Ilustrasi treatment kulit di klinik kecantikan. (Sumber foto: Freepik)

Tren Perawatan Kecantikan 2025 Bakal Diramaikan Sentuhan AI dan Aesthetic Intelligence

07 December 2024   |   12:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Dalam lanskap kecantikan yang terus berkembang pesat, teknologi kini menjadi kunci utama dalam merancang tren masa depan. Tahun 2025 tidak lagi hanya soal tampil menawan, tetapi tentang mengintegrasikan kecantikan secara holistik, presisi, dan personal melalui sinergi Artificial Intelligence (AI) dan konsep estetika canggih, atau Aesthetic Intelligence.

Dr. Arini Astasari Widodo, seorang dermatolog lulusan Harvard Medical School, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, perawatan kulit berbasis AI diprediksi akan mendominasi industri kecantikan. Pendekatan ini tidak hanya menjanjikan hasil yang lebih efektif, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya edukasi, pencegahan penuaan, dan personalisasi perawatan sesuai kebutuhan unik setiap individu.

Baca juga: Hypereport: Tren Kecantikan 2025, Selektif Pilih Bahan Aktif Skincare dan Tone Warna Make Up

Era baru kecantikan ini menandai transformasi dari sekadar merawat ke memberdayakan, menjadikan setiap pengalaman perawatan kulit lebih bermakna dan inovatif.

Lantas, apa saja inovasi dan tren utama yang akan mendefinisikan kecantikan pada 2025? 
 

1. AI-Integrated Skincare: Hyper-Personalized Treatments  

Perawatan kulit di tahun 2025 akan semakin canggih berkat penggunaan AI dalam mendiagnosis dan merancang terapi. Teknologi seperti AI-based skin analyzer memungkinkan dokter dan klinik untuk menawarkan perawatan yang lebih personal dan benar-benar sesuai kebutuhan setiap individu.  

Dermalogia’s ExiSlim, ExiTite, dan ExiClear merupakan contoh terapi berbasis AI yang telah diakui secara nasional, dengan fungsi mulai dari mengencangkan kulit, memperbaiki tekstur, hingga mengatasi scars. Dengan diagnosis yang akurat, pasien dapat menghindari perawatan yang tidak diperlukan, sekaligus menghemat biaya.  

"Teknologi ini memastikan setiap pasien mendapatkan terapi sesuai kondisi kulit, bukan sekadar mengikuti tren," kata Dr. Arini.


2. Lebih dari Sekadar Anti-Aging  

Konsep perawatan kulit tak lagi hanya berfokus pada mengatasi tanda-tanda penuaan. Preventive aging menjadi pendekatan baru yang bertujuan mencegah penuaan dini sebelum terjadi.  

Dermalogia mengombinasikan berbagai energy-based devices dengan AI, terapi regeneratif, dan nutricosmetics untuk memperpanjang usia kulit sehat. Dr. Arini yang juga merupakan Kepala Departemen Dermatologi di Universitas Ukrida menerangkan bila sudah ada tanda penuaan di kulit maka akan lebih sulit dihilangkah sedangkan pencegahan dapat mempertahankan kulit agar tidak cepat menua.

"Preventive aging adalah kunci menjaga kulit tetap muda lebih lama. Dengan konsep Aesthetic Intelligence kami melakukan dua hal ini secara parallel. Tidak hanya menghilangkan tanda penuaan yang sudah ada, tapi kita juga menganalisis bagaimana mencegah penuaan pada setiap orang," katanya.


3. Kecantikan dari Dalam

Tren lain yang menguat adalah nutricosmetics suplemen khusus untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam. Tak hanya skincare topikal, bahan-bahan seperti ceramide kini hadir dalam bentuk oral. Misalnya, Seloxy Premium yang membantu menghidrasi kulit dari dalam.  

Selain itu, terdapat juga suplemen rambut seperti Prosentials dengan kandungan keratin, biotin, dan vitamin B, yang dirancang untuk mengatasi kerontokan akibat defisiensi nutrisi.  

“Kecantikan holistik mencakup perawatan internal dan eksternal. Suplemen menjadi bagian penting dari rutinitas kecantikan modern," ucap Ari Widya Nugraha, Brand Manager Ferron.


4. Kecantikan Universal

Perawatan kulit bukan lagi eksklusif untuk wanita. Pada 2025 menandai era di mana gender boundaries dalam kecantikan semakin memudar. Pria pun semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit dan rambut.  

Aktor Kristo Immanuel, salah satu pasien Dermalogia, mengungkapkan bagaimana terapi AI membantu mengatasi masalah rambut rontoknya. "Hasilnya luar biasa. Rambut saya kembali lebat dan sehat berkat terapi yang dipersonalisasi," ujarnya.


5. Mengangkat Keaslian dan Kecantikan Alami  

Tren 2025 juga akan berfokus pada natural beauty dan keaslian. Kampanye ini menekankan pentingnya merawat fitur alami dan membangun kepercayaan diri. Dermalogia mengusung konsep ini melalui terapi non-invasif yang bertujuan mengoptimalkan kecantikan alami tanpa mengubah karakter wajah.  

Aktris Marsha Timothy, yang menghindari treatment invasif seperti botox, mengatakan bahwa dirinya lebih meyukai terapi seperti ExiSlim dan Pico. "Treatment Ini membantu saya menjadi versi terbaik diri saya tanpa mengubah jati diri," ungkapnya.

Tahun baru selalu identik dengan resolusi. dr Arini pun mengajak kita untuk memulai 2025 dengan pendekatan holistik, bukan sekadar memperbaiki penampilan, tetapi juga meningkatkan keseimbangan fisik dan mental.  

"Kita semua ingin menjadi versi terbaik diri kita. Dengan Aesthetic Intelligence, perawatan kecantikan bukan lagi tentang mengejar kesempurnaan, tetapi tentang merayakan keunikan diri kita," ungkapnya.

Teknologi AI di dunia kecantikan membuka babak baru yang lebih personal, efisien, dan menyeluruh. Dengan tren ini, tahun 2025 akan menjadi era di mana kecantikan bukan hanya soal penampilan luar, tetapi juga keseimbangan dan kesehatan dari dalam.

Baca juga: Frax Pro hingga Regenerative Medicine, Cek Tren Teknologi Kecantikan Kekinian

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Cara Verval Ijazah di Info GTK Untuk Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024

BERIKUTNYA

Daftar Harga Tiket Konser NCT 127 Neo City: The Momentum di Jakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: