Cara Pakai QRIS Tap Berbasis NFC, Lebih Praktis Tak Perlu Scan Barcode
06 August 2024 |
13:05 WIB
Layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini sudah memiliki versi baru, yakni dengan menggunakan teknologi berbasis tap near field communication (NFC). QRIS tap berbasis NFC ini punya cara kerja sedikit berbeda dengan QRIS yang sudah ada sebelumnya.
Versi terbarunya lebih praktis sehingga memudahkan transaksi. QRIS tap NFC merupakan perpaduan e-money dengan QRIS dalam smartphone. Untuk melakukan pembayaran, smartphone yang memiliki fitur NFC, hanya perlu didekatkan ke reader pembayaran, sehingga tidak perlu repot-repot membuka ponsel.
Fitur itu terhubung dengan aplikasi digital perbankan atau financial technology (fintech) di smartphone masing-masing.
Baca juga: Penggunaan QRIS di Toko Offline Makin Masif, Ini Alasan Utamanya
Adapun pada QRIS lama, kita perlu memperoleh barcode terlebih dahulu untuk melakukan pemindaian. Meski begitu, kehadiran QRIS tap NFC tidak akan menggantikan QRIS sebelumnya. Cara kerja QRIS lama dengan cara memindai barcode masih bisa digunakan.
Nantinya, pengguna perlu mengunduh sistem QRIS baru ini dari akun fintech maupun aplikasi perbankan masing-masing. Mesin pembaca juga akan di-upgrade sehingga dapat mengenali nomor identitas atau ID pengguna.
Meski begitu, sistem ini baru bisa digunakan untuk NFC khusus ponsel android mengingat banyaknya pengguna sistem operasi tersebut di Indonesia.
Soft launching QRIS tap berbasis NFC ini berlangsung di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia atau FEKDI x KKI 2024 yang dihelat 1-4 Agustus 2024.
QRIS tap dinilai lebih efisien dalam hal kecepatan pembayaran, khususnya yang berkaitan dengan transportasi massal dan transaksi di jalan tol.
Metode pembayaran QRIS tap NFC ini nantinya bisa digunakan untuk kendaraan umum seperti TransJakarta, MRT, KAI Commuter Line, dan sebagainya. Selain itu, diharapkan juga pemakaiannya bisa semakin luas dan menyasar masyarakat umum, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Saat ini, kerja sama untuk layanan QRIS tap berbasis NFC sudah dikembangkan. Misalnya antara Artajasa dengan BNI, Bank Permata, Dana, hingga Gopay. Untuk saat ini layanan terbatas hanya pada perangkat Android yang sudah dilengkapi teknologi NFC.
Menengok kembali sejarahnya QRIS merupakan sistem pembayaran digital berbasis kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia untuk menyederhanakan dan mempercepat transaksi elektronik.
QRIS pertama kali diperkenalkan pada 17 Agustus 2019 setelah melalui serangkaian uji coba dan evaluasi dan mulai berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2020.
Pada awalnya, terdapat berbagai macam sistem pembayaran elektronik atau e-wallet yang beroperasi secara terpisah di Indonesia. Setiap penyedia jasa pembayaran memiliki QR code yang berbeda, sehingga menyebabkan kerumitan dalam melakukan transaksi.
Baca juga: QRIS Berlaku di Singapura, Cek Cara Belanja Antarnegara
Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini, Bank Indonesia (BI) akhirnya mengembangkan sebuah standar nasional yang mengintegrasikan semua QR code ke dalam sistem tunggal, yang kemudian dikenal sebagai QRIS.
Editor: Fajar Sidik
Versi terbarunya lebih praktis sehingga memudahkan transaksi. QRIS tap NFC merupakan perpaduan e-money dengan QRIS dalam smartphone. Untuk melakukan pembayaran, smartphone yang memiliki fitur NFC, hanya perlu didekatkan ke reader pembayaran, sehingga tidak perlu repot-repot membuka ponsel.
Fitur itu terhubung dengan aplikasi digital perbankan atau financial technology (fintech) di smartphone masing-masing.
Baca juga: Penggunaan QRIS di Toko Offline Makin Masif, Ini Alasan Utamanya
Adapun pada QRIS lama, kita perlu memperoleh barcode terlebih dahulu untuk melakukan pemindaian. Meski begitu, kehadiran QRIS tap NFC tidak akan menggantikan QRIS sebelumnya. Cara kerja QRIS lama dengan cara memindai barcode masih bisa digunakan.
Nantinya, pengguna perlu mengunduh sistem QRIS baru ini dari akun fintech maupun aplikasi perbankan masing-masing. Mesin pembaca juga akan di-upgrade sehingga dapat mengenali nomor identitas atau ID pengguna.
Meski begitu, sistem ini baru bisa digunakan untuk NFC khusus ponsel android mengingat banyaknya pengguna sistem operasi tersebut di Indonesia.
Soft launching QRIS tap berbasis NFC ini berlangsung di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia atau FEKDI x KKI 2024 yang dihelat 1-4 Agustus 2024.
QRIS tap dinilai lebih efisien dalam hal kecepatan pembayaran, khususnya yang berkaitan dengan transportasi massal dan transaksi di jalan tol.
Metode pembayaran QRIS tap NFC ini nantinya bisa digunakan untuk kendaraan umum seperti TransJakarta, MRT, KAI Commuter Line, dan sebagainya. Selain itu, diharapkan juga pemakaiannya bisa semakin luas dan menyasar masyarakat umum, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Saat ini, kerja sama untuk layanan QRIS tap berbasis NFC sudah dikembangkan. Misalnya antara Artajasa dengan BNI, Bank Permata, Dana, hingga Gopay. Untuk saat ini layanan terbatas hanya pada perangkat Android yang sudah dilengkapi teknologi NFC.
Menengok kembali sejarahnya QRIS merupakan sistem pembayaran digital berbasis kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia untuk menyederhanakan dan mempercepat transaksi elektronik.
QRIS pertama kali diperkenalkan pada 17 Agustus 2019 setelah melalui serangkaian uji coba dan evaluasi dan mulai berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2020.
Pada awalnya, terdapat berbagai macam sistem pembayaran elektronik atau e-wallet yang beroperasi secara terpisah di Indonesia. Setiap penyedia jasa pembayaran memiliki QR code yang berbeda, sehingga menyebabkan kerumitan dalam melakukan transaksi.
Baca juga: QRIS Berlaku di Singapura, Cek Cara Belanja Antarnegara
Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini, Bank Indonesia (BI) akhirnya mengembangkan sebuah standar nasional yang mengintegrasikan semua QR code ke dalam sistem tunggal, yang kemudian dikenal sebagai QRIS.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.