Setelah 5 Tahun, Katedral Notre Dame Siap Dibuka dengan Keanggunan Interior Baru
02 December 2024 |
19:30 WIB
Setelah 5 tahun ditutup bagi publik akibat kebakaran hebat, Gereja Katedral Notre Dame yang berlokasi di Paris, Prancis, kini bersiap membuka kembali pintunya bagi dunia. Rencananya, mahakarya arsitektur era Gotik itu akan dibuka kembali untuk kunjungan publik pada 8 Desember 2024.
Pada 2019, dunia menyaksikan api besar melalap Notre Dame, menjadikannya puing-puing hangus. Kebakaran hebat yang menyelimuti puncak menara Notre Dame mengakibatkan kehancuran pada rangka tengah dan puncak menara bangunan yang dianggap sebagai pusat spiritual di Paris tersebut.
Baca juga: 5 Karya Arsitektur Abad Pertengahan yang Menawan hingga Sekarang
Baca juga: 5 Karya Arsitektur Abad Pertengahan yang Menawan hingga Sekarang
Kala itu, Presiden Perancis Emmanuel Macron bertekad untuk memperbaikinya hanya dalam waktu 5 tahun bahkan menjadikannya lebih indah. Kini, janji itu ditepati. Pada Jumat (29/11/2024), Presiden Macron bersama sekitar 2.000 orang termasuk wartawan berkesempatan mengintip lebih dulu penampakan Notre Dame yang telah selesai direstorasi.
Menurut laporan dari France 24, hasil transformasi Notre Dame amat menakjubkan. Cahaya menari di atas batu-batuan yang cemerlang. Aksen keemasan bersinar lagi. Bagian tengah katedral, yang tadinya gelap menghitam akibat jelaga, kini memancarkan cahaya.
Pengunjung bisa melihat warna sejati dinding katedral. Batu kapur Lutetian pucat berkilau di bawah cahaya matahari melalui jendela kaca patri yang telah dipugar. Lutetian dinamai dari kata Romawi untuk Paris, Lutecia.
Kolom-kolom Gotik ikonik dan kubah bergaris yang menjulang mendapat sentuhan warna keemasan, menegaskan keberadaannya yang megah. Para ahli restorasi mengatakan, ini pertama kalinya dalam berabad-abad, warna sejati bebatuan itu terekspos sedemikian rupa.
Di bagian bawah, lantai marmer kotak-kotak dipoles cemerlang, demikian halusnya sehingga pengunjung sampai bisa meluncur di atasnya. Lantai berpadu dengan partisi dan kisi-kisi berlapis emas di area paduan suara.
Di atas kepala, lampu gantung terpasang megah dari setiap lengkungan, terentang dari barat ke timur. Nuansa hangat dari pancaran cahaya keemasan lampu gantung melingkupi ruang tengah katedral.
Proses restorasi yang cermat itu melibatkan membersihan bebatuan seluas lebih dari 42.000 meter persegi, setara enam lapangan sepak bola.
Pembersihan menggunakan pengelupas lateks inovatif yang digunakan meluruhkan noda-noda yang menempel selama ratusan tahun tanpa menyebabkan kerusakan. Ahli konservasi menemukan jejak-jejak para perajin pada bebatuan yang membentuk Notre Dame pada abad ke-12 dan ke-13.
Berkaca dari kejadian sebelumnya, mekanisme baru juga diterapkan di Notre Dame untuk melindungi terhadap potensi kebakaran di masa mendatang, yaitu sistem pipa tersembunyi yang siap melepaskan air jika terjadi bencana.
Adapun, proses restorasi ini dilaporkan melibatkan sebanyak 1.200 pekerja dan menelan biaya total hampir 700 juta Euro. Biaya ini sebagian besar didapat dari sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari 340.000 donatur dari 150 negara dalam gerakan solidaritas, sebesar 846 juta Euro.
"Anda telah mencapai apa yang dianggap mustahil. Kebakaran di Notre Dame adalah luka nasional, dan Anda telah menjadi obatnya melalui kemauan, melalui kerja keras, melalui komitmen," kata Presiden Macron.
Adapun, pada 8 Desember 2024, rencananya akan digelar misa pertama dan pentahbisan altar baru sekaligus menandai dibuka kembalinya Notre Dame untuk publik. Pada 2017, Notre Dame mencatat jumlah kunjungan sebanyak 12.000 pengunjung. Setelah direstorasi, diperkirakan angka kunjungannya akan meningkat yakni 14 juta-15 juta pengunjung.
Baca juga: 8 Gereja dengan Arsitektur Terindah di Dunia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.