Brand Lokal Makin Diminati, Begini Tren Kecantikan di Indonesia Sepanjang 2024
20 December 2024 |
11:11 WIB
Dewi Andriani
Jurnalis Hypeabis.id
Industri kecantikan di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap kecantikan dan perawatan tubuh. Menariknya, brand lokal juga telah menjadi pilihan utama sehingga mampu bersaing di pasar domestik bahkan hingga menembus pasar global.
Berdasarkan data dari Insight Factory by SOCO 2024, jumlah brand lokal mengalami peningkatan hingga 49 persen dengan komposisi yang hampir setara dengan jumlah brand mancanegara, sejak laporan dibuat pada 2015.
Sejalan dengan temuan tersebut, data juga menyoroti pertumbuhan kategori parfum, dengan produk parfum lokal terus menarik perhatian para beauty enthusiast sepanjang tahun. Pertumbuhannya mencapai 3 kali lipat sejak kategori ini pertama dihadirkan pada 2015.
“Ini mencerminkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal yang inovatif dan berkualitas tinggi,” ujar Co-Founder & CEO Social Bella, Christopher Madiam.
Baca juga: Tren Perawatan Kecantikan 2025 Bakal Diramaikan Sentuhan AI dan Aesthetic Intelligence
Tren kecantikan di Indonesia tidak hanya berkembang dari sisi produk, tetapi juga pola perilaku konsumen. Beauty Consumer Behavior and Trend Report dari Insight Factory by SOCO mengungkapkan bahwa konsumen, khususnya generasi Z dan millenial makin cerdas dalam memilih produk.
Mereka lebih selektif terhadap kandungan bahan dalam produk kecantikan, dengan peningkatan pencarian terkait bahan aktif hingga 49 persen. Bahan-bahan seperti vitamin C, hyaluronic acid, retinol, hingga centella menjadi incaran utama. Selain itu, bahan baru seperti probiotic, peptide, dan retinal mulai menarik perhatian.
Konsumen modern juga makin menginginkan integrasi pengalaman belanja online dan offline. “Tren omnichannel kian mendominasi, dengan pendapatan omni-shopping di Sociolla dua kali lipat lebih besar dibandingkan belanja offline atau online saja,” ungkapnya.
Tren kecantikan juga makin condong ke arah inovasi tinggi dengan produk hybrid seperti makeup dengan manfaat skincare (skinification) menjadi tren utama, terutama di kategori perawatan tubuh dan rambut.
Menurut data, generasi Z memimpin pertumbuhan pembelian produk-produk trending, seperti body sunscreen yang naik 175 persen dibandingkan 106 persen pada millenial, dan cushion makeup yang tumbuh 105 persen sedangkan milleial naik 59 persen.
Adapun untuk kategori wewangian, pembelian parfum oleh generasi Z meningkat 304 persen dibandingkan 106 persen pada millenial. Hal ini menunjukkan daya beli sekaligus preferensi unik dari generasi muda yang semakin mendominasi pasar.
Di sisi lain, industri kecantikan juga bergerak menuju inklusivitas. Beauty, Personal Care, Health and Home Supplies Category Senior Director Tokopedia and TikTok E-commerce, Ita Puspita Megawati, mengatakan bahwa kategori Kecantikan dan
Perawatan Tubuh termasuk salah satu kategori yang paling laku di ShopTokopedia sepanjang 2024.
Bahkan penjualan kategori tersebut naik hampir 9 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Deretan produk seperti serum eksfoliasi, clay mask, deodoran, dan krim tirai matahari adalah daftar produk yang terpopuler di kategori tersebut pada 2024.
Tasya Farasya, CEO and Founder Mother of Pearl mengatakan bahwa industri kecantikan Indonesia memiliki potensi besar untuk terus maju. Bagi pelaku usaha, ini adalah waktu yang tepat untuk berinovasi dan menghadirkan produk berkualitas dengan lebih banyak nilai tambah.
“Menurut saya, tren produk kecantikan di tahun 2025 mendatang akan lebih fokus pada produk kecantikan yang hybrid dan praktis,” ucapnya.
Selain itu, tren kecantikan keseluruhan di tahun 2025 akan bersifat lebih personal karena setiap individu memiliki preferensi masing-masing. Apalagi dengan makin banyak orang yang mengenali dirinya melalui tes analisis warna dan metode lain.
Baca juga: Hypereport: Tren Kecantikan 2025, Selektif Pilih Bahan Aktif Skincare dan Tone Warna Make Up
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Berdasarkan data dari Insight Factory by SOCO 2024, jumlah brand lokal mengalami peningkatan hingga 49 persen dengan komposisi yang hampir setara dengan jumlah brand mancanegara, sejak laporan dibuat pada 2015.
Sejalan dengan temuan tersebut, data juga menyoroti pertumbuhan kategori parfum, dengan produk parfum lokal terus menarik perhatian para beauty enthusiast sepanjang tahun. Pertumbuhannya mencapai 3 kali lipat sejak kategori ini pertama dihadirkan pada 2015.
“Ini mencerminkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal yang inovatif dan berkualitas tinggi,” ujar Co-Founder & CEO Social Bella, Christopher Madiam.
Baca juga: Tren Perawatan Kecantikan 2025 Bakal Diramaikan Sentuhan AI dan Aesthetic Intelligence
Tren kecantikan di Indonesia tidak hanya berkembang dari sisi produk, tetapi juga pola perilaku konsumen. Beauty Consumer Behavior and Trend Report dari Insight Factory by SOCO mengungkapkan bahwa konsumen, khususnya generasi Z dan millenial makin cerdas dalam memilih produk.
Mereka lebih selektif terhadap kandungan bahan dalam produk kecantikan, dengan peningkatan pencarian terkait bahan aktif hingga 49 persen. Bahan-bahan seperti vitamin C, hyaluronic acid, retinol, hingga centella menjadi incaran utama. Selain itu, bahan baru seperti probiotic, peptide, dan retinal mulai menarik perhatian.
Konsumen modern juga makin menginginkan integrasi pengalaman belanja online dan offline. “Tren omnichannel kian mendominasi, dengan pendapatan omni-shopping di Sociolla dua kali lipat lebih besar dibandingkan belanja offline atau online saja,” ungkapnya.
Tren kecantikan juga makin condong ke arah inovasi tinggi dengan produk hybrid seperti makeup dengan manfaat skincare (skinification) menjadi tren utama, terutama di kategori perawatan tubuh dan rambut.
Menurut data, generasi Z memimpin pertumbuhan pembelian produk-produk trending, seperti body sunscreen yang naik 175 persen dibandingkan 106 persen pada millenial, dan cushion makeup yang tumbuh 105 persen sedangkan milleial naik 59 persen.
Adapun untuk kategori wewangian, pembelian parfum oleh generasi Z meningkat 304 persen dibandingkan 106 persen pada millenial. Hal ini menunjukkan daya beli sekaligus preferensi unik dari generasi muda yang semakin mendominasi pasar.
Di sisi lain, industri kecantikan juga bergerak menuju inklusivitas. Beauty, Personal Care, Health and Home Supplies Category Senior Director Tokopedia and TikTok E-commerce, Ita Puspita Megawati, mengatakan bahwa kategori Kecantikan dan
Perawatan Tubuh termasuk salah satu kategori yang paling laku di ShopTokopedia sepanjang 2024.
Bahkan penjualan kategori tersebut naik hampir 9 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Deretan produk seperti serum eksfoliasi, clay mask, deodoran, dan krim tirai matahari adalah daftar produk yang terpopuler di kategori tersebut pada 2024.
Tasya Farasya, CEO and Founder Mother of Pearl mengatakan bahwa industri kecantikan Indonesia memiliki potensi besar untuk terus maju. Bagi pelaku usaha, ini adalah waktu yang tepat untuk berinovasi dan menghadirkan produk berkualitas dengan lebih banyak nilai tambah.
“Menurut saya, tren produk kecantikan di tahun 2025 mendatang akan lebih fokus pada produk kecantikan yang hybrid dan praktis,” ucapnya.
Selain itu, tren kecantikan keseluruhan di tahun 2025 akan bersifat lebih personal karena setiap individu memiliki preferensi masing-masing. Apalagi dengan makin banyak orang yang mengenali dirinya melalui tes analisis warna dan metode lain.
Baca juga: Hypereport: Tren Kecantikan 2025, Selektif Pilih Bahan Aktif Skincare dan Tone Warna Make Up
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.