Gudskul Gelar Pameran Karya Kolaborasi Tugas Akhir
27 August 2021 |
23:21 WIB
Gudskul, sebuah studi kolektif dan ekosistem seni rupa kontemporer, menyelenggarakan pameran tugas akhir peserta studi kolektif 2020/2021. Pameran yang diberi tajuk Payon ini diselenggarakan selama 1 bulan, dari 27 Agustus sampai 27 September 2021 loh Genhype.
Dalam pembukaannya, Kepala Sekolah Gudskul MG Pringgotono mengungkapkan dalam pameran yang bertajuk Payon, para kolektif menampilkan kolaborasi antara para kolektif yang terbagi menjadi 5 kelompok kolaborasi.
Kelompok tersebut dibentuk berdasarkan ketertarikan setiap kolektif terhadap latar belakang dan praktek artistik satu sama lain.
"Pameran ini menampilkan desiminasi pengetahuan dan nilai-nilai kolektif yang muncul dari proses belajar tiap kolektif selama 1 tahun di Gudskul," katanya.
Tidak hanya itu, para kolektif juga memiliki proyek, yakni sebuah mekanisme yang menggagas untuk mendukung satu sama lain.
Para peserta studi kolektif kali ini terdiri dari 21 kolektif dari berbagai kota di Indonesia seperti Solok, Jakarta, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Kuningan, Maumere, Makasar, Palu, Yogyakarta, dan Surabaya.
Setiap kolektif memiliki praktek artistik yang khas, mulai dari membuat program publik seperti pameran dan diskusi, karya seni, hingga penerbitan.
Editor: Fajar Sidik
Dalam pembukaannya, Kepala Sekolah Gudskul MG Pringgotono mengungkapkan dalam pameran yang bertajuk Payon, para kolektif menampilkan kolaborasi antara para kolektif yang terbagi menjadi 5 kelompok kolaborasi.
Kelompok tersebut dibentuk berdasarkan ketertarikan setiap kolektif terhadap latar belakang dan praktek artistik satu sama lain.
"Pameran ini menampilkan desiminasi pengetahuan dan nilai-nilai kolektif yang muncul dari proses belajar tiap kolektif selama 1 tahun di Gudskul," katanya.
Tidak hanya itu, para kolektif juga memiliki proyek, yakni sebuah mekanisme yang menggagas untuk mendukung satu sama lain.
Para peserta studi kolektif kali ini terdiri dari 21 kolektif dari berbagai kota di Indonesia seperti Solok, Jakarta, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Kuningan, Maumere, Makasar, Palu, Yogyakarta, dan Surabaya.
Setiap kolektif memiliki praktek artistik yang khas, mulai dari membuat program publik seperti pameran dan diskusi, karya seni, hingga penerbitan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.