maret lalu dikabarkan vakum, memungkinkan Genhype untuk menikmati episode klasik serial anime Pokémon secara gratis.
Pokémon, yang diciptakan oleh Satoshi Tajiri dan Ken Sugimori, pertama kali menarik perhatian penonton pada 1996 dengan, peluncuran video game-nya. Hal ini berlanjut pada serial anime yang diproduksi pada 1997 dan dengan cepat menjadi fenomena budaya yang mengakar kuat baik di Jepang maupun mancanegara.
Pemirsa di seluruh dunia diajak masuk pada petualangan Ash Ketchum dan rekannya yang dapat diandalkan, Pikachu. Selama bertahun-tahun, Pokémon telah berkembang ke berbagai bentuk media, termasuk trading card games (TCG), film, dan merchandise yang mengukuhkan posisinya sebagai salah satu karakter ikon budaya populer.
Baca juga: Nintendo & The Pokemon Company Ajukan Gugatan ke Pengembang Game Palworld
Sementara itu, Pokémon TV awalnya diperkenalkan pada 2010 sebagai layanan daring yang memberikan akses kepada para penggemar untuk menonton episode-episode anime Pokémon.
Aplikasi ini berkembang menjadi aplikasi seluler pada 2013 dan tersedia di berbagai platform, termasuk Nintendo Switch eShop. Akan tetapi, pada awal 2024, Pokémon Company mengumumkan penghentian aplikasi tersebut, yang secara resmi ditutup pada 31 Maret 2024.
Hal ini membuat banyak penggemar putar otak dan strategi mencari cara alternatif untuk menonton episode favorit mereka di berbagai layanan streaming seperti Netflix dan Hulu meski harus berbayar.
Keputusan untuk meluncurkan kembali Pokémon TV sebagai sebuah kanal YouTube bukan tanpa alasan. Bagaimanapun, YouTube telah menjadi platform yang dominan untuk kegiatan konsumsi konten. Utamanya, di kalangan pemirsa yang lebih muda yang sering kali memilih opsi streaming gratis daripada layanan berlangganan.
Dengan bertransisi ke YouTube, Pokémon dapat memanfaatkan tren ini sekaligus menyediakan arsip episode yang mudah diakses bagi para penggemar secara gratis.
Sampai pantauan hari ini (11/12/2024), belum ditemukan video apa pun yang diunggah dalam kanal Pokémon TV. Namun tercantum deskripsi akun @oFFicialPokémonTV.
“Selamat datang di akun resmi Pokémon TV YouTube Channel, di mana kamu dapat mengeksplorasi dunia Pokémon bersama Ash dan Pikachu! Rasakan sendiri beberapa momen ikonik dari petualangan mereka melalui full episode, live streams, compilations, dan masih banyak lagi!” tulis manajemen Pokémon TV.
Peluncuran kembali ini disambut dengan antusias oleh anggota komunitas Pokémon. Para penggemar melalui platform forum diskusi daring Reddit mengapresiasi kembalinya platform sejenis ini yang membuat mereka dapat dengan mudah mengakses episode-episode klasik tanpa harus terlibat dengan berbagai layanan berlangganan.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas anime dan memberikan pengalaman menonton yang berkelanjutan yang sebelumnya terganggu oleh mati surinya aplikasi ini.
Karena Pokémon TV terus mengembangkan perpustakaan kontennya di YouTube, hal ini memiliki potensi untuk menghidupkan kembali nostalgia di antara para penggemar lama. Plus menarik pemirsa baru yang baru pertama kali menemukan waralaba media asal negeri bunga Sakura ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Pokémon, yang diciptakan oleh Satoshi Tajiri dan Ken Sugimori, pertama kali menarik perhatian penonton pada 1996 dengan, peluncuran video game-nya. Hal ini berlanjut pada serial anime yang diproduksi pada 1997 dan dengan cepat menjadi fenomena budaya yang mengakar kuat baik di Jepang maupun mancanegara.
Pemirsa di seluruh dunia diajak masuk pada petualangan Ash Ketchum dan rekannya yang dapat diandalkan, Pikachu. Selama bertahun-tahun, Pokémon telah berkembang ke berbagai bentuk media, termasuk trading card games (TCG), film, dan merchandise yang mengukuhkan posisinya sebagai salah satu karakter ikon budaya populer.
Baca juga: Nintendo & The Pokemon Company Ajukan Gugatan ke Pengembang Game Palworld
Sementara itu, Pokémon TV awalnya diperkenalkan pada 2010 sebagai layanan daring yang memberikan akses kepada para penggemar untuk menonton episode-episode anime Pokémon.
Aplikasi ini berkembang menjadi aplikasi seluler pada 2013 dan tersedia di berbagai platform, termasuk Nintendo Switch eShop. Akan tetapi, pada awal 2024, Pokémon Company mengumumkan penghentian aplikasi tersebut, yang secara resmi ditutup pada 31 Maret 2024.
Hal ini membuat banyak penggemar putar otak dan strategi mencari cara alternatif untuk menonton episode favorit mereka di berbagai layanan streaming seperti Netflix dan Hulu meski harus berbayar.
Keputusan untuk meluncurkan kembali Pokémon TV sebagai sebuah kanal YouTube bukan tanpa alasan. Bagaimanapun, YouTube telah menjadi platform yang dominan untuk kegiatan konsumsi konten. Utamanya, di kalangan pemirsa yang lebih muda yang sering kali memilih opsi streaming gratis daripada layanan berlangganan.
Dengan bertransisi ke YouTube, Pokémon dapat memanfaatkan tren ini sekaligus menyediakan arsip episode yang mudah diakses bagi para penggemar secara gratis.
(Sumber gambar: tangkapan layar YouTube)
“Selamat datang di akun resmi Pokémon TV YouTube Channel, di mana kamu dapat mengeksplorasi dunia Pokémon bersama Ash dan Pikachu! Rasakan sendiri beberapa momen ikonik dari petualangan mereka melalui full episode, live streams, compilations, dan masih banyak lagi!” tulis manajemen Pokémon TV.
Peluncuran kembali ini disambut dengan antusias oleh anggota komunitas Pokémon. Para penggemar melalui platform forum diskusi daring Reddit mengapresiasi kembalinya platform sejenis ini yang membuat mereka dapat dengan mudah mengakses episode-episode klasik tanpa harus terlibat dengan berbagai layanan berlangganan.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas anime dan memberikan pengalaman menonton yang berkelanjutan yang sebelumnya terganggu oleh mati surinya aplikasi ini.
Karena Pokémon TV terus mengembangkan perpustakaan kontennya di YouTube, hal ini memiliki potensi untuk menghidupkan kembali nostalgia di antara para penggemar lama. Plus menarik pemirsa baru yang baru pertama kali menemukan waralaba media asal negeri bunga Sakura ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.