Potret Bangunan Komunal Unik di Turki yang Raih Penghargaan WAF 2024
29 November 2024 |
20:00 WIB
World Architecture Festival 2024 mengumumkan daftar pemenang untuk bangunan arsitektur dan desain interior terbaik dunia. Bangunan komunal bernama Küçükçekmece Djemevi yang berlokasi di Istanbul, Turki, didapuk sebagai Future Project of the Year dan meraih WAFX Award-Power and Justice Winner 2024.
World Architecture Festival (WAF) merupakan salah satu acara penghargaan tahunan paling bergengsi dalam bidang arsitektur dan pembangunan dunia. Tahun ini, WAF berlangsung pada 6-8 November 2024 di Marina Bay Sands, Singapura. WAF pun telah mengumumkan daftar pemenang dari 42 kategori yang dikompetisikan pada tahun ini.
Salah satu kategori penghargaan utamanya yakni Future Project of the Year. Kategori ini diberikan untuk proyek-proyek arsitektural yang mengusung konsep desain mutakhir untuk mengatasi isu-isu global utama, mulai dari darurat iklim hingga ketahanan masyarakat.
Tahun ini, kategori tersebut diberikan kepada komunal bernama Küçükçekmece Djemevi yang berlokasi di Istanbul, Turki, yang dirancang oleh biro desain berbasis di London dan Turki, EAA-Emre Arolat Architecture. Bangunan ini terpilih lantaran mengusung desain dengan menitikberatkan untuk memberdayakan komunitas minoritas, dengan pendekatan yang inovatif.
Baca juga: Intip Desain Restoran di China yang Raih World Interior of the Year 2024
Küçükçekmece Djemevi merupakan konsep baru untuk desain ruang publik di Istanbul, yang dirancang sebagai ruang inklusif dan menyediakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi komunitas Alevi. Bangunan ini terdiri dari serangkaian ruang dan struktur yang saling terhubung yang menghasilkan topografi kompleks, menawarkan area rekreasi yang luas dan ruang identitas bagi komunitas lokal.
Emre Arolat, arsitek utama yang merancang Küçükçekmece Djemevi menyebutkan bahwa bangunan komunal tersebut merupakan respons terhadap perdebatan politik, agama, dan sosial budaya khususnya di Turki saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, katanya, Alevi menjadi salah satu komunitas yang paling terdampak akibat peningkatan polarisasi sosial di negara tersebut.
"Minoritas Alevi, yang secara historis menghadapi tekanan sosial dan marjinalisasi di Turki, sekarang semakin di bawah tekanan seperti itu. Bahkan mengkategori struktur ini [Cemevis] sebagai tempat ibadah adalah masalah tersendiri. Dalam konteks ini, kerangka konsep proyek Küçükçekmece Djemevi dibentuk oleh realitas sosial dan sosiologis ini," katanya dikutip dari unggahan di akun Instagram pribadinya.
Dikutip dari Arch Daily, desain arsitektur Küçükçekmece Djemevi dirancang sebagai respons terhadap iklim sosial-politik Istanbul, di mana kebijakan berbasis identitas telah menyebabkan marginalisasi kelompok tertentu. Proyek ini dirancang khusus untuk menyediakan ruang inklusif bagi komunitas Alevi, selaras dengan tradisi budaya mereka, khususnya ritual "cem".
Seperti diketahui, Alevi adalah komunitas keagamaan dari cabang Islam Syiah dan merupakan salah satu kelompok minoritas di Turki. Namun, Alevisme di Turki tidak diakui sebagai agama dan cemevis tidak diakui juga sebagai masjid yang menjadi tempat ibadah mereka.
Proses desain bangunan Küçükçekmece Djemevi melibatkan pemeriksaan ekstensif terhadap dokumen budaya lisan dan tertulis untuk memahami kondisi sosiologis komunitas Alevi, dengan banyak penelitian yang difokuskan untuk memastikan bahwa desain akan memenuhi kebutuhan budaya dan ritualistik komunitas, sekaligus melawan sikap pengucilan sosial.
Analisis lokasi mengidentifikasi kebutuhan akan ruang rekreasi yang berkualitas, yang mengarah pada integrasi taman kota ke dalam desain. Dengan memanfaatkan topografi yang ada, proyek ini mengusulkan konfigurasi halaman dalam yang menghubungkan serangkaian bangunan yang terfragmentasi.
Di tingkat bawah, bangunan ini menampung berbagai fasilitas, termasuk area komunal utama seperti ruang makan, ruang baca, dan ruang kelas.
Tata letak ruang ini mencerminkan tipologi pedesaan tradisional di area tersebut, memastikan koherensi dengan konteks budaya lokal sekaligus menyediakan ruang untuk refleksi, bersantai, berkumpul, dan belajar. Sementara ruang ibadah menonjolkan elemen-elemen seperti Conversation Square dan Cem Square, yang merupakan pusat praktik spiritual Alevi.
Tata letak arsitektur ini, yang dapat diakses dari area Life pusat dan pintu masuk utama, menggarisbawahi cita-cita persatuan dan kebersamaan yang melekat pada ritual "cem" Alevi, sehingga memperkuat identitas komunitas dalam lanskap sosial yang menantang.
EAA-Emre Arolat Architecture (EAA) merupakan perusahaan desain arsitektur yang didirikan pada Mei 2004 oleh Emre Arolat dan Gonca Pasolar di Istanbul, Turki. Saat ini, EAA tak hanya menjadi salah satu perusahaan arsitektur terbesar di Turki, tetapi juga kehadirannya yang diakui di kancah global melalui kantor-kantornya di New York dan London.
Sejak didirikan, studio ini telah membangun berbagai karya yang mengesankan, mulai dari rencana induk perkotaan, bandara hingga bangunan perumahan, budaya, dan perkantoran. EAA dikenal karena kemampuannya untuk menyelaraskan identitas serta akar konteks dan tempat dalam kondisi budaya, sejarah, dan geografisnya, yang diwujudkan dalam desain kontemporer.
EAA pun telah meraih banyak penghargaan berkat karya-karya arsitektural ciamiknya, seperti RIBA International Prize for Architecture 2018 berkat proyek masjid Sancaklar Mosque, Future Infrastructure di ajang World Architecture Festival 2015 untuk bangunan bandara Cukurova Regional Airport, dan Aga Khan Award for Architecture 2010 untuk proyek Ipekyol Textile Factory.
Baca juga: Potret Desain Sekolah di Sydney yang Raih World Building of the Year 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
World Architecture Festival (WAF) merupakan salah satu acara penghargaan tahunan paling bergengsi dalam bidang arsitektur dan pembangunan dunia. Tahun ini, WAF berlangsung pada 6-8 November 2024 di Marina Bay Sands, Singapura. WAF pun telah mengumumkan daftar pemenang dari 42 kategori yang dikompetisikan pada tahun ini.
Salah satu kategori penghargaan utamanya yakni Future Project of the Year. Kategori ini diberikan untuk proyek-proyek arsitektural yang mengusung konsep desain mutakhir untuk mengatasi isu-isu global utama, mulai dari darurat iklim hingga ketahanan masyarakat.
Tahun ini, kategori tersebut diberikan kepada komunal bernama Küçükçekmece Djemevi yang berlokasi di Istanbul, Turki, yang dirancang oleh biro desain berbasis di London dan Turki, EAA-Emre Arolat Architecture. Bangunan ini terpilih lantaran mengusung desain dengan menitikberatkan untuk memberdayakan komunitas minoritas, dengan pendekatan yang inovatif.
Baca juga: Intip Desain Restoran di China yang Raih World Interior of the Year 2024
Küçükçekmece Djemevi merupakan konsep baru untuk desain ruang publik di Istanbul, yang dirancang sebagai ruang inklusif dan menyediakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi komunitas Alevi. Bangunan ini terdiri dari serangkaian ruang dan struktur yang saling terhubung yang menghasilkan topografi kompleks, menawarkan area rekreasi yang luas dan ruang identitas bagi komunitas lokal.
Emre Arolat, arsitek utama yang merancang Küçükçekmece Djemevi menyebutkan bahwa bangunan komunal tersebut merupakan respons terhadap perdebatan politik, agama, dan sosial budaya khususnya di Turki saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, katanya, Alevi menjadi salah satu komunitas yang paling terdampak akibat peningkatan polarisasi sosial di negara tersebut.
"Minoritas Alevi, yang secara historis menghadapi tekanan sosial dan marjinalisasi di Turki, sekarang semakin di bawah tekanan seperti itu. Bahkan mengkategori struktur ini [Cemevis] sebagai tempat ibadah adalah masalah tersendiri. Dalam konteks ini, kerangka konsep proyek Küçükçekmece Djemevi dibentuk oleh realitas sosial dan sosiologis ini," katanya dikutip dari unggahan di akun Instagram pribadinya.
Dikutip dari Arch Daily, desain arsitektur Küçükçekmece Djemevi dirancang sebagai respons terhadap iklim sosial-politik Istanbul, di mana kebijakan berbasis identitas telah menyebabkan marginalisasi kelompok tertentu. Proyek ini dirancang khusus untuk menyediakan ruang inklusif bagi komunitas Alevi, selaras dengan tradisi budaya mereka, khususnya ritual "cem".
Seperti diketahui, Alevi adalah komunitas keagamaan dari cabang Islam Syiah dan merupakan salah satu kelompok minoritas di Turki. Namun, Alevisme di Turki tidak diakui sebagai agama dan cemevis tidak diakui juga sebagai masjid yang menjadi tempat ibadah mereka.
Proses desain bangunan Küçükçekmece Djemevi melibatkan pemeriksaan ekstensif terhadap dokumen budaya lisan dan tertulis untuk memahami kondisi sosiologis komunitas Alevi, dengan banyak penelitian yang difokuskan untuk memastikan bahwa desain akan memenuhi kebutuhan budaya dan ritualistik komunitas, sekaligus melawan sikap pengucilan sosial.
Analisis lokasi mengidentifikasi kebutuhan akan ruang rekreasi yang berkualitas, yang mengarah pada integrasi taman kota ke dalam desain. Dengan memanfaatkan topografi yang ada, proyek ini mengusulkan konfigurasi halaman dalam yang menghubungkan serangkaian bangunan yang terfragmentasi.
Di tingkat bawah, bangunan ini menampung berbagai fasilitas, termasuk area komunal utama seperti ruang makan, ruang baca, dan ruang kelas.
Tata letak ruang ini mencerminkan tipologi pedesaan tradisional di area tersebut, memastikan koherensi dengan konteks budaya lokal sekaligus menyediakan ruang untuk refleksi, bersantai, berkumpul, dan belajar. Sementara ruang ibadah menonjolkan elemen-elemen seperti Conversation Square dan Cem Square, yang merupakan pusat praktik spiritual Alevi.
Tata letak arsitektur ini, yang dapat diakses dari area Life pusat dan pintu masuk utama, menggarisbawahi cita-cita persatuan dan kebersamaan yang melekat pada ritual "cem" Alevi, sehingga memperkuat identitas komunitas dalam lanskap sosial yang menantang.
EAA-Emre Arolat Architecture (EAA) merupakan perusahaan desain arsitektur yang didirikan pada Mei 2004 oleh Emre Arolat dan Gonca Pasolar di Istanbul, Turki. Saat ini, EAA tak hanya menjadi salah satu perusahaan arsitektur terbesar di Turki, tetapi juga kehadirannya yang diakui di kancah global melalui kantor-kantornya di New York dan London.
Sejak didirikan, studio ini telah membangun berbagai karya yang mengesankan, mulai dari rencana induk perkotaan, bandara hingga bangunan perumahan, budaya, dan perkantoran. EAA dikenal karena kemampuannya untuk menyelaraskan identitas serta akar konteks dan tempat dalam kondisi budaya, sejarah, dan geografisnya, yang diwujudkan dalam desain kontemporer.
EAA pun telah meraih banyak penghargaan berkat karya-karya arsitektural ciamiknya, seperti RIBA International Prize for Architecture 2018 berkat proyek masjid Sancaklar Mosque, Future Infrastructure di ajang World Architecture Festival 2015 untuk bangunan bandara Cukurova Regional Airport, dan Aga Khan Award for Architecture 2010 untuk proyek Ipekyol Textile Factory.
Baca juga: Potret Desain Sekolah di Sydney yang Raih World Building of the Year 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.