Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Kanan) saat meninjau hasil repatriasi di Museum Nasional Indonesia pada Senin (16/12/24). (Sumber gambar: Kemenkebud)

272 Benda Bersejarah Hasil Repatriasi Tiba di Indonesia, Didominasi Koleksi Puputan Badung

17 December 2024   |   18:57 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Kabar baik kembali datang bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 272 objek warisan budaya Indonesia berhasil direpatriasi dari Belanda pada Senin, (16/12/24). Ini merupakan proses repatriasi batch kedua pada tahun yang sama, setelah September lalu 84 benda bersejarah hasil repatriasi tiba di Indonesia.

Pemulangan koleksi penting warisan budaya Indonesia terbaru ini terdiri atas 204 objek warisan budaya Indonesia dari Belanda, dan tambahan 68 objek warisan budaya Indonesia dari Koleksi Museum Rotterdam. Pemulangan ini merupakan kesepakatan kelima dalam proses repatriasi antara Indonesia-Belanda.

Baca juga: 84 Benda Bersejarah Hasil Repatriasi Tahap Pertama 2024 Tiba di Indonesia

Repatriasi benda bersejarah ini terjadi beberapa pekan setelah Menteri Kebudayaan Fadli Zon, bertemu dengan Barbera Wolfensberger, Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda. Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung E Kementerian Kebudayaan pada Kamis, (5/12/24) itu, keduanya berdiskusi mengenai proses repatriasi yang lebih sangkil.

Lewat repatriasi batch kedua ini, menurut Menbud, kedua negara tidak hanya hanya melanjutkan proses repatriasi yang dimulai saat keropak Negarakertagama dipulangkan pada 1972. Lebih dari itu, ini juga menegaskan komitmen antar negara untuk melindungi sejarah dan identitas budaya lewat objek-objek repatriasi yang saat ini telah mencapai 828 objek.

"Saya menyampaikan rasa terima kasih atas niat baik dan kerja sama dari pihak Belanda yang telah memungkinkan hal ini dan kita juga berharap bahwa upaya kolaboratif ini dapat menjadi model bagi upaya serupa dengan negara dan institusi lain di seluruh dunia”, papar Menbud dalam taklimat resmi pada Selasa, (17/12/24).

Lebih lanjut, Menbud juga menjelaskan prioritas Kementerian Kebudayaan yang baru dibentuk di Indonesia, terutama dalam mempromosikan, dan melindungi keberagaman budaya Indonesia yang kaya. Kedua pihak juga mengapresiasi kemitraan kebudayaan yang telah berhasil terjalin di bawah Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada tahun 2017.

Menbud menyampaikan, kehangatan hubungan Indonesia-Belanda juga menunjukkan semakin mendalamnya kemitraan budaya antara kedua negara untuk melindungi warisan sejarah secara bersama. Langkah tersebut menurutnya juga menjadi tonggak keadilan budaya yang penting dalam hubungan bilateral yang terus berkembang antara Indonesia dan Negeri Kincir Angin itu.

"Ke depan, kita berharap dapat memperdalam kerja sama dengan Belanda dan negara-negara lain di bidang repatriasi. Untuk itu, saya mengusulkan pembentukan satuan tugas bersama yang akan mengawasi upaya repatriasi, termasuk pelestarian artefak, penelitian asal-usul, logistik, pameran, dan pengelolaan etis warisan budaya," imbuhnya.
 
 


Sebagai tambahan informasi, sebelumnya, telah ditandatangani Pengaturan Teknis tentang Kerja sama Repatriasi Objek Budaya Sejarah Indonesia pada 2023. Arkian, Indonesia berhasil memulangkan 472 benda bersejarah,  termasuk di dalamnya terdapat Arca Singasari, Keris Puputan Klungkung, Harta Lombok, dan Karya Seni Pita Maha.

Kemudian pada 2024, Indonesia kembali memulangkan sebanyak 288 artefak bersejarah dari Belanda lewat program repatriasi. Hasil ini merupakan tindak lanjut dari agenda repatriasi yang telah disetujui melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua negara pada 2017.

Tahap pertama repatriasi itu telah memulangkan sebanyak 84 koleksi, termasuk 4 arca dan 80 benda koleksi lainnya tiba di Indonesia pada Jumat (27/9/24). Keseluruhan koleksi tersebut dikirim menggunakan penerbangan kargo dari Luxemburg ke Bandara Soekarno-Hatta, untuk kemudian disimpan dan dipamerkan di  Museum Nasional.

Baca juga: Ratusan Artefak Bersejarah dari Belanda Siap Dipajang di Pameran Repatriasi

Menurut Menbud, berbeda dari sebelumnya pada pemulangan kali ini mayoritas benda repatriasi didominasi oleh koleksi Puputan Badung, Bali. Pengembalian benda tersebut menurutnya juga mencerminkan perjalanan penyembuhan dan rekonsiliasi untuk menjembatani masa lalu dan masa kini.

"Sebanyak 204 objek ini, yang sebagian besar berasal dari Koleksi Puputan Badung, memiliki makna historis, spiritual, dan artistik yang sangat mendalam bagi Indonesia," jelasnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Mengenal Penyebab dan Ciri-ciri Anak Alergi Susu Sapi

BERIKUTNYA

Arti Nama Anak Kedua Nikita Willy, Nael Idrissa Djokosoetono yang Penuh Makna

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: