Ilustrasi anak muda setelah olahraga. (Sumber gambar: Freepik/partystock)

Tren Kesehatan Preventif Kian Populer di Kalangan Anak Muda

05 February 2025   |   13:40 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Dalam beberapa tahun terakhir, tren kesehatan di kalangan anak muda Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor  mulai dari kemajuan teknologi hingga meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan fisik.
 
Menurut Chief Data Officer Lokadata.id Suwandi Ahmad, dalam beberapa dekade terakhir, keputusan pembelian barang atau jasa termasuk layanan kesehatan lebih banyak didominasi oleh ibu rumah tangga. Namun, belakangan ini, tren tersebut mulai bergeser.

Baca juga: Hypereport: Kesehatan Mental dan Fisik jadi Fokus Utama Gen Z Hadapi Tantangan 2025

“Anak-anak muda tidak lagi konsultasi ke orang tuanya kalau mau beli barang A, barang B, barang C, dan seterusnya. Mereka punya kekuatan individu untuk menentukan mau belanja apa, di mana, harganya berapa,” ujarnya.
 
Hal ini juga berlaku dalam konteks kesehatan. Saat ini, anak muda lebih banyak mengandalkan diri sendiri untuk mencari informasi dan memilih layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Suwandi menambahkan bahwa 69 persen dari anak muda yang mereka survei menggunakan telehealth dan lebih dari satu aplikasi untuk mendapatkan layanan kesehatan. Mereka memilih aplikasi dengan alasan yang beragam, mulai dari kualitas ulasan hingga kenyamanan bertransaksi.
 
Salah satu fenomena menarik terlihat dari penggunaan smartwatch di kalangan anak muda. Survei yang dilakukan SurV Lokadata.id juga mencatat sekitar 69 persen anak muda di Indonesia menggunakan perangkat ini untuk memonitor kesehatan mereka.

“Mereka menggunakan smartwatch untuk mengingatkan kapan waktunya workout, kapan waktunya jalan kaki, dan lainnya termasuk kapan waktu bermain media sosial,” kata Suwandi.
 
Hal ini menunjukkan bahwa anak muda tidak hanya menggunakan smartwatch untuk kegiatan fisik, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup yang terhubung dengan dunia digital. Ini juga terlihat dari kian populernya konten-konten kesehatan dan kebugaran yang mereka ikuti di media sosial.
 
Sebagai penggerak dunia digital, tak heran bahwa dalam konteks kesehatan,  tren telehealth makin meluas di kalangan muda. Anak muda menggunakannya untuk berbagai keperluan mulai dari konsultasi dokter hingga mendapatkan rekomendasi gizi. Suwandi menyebutkan bahwa anak muda kini merasa lebih mudah dan nyaman untuk berkonsultasi dengan tenaga medis melalui aplikasi.

“Konsultasi online sudah mulai melebar, mereka tidak hanya sekedar mencari referensi kesehatan, tapi sudah mulai berkonsultasi mengenai berbagai masalah,” tambahnya.
 
Salah satu fitur menarik yang makin banyak digunakan oleh anak muda adalah konsultasi dengan konsultan gizi. Lebih dari 1 dari 4 anak muda yang disurvei oleh Lokadata.id mulai konsultasi gizi melalui layanan digital. Ini menandakan perubahan besar dalam pola konsumsi informasi kesehatan yang sebelumnya lebih terbatas menjadi lebih terbuka dan beragam.
 
Tren kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan anak muda juga makin meningkat. Suwandi mengungkapkan bahwa sekitar 73 persen dai anak muda yang mereka survei kini mulai memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental mereka. Mereka mencari aplikasi untuk membantu mencatat hobi, meditasi, hingga olahraga yang bisa meningkatkan kesehatan mental.
 
Tidak hanya itu, banyak dari mereka yang juga mulai menggunakan aplikasi untuk memonitor aktivitas mereka seperti menghitung waktu tidur dan memantau asupan makanan. Dengan begitu, mereka dapat lebih sadar terhadap pola hidup yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
 
Suwandi juga mencatat adanya perubahan signifikan dalam hal pengeluaran anak muda untuk menjaga kesehatan. Mereka lebih cenderung untuk menginvestasikan uang mereka pada produk atau layanan yang berfokus pada pencegahan daripada pengobatan.

“Misalnya bagi mereka, lebih baik beli vitamin C atau infus vitamin C daripada nanti berobat karena sakit,” ungkapnya.
 
Pola pikir ini menunjukkan bahwa anak muda makin menyadari pentingnya menjaga tubuh tetap sehat dan menghindari masalah kesehatan sebelum terjadi. Dengan meningkatnya akses ke layanan telehealth, mereka merasa lebih mudah untuk memonitor kesehatan mereka secara preventif.
 
Menurut Suwandi, fenomena ini mencerminkan perubahan pola pikir anak muda terhadap kesehatan yang juga merupakan dampak dari digitalisasi yang makin kuat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sebab, sebagai generasi yang tumbuh di era digital, generasi muda dapat memaksimalkan akses yang lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi dan layanan kesehatan di dunia digital.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Lebih Dekat dengan Deretan Karakter Utama The Fantastic Four: First Steps

BERIKUTNYA

Kesadaran Kesehatan Meningkat, Tes Genetik Jadi Langkah Preventif Pilihan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: