Perbedaan Parfum, EDP, EDT dan Cologne, Mana yang Paling Awet Wanginya?

Memilih minyak wangi atau parfum bisa menjadi keputusan sulit bagi sebagian orang. Bagi Genhype yang sedang mencari koleksi wewangian, ada beberapa hal yang biasanya menjadi pertimbangan, terutama terkait dengan empat konsentrasi, yakni Parfum, EDP, EDT, atau cologne.

Parfum, EDP, EDT, dan cologne merupakan empat jenis wewangian yang paling umum. Keempat jenis ini dibedakan karena memiliki konsentrasi minyak dalam alkohol atau air yang berbeda dalam sebotol wewangian.

Baca juga: 7 Rekomendasi Parfum Thailand dengan Aroma Unik dan Otentik

Konsentrasi minyak dalam alkohol atau air ini penting untuk diperhatikan ketika akan memilih parfum. Sebab, kombinasi ini akan menentukan ketahanan dari wangi sebuah jenama parfum.

Makin sedikit konsentrasi minyak wewangian yang digunakan, biasanya wanginya tidak akan terlalu bertahan lama. Meski harganya mungkin akan murah, seseorang mesti lebih sering reapply agar tetap wangi.

Sebaliknya, makin tinggi konsentrasi minyak wewangian, umumnya keharumannya akan bertahan lebih baik. Namun, konsekuensinya harganya biasanya akan lebih mahal.

Dalam hal ini, jenis parfum atau lebih dikenal dengan extrait de parfum menjadi jenis wewangian yang punya konsentrasi paling pekat. Mengutip YSL Beauty, extrait de parfum umumnya mengandung 20 persen sampai 40 persen minyak wangi.

Hal ini menjadikan wangi di dalamnya lebih kuat dan tahan lama. Lantaran wanginya yang kuat, parfum jenis ini biasanya cocok untuk acara-acara formal dan penting.

Parfum jenis ini juga biasanya cocok digunakan ketika malam hari atau saat cuaca dingin karena akan lebih menonjolkan rasa yang dibawa. Umumnya, parfum ini kuat bertahan hingga 12 jam.
 
Kemudian, varian lain yang tak kalah menarik adalah eau de parfum (EDP). Varian ini memiliki kandungan konsentrasi minyak wangi sekitar 15 persen sampai 20 persen dalam botol.

Prodil aroma di dalam parfum jenis ini masih cukup awet. Jika teknik pengaplikasiannya tepat, perfum jenis EDP bisa bertahan hingga 10 jam di kulit. Dengan tingkat wangi yang masih solid, jenis parfum ini masih cukup serbaguna, bisa digunakan acara khusus atau penggunaan sehari-hari.

Di dunia parfum, publik juga akan mengenal jenis lain, seperti eau de toilette (EDT). Varian ini biasanya dikenal dengan wewangian yang lebih ringan dan kurang pekat. Umumnya, komposisi minyak parfum hanya sekitar 8 persen sampai 15 persen.

Di jenis parfum ini, kandungan alkohol dan air lebih tinggi dari minyak parfum itu sendiri. Dengan jumlah alkohol yang lebih tinggi, harum wewangian di dalamnya cenderung lebih cepat menguap.

Namun, ini bukanlah kekuaranga. EDT justru bisa jadi pilihan ideal untuk pemakaian kasual atau penggunaan sehari-hari, karena mudah untuk reapply saat bepergian. Umumnya, profil wangi di parfum ini lebih pada ke hal-hal menyegarkan dan membangkitkan semangat.

Sementara itu, jenis parfum terakhir adalah cologne atau eau de cologne (EDC). Varian ini memliki konsentrasi minyak parfum lebih rendah lagi, sekitar 2 persen sampai 6 persen.

Cologne biasanya memiliki aroma yang ringan, menyegarkan, dan mudah memudar.  Jenis ini cocok digunakan untuk aktivitas di luar ruangan, terutama saat cuaca panas.

Perlu diketahui Genhype, jenis parfum baik extrait, EDP, EDT, hingga cologne, tidaklah selalu menggambarkan kualitas. Sebab, ketiganya memiliki jenis dan penggunaan yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, untuk memilih parfum yang akan digunakan, sebaiknya Genhype mengetahui terlebih dahulu fungsi atau keperluannya. Kemudian, hal itu bisa disesuaikan dengan pilihan konsentrasi yang diinginkan di dalam parfum.

Editor: Fajar Sidik