Sinopsis Film Sampai Nanti Hanna! yang Premier di Bioskop 5 Desember 2024
03 December 2024 |
15:50 WIB
Bioskop Indonesia akan kembali kedatangan satu lagi film bergenre drama romansa berjudul Sampai Nanti Hanna!. Film yang diproduksi oleh Pic[k]lock Films ini bakal menyatukan dua aktor muda, yakni Febby Rastanty dan Bio One menjadi pemeran utama.
Bukan drama romantis biasa, film Sampai Nanti, Hanna! akan mengeksplorasi dinamika seseorang yang pernah merasakaan ketidakberdayaan atau mencari harapan dalam cinta. Film ini akan membawa perspektif tentang cinta yang tertahan dan bagaimana kebebasan menjadi impian yang harus diperjuangkan.
Baca juga: Film Drama Mungkin Kita Perlu Waktu Masuk Kompetisi Indonesian Screen Awards di JAFF 2024
Film yang memiliki judul lain Till Then, Hanna! ini disutradarai oleh Agung Sentausa. Dia sebelum dikenal publik setelah menyutradarai film Garasi (2006), Badai di Ujung Negeri (2011), Ungu Violet (2005), dan Eliana, Eliana (2002).
Menjelang perilisannya, film ini juga telah mengunggah trailer resminya yang cukup menggugah. Dalam trailer tersebut, penonton akan diajak menyelami kehidupan Gani, seorang mahasiswa Bandung yang sederhana dan tidak banyak bicara.
Dia tertarik dengan Hanna. Bagi Gani, Hanna adalah seorang yang mampu menghidupkan hari-hari penuh rutinitasnya di kampus. Dia mampu membuatnya merasakan cinta yang tulus, tetapi juga rumit.
Dalam film ini, karakter Hanna memang cukup spesial. Dia digambarkan sosok perempuan yang mencoba meraih kebebasan. Meski dibebani pola asuh mengekang sejak kecil, Hanna tumbuh dengan perasaan ingin menentukan jalan sendiri.
Sayangnya, pilihannya itu terkadang membuat jalan hidupnya dipenuhi penderitaan yang lebih besar. Kedua orang ini pun terlibat dalam romansa yang unik yang dibalut dengan tema-tema kompleks tersebut.
“Film ini mengangkat topik yang jarang dibicarakan dalam romansa, seperti tekanan dalam hubungan, luka batin, hingga keberanian keluar dari masa lalu,” ujar Agung.
Melalui cerita tersebut, Agung ingin menghadirkan film yang tidak hanya punya sisi emosional, tetapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana sebuah cinta yang tertahan dan hubungan yang tidak sehat bisa membentuk hidup seseorang.
Dalam trailer, penonton juga telah disuguhi cuplikan momen-momen penuh makna antara Gani dan Hanna dari awal yang hangat dan penuh harapan, hingga dinamika emosional yang menegangkan. Pertemuan mereka seperti membawa kelegaan di satu sisi, tetapi menimbulkan rasa sakit di lain hal.
Produser Dewi Umaya Rachman mengatakan film ini tidak hanya menyuguhkan kisah cinta, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungi keputusan yang pernah diambil, serta dampaknya terhadap kehidupan. Meski cukup kompleks, film ini disajikan dengan suguhan jalan cerita yang masih menyenangkan.
“Kisah ini adalah tentang bagaimana setiap keputusan bisa membentuk masa depan. Kalau ada kesempatan kedua, akhirnya pun harus lebih baik dari yang sebelumnya sudah terjadi kan,” ungkap Dewi.
Baca juga: Tayang Perdana di JAFF 2024, Cek Sinopsis Film Darah Nyai Besutan Yusron Fuadi
Bagi penonton yang penasaran, film ini akan tayang reguler di bioskop Indonesia mulai 5 Desember 2024. Namun, sebelum itu, film ini akan menyapa penonton pertama kali lewat penayangan spesial di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2024.
Film kolaborasi dari Pic[k]Lock Films, Azoo Projects, Fortius Films, dan City Vision ini akan tayang di JAFF pada Selasa, 3 Desember 2024, pukul 17.15 WIB, di Studio 3 Empire XXI, Yogyakarta.
Editor: Fajar Sidik
Bukan drama romantis biasa, film Sampai Nanti, Hanna! akan mengeksplorasi dinamika seseorang yang pernah merasakaan ketidakberdayaan atau mencari harapan dalam cinta. Film ini akan membawa perspektif tentang cinta yang tertahan dan bagaimana kebebasan menjadi impian yang harus diperjuangkan.
Baca juga: Film Drama Mungkin Kita Perlu Waktu Masuk Kompetisi Indonesian Screen Awards di JAFF 2024
Film yang memiliki judul lain Till Then, Hanna! ini disutradarai oleh Agung Sentausa. Dia sebelum dikenal publik setelah menyutradarai film Garasi (2006), Badai di Ujung Negeri (2011), Ungu Violet (2005), dan Eliana, Eliana (2002).
Menjelang perilisannya, film ini juga telah mengunggah trailer resminya yang cukup menggugah. Dalam trailer tersebut, penonton akan diajak menyelami kehidupan Gani, seorang mahasiswa Bandung yang sederhana dan tidak banyak bicara.
Dia tertarik dengan Hanna. Bagi Gani, Hanna adalah seorang yang mampu menghidupkan hari-hari penuh rutinitasnya di kampus. Dia mampu membuatnya merasakan cinta yang tulus, tetapi juga rumit.
Dalam film ini, karakter Hanna memang cukup spesial. Dia digambarkan sosok perempuan yang mencoba meraih kebebasan. Meski dibebani pola asuh mengekang sejak kecil, Hanna tumbuh dengan perasaan ingin menentukan jalan sendiri.
Sayangnya, pilihannya itu terkadang membuat jalan hidupnya dipenuhi penderitaan yang lebih besar. Kedua orang ini pun terlibat dalam romansa yang unik yang dibalut dengan tema-tema kompleks tersebut.
“Film ini mengangkat topik yang jarang dibicarakan dalam romansa, seperti tekanan dalam hubungan, luka batin, hingga keberanian keluar dari masa lalu,” ujar Agung.
Melalui cerita tersebut, Agung ingin menghadirkan film yang tidak hanya punya sisi emosional, tetapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana sebuah cinta yang tertahan dan hubungan yang tidak sehat bisa membentuk hidup seseorang.
Dalam trailer, penonton juga telah disuguhi cuplikan momen-momen penuh makna antara Gani dan Hanna dari awal yang hangat dan penuh harapan, hingga dinamika emosional yang menegangkan. Pertemuan mereka seperti membawa kelegaan di satu sisi, tetapi menimbulkan rasa sakit di lain hal.
Produser Dewi Umaya Rachman mengatakan film ini tidak hanya menyuguhkan kisah cinta, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungi keputusan yang pernah diambil, serta dampaknya terhadap kehidupan. Meski cukup kompleks, film ini disajikan dengan suguhan jalan cerita yang masih menyenangkan.
“Kisah ini adalah tentang bagaimana setiap keputusan bisa membentuk masa depan. Kalau ada kesempatan kedua, akhirnya pun harus lebih baik dari yang sebelumnya sudah terjadi kan,” ungkap Dewi.
Baca juga: Tayang Perdana di JAFF 2024, Cek Sinopsis Film Darah Nyai Besutan Yusron Fuadi
Bagi penonton yang penasaran, film ini akan tayang reguler di bioskop Indonesia mulai 5 Desember 2024. Namun, sebelum itu, film ini akan menyapa penonton pertama kali lewat penayangan spesial di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2024.
Film kolaborasi dari Pic[k]Lock Films, Azoo Projects, Fortius Films, dan City Vision ini akan tayang di JAFF pada Selasa, 3 Desember 2024, pukul 17.15 WIB, di Studio 3 Empire XXI, Yogyakarta.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.