Ilustrasi QRIS (Sumber gambar: Unsplash/David Dvořáček)

Kenali Ciri-ciri Kode QRIS Palsu Sebelum Melakukan Pembayaran

08 December 2024   |   15:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Pembayaran melalui QRIS kini makin diminati oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, pembayaran QRIS menawarkan banyak kemudahan, dari transaksi yang lebih cepat dan mudah, mengurangi pemakaian uang tunai, hingga efisiensi dan pengalaman berbelanja yang berbeda.

QRIS yang berasal dari singkatan quick response code Indonesia standard, merupakan kode standar pembayaran digital nasional yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia (BI) sejak 2019 lalu. Inovasi dunia pembayaran digital ini rupanya langsung jadi andalan masyarakat dalam melakukan transaksi.

QRIS diluncurkan sebagai upaya penyatuan berbagai jenis QR code dari Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Lewat satu QRIS, kini masyarakat dapat melakukan pembayaran melalui berbagai aplikasi elektronik berbasisi server, dompet digital, maupun mobile banking.

Baca Juga: Cara Pakai QRIS Tap Berbasis NFC, Lebih Praktis Tak Perlu Scan Barcode

Namun, belakangan mulai muncul modus penipuan baru dengan memalsukan kode QRIS. Tujuannya, agar korban yang hendak membeli barang tidak melakukan pembayaran ke merchant, tetapi ke penipu. Untuk menghindari hal tersebut, Genhype perlu memerhatikan ciri-ciri QRIS palsu. Berikut ulasannya.


1. Nama di aplikasi berbeda dengan nama di QRIS


Setelah berhasil melakukan pemindahan kode QRIS, umumnya akan muncul keterangan dari merchant. Sebelum Genhype membayar, sebaiknya perhatikan keterangan tersebut secara baik. Salah satunya ialah memastikan nama merchant fisik dan nama merchant di kode QRIS adalah sama.

Jika nama merchant sama, Genhype dapat lengsung melakukan transfer seperti biasa. Namun, jika tidak, segera tanyakan ke pihak merchant. Sebab, bisa jadi pembayaran yang dilakukan tidak masuk merchant yang dituju, malah ke took yang lainnya.

 

QRIS (Sumber gambar: Unsplash/Marielle Ursua)

QRIS (Sumber gambar: Unsplash/Marielle Ursua)


2. Tidak ada logo perusahaan


Selain mesti memperhatikan nama merchant, Genhype juga perlu melihat logo perusahannya. Umumnya, QRIS Palsu tidak dilengkapi dengan gambar logo perusahaan penyedia. Jika ada, tetapi kualitas gambarnya buruk, Genhype juga perlu mewaspadainya. Genhype perlu memperhatikan detail-detail kecil seperti ini sebelum melakukan transaksi sehingga tidak terjadi penipuan atau salah transfer.


3. Desain stiker QRIS yang berbeda


Desain stiker QRIS umumnya memiliki bentuk yang mudah dikenali. Pasalnya, warna dan desainnya selalu khas. Biasanya yang membedakan hanya di nama perusahaan saja. Secara kasat mata, Genhype dapat melihat stiker QRIS umumnya memiliki warna yang tajam. Namun, jika memudar atau tidak jelas, Genhype perlu waspada.

Di dalamnya, juga terdapat beberapa elemen penting, seperti logo GPN, QRIS, hingga nama merchant. Detail kecil lain, seperti Terminal ID, Kode NNS, hingga slogan Satu QRIS untuk Semua juga mesti diperhatian dan mudah dikenali.
 

Desain QRIS (Sumber gambar: Website Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia)

Desain QRIS (Sumber gambar: Website Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia)

 

4. Perhatikan Jenis Pembayaran QRIS


Sebelum membayar, Genhype mesti mengetahui terlebih dahulu jenis QRIS yang akan dipindai. Saat ini, jenis pembayaran QRIS terbagi ke dalam tiga jenis, yakni Merchant Presented Mode (MPM) Statis, MPM Dinamis, dan Customer Presenter Mode (CPM).

MPM Statis adalah kode QR yang dapat dicetak dan digunakan secara terus-menerus tanpa perlu melakukan generate setiap kali ada transaksi.MPM Dinamis adalah kode QR yang dikeluarkan oleh merchant melalui perangkat seperti mesin EDC atau smartphone. Adapun CPM adalah model pembayaran QRIS yang menampilkan kode QR dari aplikasi pembayaran nasabah dan dipindai oleh merchant.


5. Sulit Dipindai


Kode QRIS umumnya akan cepat dipindai dan otomatis mengarah ke kolom pembayaran dari aplikasi e-banking atau dompet digital. Namun, jika aplikasi pembayaran menampilkan eror atau kesulitan dalam pemindaian, Genhype mesti mewaspadainya.

Segera tanyakan ke pihak merchant terkait kendala tersebut. Pastikan pula kode QRIS yang terpindai mengarah langsung ke aplikasi pembayaran digital, bukan ke situs tertentu yang berbeda. Selama proses pemindaian, alangkah baik memperhatikan instruksi yang muncul dan tidak asal mengiyakan setiap langkahnya.

Baca Juga: Penggunaan QRIS di Toko Offline Makin Masif, Ini Alasan Utamanya

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Daftar Wisata Kuliner yang Harus Dicoba di Hong Kong agar Tidak Menyesal

BERIKUTNYA

Pesona Wayang Nusantara dalam Buku Menteri Kebudayaan Fadli Zon

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: