Hypereport: Tren Kecantikan 2025, Selektif Pilih Bahan Aktif Skincare dan Tone Warna Make Up
27 November 2024 |
22:01 WIB
Tren kecantikan di Indonesia terus berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup yang dipengaruhi budaya global dan inovasi industri kosmetik. Beberapa tahun terakhir, orang-orang, baik pria atau wanita makin menyadari pentingnya perawatan diri untuk meningkatkan penampilan dan menjaga kesehatan kulit.
Fenomena ini tercermin dari meningkatnya popularitas produk kosmetik seperti skincare dan make up lokal, serta kebutuhan untuk mendapatkan layanan perawatan kulit di klinik kecantikan.
Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Tren Sektor Perfilman 2025, Penuh Keberagaman Cerita & Eksplorasi
2. Hypereport: Tren Arsitektur & Desain Interior 2025, Gaya Personal Tiap Generasi Jadi Kunci
3. Hypereport: Joy of Missing Out Bakal Jadi Tren Wisata 2025
4. Hypereport: Prediksi Tren Fashion 2025, Gaya Futuristis sampai Retro Klasik yang Modis
Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Republik Indonesia menyampaikan bahwa pasar kosmetik di Indonesia saat ini berada dalam kondisi ekspansif. Hal ini terlihat pada data total pendapatan industri kosmetik, yang dalam kurun waktu 2021-2024 diperkirakan mengalami kenaikan 48 persen, yakni dari US$1,31 miliar atau sekitar Rp21,45 triliun di 2021, menjadi US$1,94 miliar atau sekitar Rp31,77 triliun di 2024.
Pertumbuhan sektor industri kosmetik diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2028, dan diperkirakan dalam kurun waktu 2024-2028, diprediksi akan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,35 persen per tahun di Indonesia.
“Ini merupakan sebuah peluang yang sangat menjanjikan dan harus dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pelaku usaha industri kosmetik, termasuk pelaku IKM,” ujar Reni, melalui laman resminya.
Hal ini juga terlihat dengan bertambahnya pelaku usaha kosmetik. Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pelaku usaha kosmetik yang tergabung Pengawasan Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) meningkat dari 819 pada 2021 menjadi 1.039 di akhir 2023. Selanjutnya, pada 2024, jumlah IKM kosmetik di Indonesia tercatat mencapai lebih dari 1.500 unit usaha yang tersebar di berbagai daerah.
Mereka bergerak di berbagai bidang seperti skincare, make up, parfum, hingga produk perawatan tubuh. Pesatnya perkembangan IKM kosmetik ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perawatan diri, tren penggunaan produk alami, serta berkembangnya e-commerce yang memudahkan akses pasar.
Menanggapi fenomena tersebut, Christopher Madiam, Co-Founder & CEO Social Bella, memaparkan Beberapa tahun belakangan, orang-orang makin tertarik dengan skincare dan kosmetik lainnya. Kini makin banyak merek kecantikan dan sederet inovasinya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi konsumen untuk memilih produk yang aman dan berkualitas.
"Tren terbaru dalam dunia kecantikan adalah orang-orang mulai aware dengan ingredients dalam produk skincare, bukan hanya fokus ke brand-nya," kata Chris.
Lebih lanjut dia memaparkan, kini konsumen sudah makin pintar memilih jenis produk skincare dan mengetahui ingredients yang cocok untuk kulitnya. Mereka juga bahkan mencari tahu bahan-bahan aktif apa saja yang tidak boleh disatukan, karena ada efek sampingnya untuk kulit.
Sociolla telah merilis Insight Factory report yang memperlihatkan ingredients dalam skincare yang diminati orang-orang sepanjang tahun ini, serta diprediksi akan menjadi tren dalam beberapa tahun ke depan. Terdapat empat kelompok ingredients yang diminati konsumen berdasarkan preferensi pencarian mereka saat belanja produk kecantikan. Berikut penjelasannya.
Rising (High growth, low traction atau pertumbuhan tinggi, daya tarik rendah): Sebagian besar bahan-bahan aktif ini baru dan belum dikenal luas. Beberapa mulai populer di sosial media karena ada produk-produk yang sedang naik daun menggunakan bahan-bahan ini sebagai ingredients-nya.
Contohnya Probiotic/Biome, Microneedle, Retinal, Peptide, Truffle, Lactic Acid, Candlenut, Rosemary. Umumnya memiliki manfaat seperti mengurangi inflamasi, menstimulasi kolagen untuk membuat kulit terlihat lebih muda, lembut, dan elastis, dan lainnya.
High Demand (High growth, high traction atau pertumbuhan tinggi, daya tarik tinggi): Terkenal di kalangan para beauty enthushiast, juga mulai menyasar kalangan konsumen massal. Bahan-bahan ini kemungkinan besar masih akan menjadi tren di tahun-tahun mendatang.
Contohnya Centella, Salicylic Acid, Panthenol, Ceramide, Rice, Niacinamide, Arbutin, Glycolic Acid. Secara umum manfaatnya untuk memperbaiki skin barrier, mengurangi inflamasi, menghidrasi kulit, mengecilkan pori-pori dan mencerahkan noda hitam.
Wait and See (Low growth, low traction atau atau pertumbuhan rendah, daya tarik rendah): Bahan-bahan ini sempat viral di masa lalu, sekarang pun popularitasnya menurun. Tapi, kita tunggu saja apakah bahan-bahan ini akan kembali populer dengan inovasi baru di masa mendatang.
Contohnya Kojic Acid, Glutathione, Collagen, Bakuchiol, Tea Tree, Propolis, Argan, dan Keratin. Manfaatnya secara umum, mulai dari menyamarkan noda hitam, menghidrasi, menenangkan, dan mencerahkan kulit, aman untuk kulit sensitif, serta masih banyak lagi.
Mature (Low growth, high traction atau atau pertumbuhan rendah, daya tarik tinggi): Bisa berupa bahan-bahan yang sudah dikenal atau tersedia secara luas dalam produk. Mungkin sudah digunakan secara luas, bahkan di kalangan konsumen massal.
Contohnya Vitamin C, AHA BHA, Mugwort, Snail Mucin, Retinol, dan Hyaluronic Acid. Beberapa di antaranya umumnya memiliki manfaat mencerahkan dan memperlambat penuaan.
Selain itu, tren juga menunjukkan konsumen mulai tertarik pada produk dengan bahan-bahan alami. Meskipun popularitas bahan aktif seperti Panthenol, Retinal, dan Microbiome makin meningkat sebesar 62 persen, tapi sekitar 39 persen konsumen juga menyukai bahan alami seperti centella, rice, rosemary, dan truffle.
Abelina, seorang dokter estetika, memaparkan sejumlah skin goals yang akan menjadi tren beberapa tahun ke depan. Selain itu juga seperti apa preferensi orang-orang dalam memilih produk skincare dan treatment di klinik kecantikan yang cocok untuk mereka.
"Skin goals orang-orang kedepannya masih fokus pada mencerahkan kulit, mereka ingin kulit putih, bersih, dan bebas dari jerawat," kata Abelina.
Lebih lanjut dia juga memaparkan, sekarang prosedur kecantikan di klinik kecantikan sudah mulai terjangkau untuk semua kalangan. Orang-orang menginginkan prosedur perawatan kulit non-inflammatory yang tidak menyebabkan peradangan pada kulit sensitif.
"Ini juga membuat orang-orang cenderung memilih skincare yang menenangkan di kulit, terlihat dari banyaknya produk skincare asal Korea selatan yang sifatnya gentle dan non-inflammatory, enggak berlomba-lomba menambahkan bahan aktif dengan dosis tinggi seperti dulu," katanya.
Terakhir dia berpesan, dengan banyaknya ingredients dalam produk skincare, diharapkan orang-orang tidak FOMO atau ikut-ikutan menggunakannya tanpa mencari tahu manfaat dan efek sampingnya terlebih dulu.
"Kalau kulitnya sudah bagus, skincarenya sudah solid, tapi ada produk baru ikut-ikutan pakai, padahal belum tentu cocok," katanya.
Salah satu jenama kecantikan populer di Tanah Air, yakni Wardah membagikan empat tema makeup look berdasarkan season color, yaitu Warm Autumn, Cool Winter, Cool Summer, dan Warm Spring yang disesuaikan dengan hasil personal color analysis.
Adapun Personal Color Analysis (PCA) adalah metode untuk menentukan palet warna yang paling cocok dengan individu berdasarkan karakteristik fisiknya seperti warna kulit, mata, dan rambut. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi warna-warna yang cocok untuk mereka dalam memilih warna make up, pakaian, atau aksesori.
"Kami ingin memastikan kesesuaian antara warna kulit dengan shade complexion hingga shade lip product, disesuaikan juga dengan busana untuk menciptakan tampilan keseluruhan yang harmonis," kata Findi Novia Lusintasari, Wardah Decorative Marketing Group Head.
Keempat makeup look tersebut bisa diwujudkan menggunakan produk-produk seperti liquid lip, lip cream, cushion, cream blush, dan seri eyexpert yakni rangkaian produk perawatan dan riasan mata seperti liquid eyeliner, pensil alis mekanik, maskara waterproof, sampai produk pembersih khusus riasan mata
"Demi menunjang tampilan make up yang flawless dan tahan lama, penting juga untuk melakukan skin preparation yang tepat menggunakan produk-produk skincare, mulai dari cleanser, serum, hingga moisturizer," kata Findi.
Pemilik kulit kusam, sebaiknya memilih produk micellar water, toner, serum, dan moisturizer yang memiliki manfaat menyamarkan noda hitam dan mencerahkan kulit. Untuk kulit sensitif dan kemerahan pilih produk yang lembut dan menenangkan. Sementara untuk kulit berminyak dan berjerawat, pilih yang memiliki manfaat mengatasi jerawat dan mengontrol minyak berlebih.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Fenomena ini tercermin dari meningkatnya popularitas produk kosmetik seperti skincare dan make up lokal, serta kebutuhan untuk mendapatkan layanan perawatan kulit di klinik kecantikan.
Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Tren Sektor Perfilman 2025, Penuh Keberagaman Cerita & Eksplorasi
2. Hypereport: Tren Arsitektur & Desain Interior 2025, Gaya Personal Tiap Generasi Jadi Kunci
3. Hypereport: Joy of Missing Out Bakal Jadi Tren Wisata 2025
4. Hypereport: Prediksi Tren Fashion 2025, Gaya Futuristis sampai Retro Klasik yang Modis
Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Republik Indonesia menyampaikan bahwa pasar kosmetik di Indonesia saat ini berada dalam kondisi ekspansif. Hal ini terlihat pada data total pendapatan industri kosmetik, yang dalam kurun waktu 2021-2024 diperkirakan mengalami kenaikan 48 persen, yakni dari US$1,31 miliar atau sekitar Rp21,45 triliun di 2021, menjadi US$1,94 miliar atau sekitar Rp31,77 triliun di 2024.
Pertumbuhan sektor industri kosmetik diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2028, dan diperkirakan dalam kurun waktu 2024-2028, diprediksi akan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,35 persen per tahun di Indonesia.
“Ini merupakan sebuah peluang yang sangat menjanjikan dan harus dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pelaku usaha industri kosmetik, termasuk pelaku IKM,” ujar Reni, melalui laman resminya.
Hal ini juga terlihat dengan bertambahnya pelaku usaha kosmetik. Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pelaku usaha kosmetik yang tergabung Pengawasan Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) meningkat dari 819 pada 2021 menjadi 1.039 di akhir 2023. Selanjutnya, pada 2024, jumlah IKM kosmetik di Indonesia tercatat mencapai lebih dari 1.500 unit usaha yang tersebar di berbagai daerah.
Mereka bergerak di berbagai bidang seperti skincare, make up, parfum, hingga produk perawatan tubuh. Pesatnya perkembangan IKM kosmetik ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perawatan diri, tren penggunaan produk alami, serta berkembangnya e-commerce yang memudahkan akses pasar.
Menanggapi fenomena tersebut, Christopher Madiam, Co-Founder & CEO Social Bella, memaparkan Beberapa tahun belakangan, orang-orang makin tertarik dengan skincare dan kosmetik lainnya. Kini makin banyak merek kecantikan dan sederet inovasinya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi konsumen untuk memilih produk yang aman dan berkualitas.
"Tren terbaru dalam dunia kecantikan adalah orang-orang mulai aware dengan ingredients dalam produk skincare, bukan hanya fokus ke brand-nya," kata Chris.
Lebih lanjut dia memaparkan, kini konsumen sudah makin pintar memilih jenis produk skincare dan mengetahui ingredients yang cocok untuk kulitnya. Mereka juga bahkan mencari tahu bahan-bahan aktif apa saja yang tidak boleh disatukan, karena ada efek sampingnya untuk kulit.
Sociolla telah merilis Insight Factory report yang memperlihatkan ingredients dalam skincare yang diminati orang-orang sepanjang tahun ini, serta diprediksi akan menjadi tren dalam beberapa tahun ke depan. Terdapat empat kelompok ingredients yang diminati konsumen berdasarkan preferensi pencarian mereka saat belanja produk kecantikan. Berikut penjelasannya.
Rising (High growth, low traction atau pertumbuhan tinggi, daya tarik rendah): Sebagian besar bahan-bahan aktif ini baru dan belum dikenal luas. Beberapa mulai populer di sosial media karena ada produk-produk yang sedang naik daun menggunakan bahan-bahan ini sebagai ingredients-nya.
Contohnya Probiotic/Biome, Microneedle, Retinal, Peptide, Truffle, Lactic Acid, Candlenut, Rosemary. Umumnya memiliki manfaat seperti mengurangi inflamasi, menstimulasi kolagen untuk membuat kulit terlihat lebih muda, lembut, dan elastis, dan lainnya.
High Demand (High growth, high traction atau pertumbuhan tinggi, daya tarik tinggi): Terkenal di kalangan para beauty enthushiast, juga mulai menyasar kalangan konsumen massal. Bahan-bahan ini kemungkinan besar masih akan menjadi tren di tahun-tahun mendatang.
Contohnya Centella, Salicylic Acid, Panthenol, Ceramide, Rice, Niacinamide, Arbutin, Glycolic Acid. Secara umum manfaatnya untuk memperbaiki skin barrier, mengurangi inflamasi, menghidrasi kulit, mengecilkan pori-pori dan mencerahkan noda hitam.
Wait and See (Low growth, low traction atau atau pertumbuhan rendah, daya tarik rendah): Bahan-bahan ini sempat viral di masa lalu, sekarang pun popularitasnya menurun. Tapi, kita tunggu saja apakah bahan-bahan ini akan kembali populer dengan inovasi baru di masa mendatang.
Contohnya Kojic Acid, Glutathione, Collagen, Bakuchiol, Tea Tree, Propolis, Argan, dan Keratin. Manfaatnya secara umum, mulai dari menyamarkan noda hitam, menghidrasi, menenangkan, dan mencerahkan kulit, aman untuk kulit sensitif, serta masih banyak lagi.
Mature (Low growth, high traction atau atau pertumbuhan rendah, daya tarik tinggi): Bisa berupa bahan-bahan yang sudah dikenal atau tersedia secara luas dalam produk. Mungkin sudah digunakan secara luas, bahkan di kalangan konsumen massal.
Contohnya Vitamin C, AHA BHA, Mugwort, Snail Mucin, Retinol, dan Hyaluronic Acid. Beberapa di antaranya umumnya memiliki manfaat mencerahkan dan memperlambat penuaan.
Selain itu, tren juga menunjukkan konsumen mulai tertarik pada produk dengan bahan-bahan alami. Meskipun popularitas bahan aktif seperti Panthenol, Retinal, dan Microbiome makin meningkat sebesar 62 persen, tapi sekitar 39 persen konsumen juga menyukai bahan alami seperti centella, rice, rosemary, dan truffle.
Abelina, seorang dokter estetika, memaparkan sejumlah skin goals yang akan menjadi tren beberapa tahun ke depan. Selain itu juga seperti apa preferensi orang-orang dalam memilih produk skincare dan treatment di klinik kecantikan yang cocok untuk mereka.
"Skin goals orang-orang kedepannya masih fokus pada mencerahkan kulit, mereka ingin kulit putih, bersih, dan bebas dari jerawat," kata Abelina.
Lebih lanjut dia juga memaparkan, sekarang prosedur kecantikan di klinik kecantikan sudah mulai terjangkau untuk semua kalangan. Orang-orang menginginkan prosedur perawatan kulit non-inflammatory yang tidak menyebabkan peradangan pada kulit sensitif.
"Ini juga membuat orang-orang cenderung memilih skincare yang menenangkan di kulit, terlihat dari banyaknya produk skincare asal Korea selatan yang sifatnya gentle dan non-inflammatory, enggak berlomba-lomba menambahkan bahan aktif dengan dosis tinggi seperti dulu," katanya.
Terakhir dia berpesan, dengan banyaknya ingredients dalam produk skincare, diharapkan orang-orang tidak FOMO atau ikut-ikutan menggunakannya tanpa mencari tahu manfaat dan efek sampingnya terlebih dulu.
"Kalau kulitnya sudah bagus, skincarenya sudah solid, tapi ada produk baru ikut-ikutan pakai, padahal belum tentu cocok," katanya.
Tren Make Up dalam Industri Kecantikan
Industri kecantikan juga melahirkan tren make up yang mendominasi panggung kecantikan global dan menginspirasi gaya sehari-hari sebagai bentuk ekspresi diri. Mulai dari tampilan natural sampai eksplorasi warna-warna bold yang berani, tren make up kini lebih inklusif dan beragam, merangkul semua jenis kulit, usia, dan identitas.Salah satu jenama kecantikan populer di Tanah Air, yakni Wardah membagikan empat tema makeup look berdasarkan season color, yaitu Warm Autumn, Cool Winter, Cool Summer, dan Warm Spring yang disesuaikan dengan hasil personal color analysis.
Adapun Personal Color Analysis (PCA) adalah metode untuk menentukan palet warna yang paling cocok dengan individu berdasarkan karakteristik fisiknya seperti warna kulit, mata, dan rambut. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi warna-warna yang cocok untuk mereka dalam memilih warna make up, pakaian, atau aksesori.
"Kami ingin memastikan kesesuaian antara warna kulit dengan shade complexion hingga shade lip product, disesuaikan juga dengan busana untuk menciptakan tampilan keseluruhan yang harmonis," kata Findi Novia Lusintasari, Wardah Decorative Marketing Group Head.
- Warm Autumn merepresentasikan warna-warna cokelat hangat, beige, dan brick, yang cocok untuk tampilan segar dan ceria.
- Cool Winter menampilkan warna-warna dingin seperti rose pink, menciptakan tampilan yang tegas dan berani.
- Cool Summer menampilkan warna-warna pink yang lebih hangat dan lembut, menciptakan kesan yang tenang.
- Warm Spring, merefleksikan warna-warna cokelat yang lebih soft, dengan paduan beige dan peach.
Keempat makeup look tersebut bisa diwujudkan menggunakan produk-produk seperti liquid lip, lip cream, cushion, cream blush, dan seri eyexpert yakni rangkaian produk perawatan dan riasan mata seperti liquid eyeliner, pensil alis mekanik, maskara waterproof, sampai produk pembersih khusus riasan mata
"Demi menunjang tampilan make up yang flawless dan tahan lama, penting juga untuk melakukan skin preparation yang tepat menggunakan produk-produk skincare, mulai dari cleanser, serum, hingga moisturizer," kata Findi.
Pemilik kulit kusam, sebaiknya memilih produk micellar water, toner, serum, dan moisturizer yang memiliki manfaat menyamarkan noda hitam dan mencerahkan kulit. Untuk kulit sensitif dan kemerahan pilih produk yang lembut dan menenangkan. Sementara untuk kulit berminyak dan berjerawat, pilih yang memiliki manfaat mengatasi jerawat dan mengontrol minyak berlebih.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.