Ilustrasi bandara (sumber gambar Unsplash/Daniel)

Momen Nataru Tiba, Begini Persiapan Bandara Sambut Musim Liburan

07 December 2024   |   12:50 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Momen liburan akhir tahun diprediksi meningkatkan animo masyarakat untuk berwisata. Terlebih, setelah pemerintah resmi menurunkan tarif tiket pesawat sebesar 10 persen selama 16 hari, pada 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, untuk rute perjalanan domestik kelas ekonomi.

Penurunan tarif tersebut akan dapat terpenuhi setelah sejumlah komponen pembentuknya, yakni biaya pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U), biaya pelayanan jasa pendaratan, penempatan, penyimpanan pesawat udara (PJP4U), fuel surcharge, dan avtur mengalami penurunan.

Baca juga: 5 Kiat Anti Boncos Saat Liburan Akhir Tahun ke Luar Negeri

Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memproyeksikan pergerakan penumpang di bandara yang dikelola InJourney Airports selama periode Nataru diproyeksikan meningkat 4,52 persen dibandingkan tahun lalu. Trafik penumpang internasional juga diprediksi naik sebesar 23,2 persen menjadi 2,2 juta pax.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah bersiap mengantisipasi kenaikan trafik penumpang. Salah satunya dengan mempersiapkan personel, infrastruktur pendukung, dan mentransformasi bandara guna memberikan pelayanan pada masyarakat yang berlibur.

Maya menjelaskan, sebanyak 37 bandara di bawah InJourney Airports akan beroperasi selama 24 jam selama 18 hari dari 19 Desember hingga 5 Januari 2025. Pihaknya menyiapkan 15.998 personel, dan juga beberapa touch poin yaitu customer service 336 personel, facility care 2.883 personel, trolleyman 381 personel. 

"Dengan persiapan personel yang cukup, diharapkan pada saat peak season seluruh touch point penumpang dapat terlayani dengan baik," katanya dalam taklimat resminya.

Maya memprediksi pergerakan penumpang terpadat berada di bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Pergerakan trafik dari pesawat internasional dan domestik di dua bandara tersebut juga meningkat pesat dibanding tahun 2023.

Menyikapi hal tersebut pihaknya juga akan melakukan transformasi di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara yang paling sering dilewati saat periode Nataru. Proses transformasi yang dilakukan meliputi Premises, Process, dan People (3P). 

Premises merupakan peningkatan kualitas infrastruktur bandara yang berfokus pada customer experience. Sementara itu, Process adalah transformasi dengan menjadikan operasional bandara berbasis ekosistem dengan data-driven decision making, termasuk digitalisasi manajemen operasi berbasis trafik.

"Untuk People, merupakan transformasi melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan value, attitude, mindset, dan kompetensi berbasis customer centric berdasarkan standar global," katanya.


Sambut Positif Penurunan Harga Tiket Maskapai

Penurunan tarif tiket pesawat juga disambut positif agen perjalanan daring (OTA), Tiket.com. Upaya tersebut dinilai dapat mendorong peningkatan pemesanan konsumen di platformnya. Penurunan harga tiket pesawat juga sudah terlihat pada beberapa maskapai untuk perjalanan akhir dan awal tahun.

Andi Hendrawan, Director of Transportation, tiket.com, mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengakomodasi setiap tren dan kebutuhan perjalanan baik di dalam dan luar negeri, salah satunya dengan berkolaborasi dengan maskapai Starluk Airlines untuk memenuhi tren peningkatan penumpang.

"Inovasi ini juga untuk memperluas pilihan maskapai penerbangan premium yang akan memudahkan masyarakat untuk memesan dan mewujudkan perjalanan impian dengan pengalaman penerbangan berkelas," katanya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan, imbas dari geliat pelesiran masyarakat ke berbagai daerah akan menaikkan perputaran ekonomi sekitar 5,2 persen selama libur Natal dan tahun baru atau Nataru 2024-2025.

Selama semester pertama 2024, Kemenparekraf mencatat jumlah kunjungan wisman mencapai 6,41 juta dengan devisa sebesar US$7,46 miliar. Kondisi pasar domestik juga terus meningkat dengan kontribusi PDB pariwisata diestimasi mencapai 4,01 persen.

Baca juga: Tips Liburan Akhir Tahun: Hemat, Praktis, dan Penuh Kenangan

Kemenparekraf optimistis dapat mencapai target wisman 10,41-14,3 juta kunjungan pada 2025. Nilai devisa pariwisata ini diprediksi mencapai US$10,46 miliar-US$13,08 miliar, dengan kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,5 persen.

"Bagaimana caranya kita bisa mencapai hal tersebut, kami di deputi pemasaran salah satunya memperkuat program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dengan hashtag Di Indonesia Aja," kata Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Made Ayu Marthini. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Ragam Peluang Profesi Digital Untuk Para Ibu pada Era Modern

BERIKUTNYA

Genhype Sering Terima Panggilan Spam? Ini 4 Alasan di Baliknya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: