Intip Desain Restoran di China yang Raih World Interior of the Year 2024
25 November 2024 |
19:00 WIB
World Architecture Festival (WAF) 2024 mengumumkan daftar pemenang untuk bangunan arsitektur dan desain interior terbaik dunia. Bangunan restoran Pang Mei Noodle Bar yang berlokasi di Beijing, China, didapuk sebagai World Interior of the Year atau Interior Terbaik Dunia Tahun Ini.
World Architecture Festival (WAF) merupakan salah satu acara penghargaan tahunan paling bergengsi dalam bidang arsitektur dan pembangunan dunia. Tahun ini, WAF berlangsung pada 6-8 November 2024 di Marina Bay Sands, Singapura. WAF pun telah mengumumkan daftar pemenang dari 42 kategori yang dikompetisikan pada tahun ini.
Baca juga: Hypereport: Tren Arsitektur & Desain Interior 2025, Gaya Personal Tiap Generasi Jadi Kunci
Salah satu kategori penghargaan utamanya yakni World Interior of the Year yang dimenangkan oleh Pang Mei Noodle Bar yang dirancang oleh studio desain Selandia Baru, Office AIO. Bangunan yang beroperasi sejak 2023 ini menonjol lantaran mengusung desain interior dengan sistem pemrograman spasial yang berubah sepanjang hari.
Hal tersebut diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan pemilik restoran yang bereksperimen dengan operasi hibrida, model layanan yang bervariasi, dan penawaran makanan pada jam yang berbeda, untuk melayani pelanggan yang beragam.
Mengutip dari situs resmi WAF, ruang interior pada bangunan Pang Mei Noodle Bar dibagi secara strategis untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan operasional, sambil melibatkan dan memberi energi pada lingkungan sekitarnya.
Dengan mengusung fasad yang lebar, desain yang ada menciptakan semacam koridor di sepanjang fasad, membentuk zona linier untuk kebutuhan pesanan ambil dan bawa (grab and go order), serta kursi dan jendela dua sisi yang memanfaatkan jalan setapak arteri menghadap ke halaman depan restoran.
Jendela untuk kebutuhan pelayanan dengan berbagai ukuran tampak menjorok di sepanjang dapur menuju koridor, menyederhanakan kebutuhan pelayanan yang cukup ramai. Menuju ujung timurnya yang luas, biro desain bangunan ini menata lebih banyak meja dan tempat duduk yang fleksibel dalam volume kubik yang lebih besar, sehingga jumlah kursi menjadi dua kali lipat untuk kebutuhan makan di tempat pada jam-jam sibuk.
Sementara itu, kehadiran penutup rol atau roller shutter berperan sebagai kunci transformasi sistem spasial restoran. Penutup rol ditutup selama jam-jam sepi untuk layanan cepat di konter saja, dan dibuka selama jam makan sibuk untuk memperluas restoran ketika layanan meja penuh.
Tim desain juga merombak fasad bangunan dengan fitur-fitur fungsional dan menarik perhatian. Meja-meja panjang yang menjorok keluar dari bangunan, dengan tempat duduk di kedua sisi yang memperluas ruang sosial ke area plaza. Sementara jendela kaca lipat dipasang di sepanjang garis tengah meja, untuk mengaburkan batas antara ruang luar dan dalam.
Selain itu, dihadirkan pula struktur atas "gemuk" dari baja tahan karat yang menjorok keluar dari fasad di atas jendela lipat, menghadirkan kesan monumental namun ceria di dalam bangunan yang terletak di kompleks bisnis ini. Bentuk struktur pil tubular dan permukaan reflektifnya mengingatkan pada balon-balon bengkok milik seniman Jeff Koon.
Hadir juga teras teraso baru dengan sudut-sudut lembut menjangkau ke halaman depan. Pijakan dan kanopi bersama-sama menonjolkan linearitas fasad, dan keduanya membingkai pemandangan panjang dan dinamis para pengunjung yang menikmati makanan dan kebersamaan mereka.
Baca juga: Desain Arsitektur hingga Instalasi Seni Inovatif Hadir di Indonesia Design Week 2024
Keceriaan ini juga tercermin di seluruh interior ruangan restoran, dengan menampilkan permainan material yang terinspirasi oleh semangat improvisasi furnitur hutong. Dibuat dengan karet gelang, gabus, dan aluminium, kursi selempang yang dibuat khusus dan lampu gantung berbentuk kepingan melengkapi ruangan yang fleksibel, minimalis, dan hangat.
Silinder empuk dan gemuk yang menyerupai mi dalam warna nude lembut bergoyang di sepanjang dinding dan membentuk latar belakang yang mengingatkan pada mi Pang Mei yang terkenal. Dinding empuk, serta cermin kabut gradasi, terus menjadi ciri khas yang terlihat di banyak restoran Pang Mei.
"Dengan menggabungkan semangat seni pop, komunitas, dan kuliner Sichuan, Office AIO menciptakan ruang dengan estetika minimalis, sekaligus mampu melenturkan operasi, memberi kesan pada komunitas, dan menghubungkan orang-orang," demikian tulis WAF.
Editor: Fajar Sidik
World Architecture Festival (WAF) merupakan salah satu acara penghargaan tahunan paling bergengsi dalam bidang arsitektur dan pembangunan dunia. Tahun ini, WAF berlangsung pada 6-8 November 2024 di Marina Bay Sands, Singapura. WAF pun telah mengumumkan daftar pemenang dari 42 kategori yang dikompetisikan pada tahun ini.
Baca juga: Hypereport: Tren Arsitektur & Desain Interior 2025, Gaya Personal Tiap Generasi Jadi Kunci
Salah satu kategori penghargaan utamanya yakni World Interior of the Year yang dimenangkan oleh Pang Mei Noodle Bar yang dirancang oleh studio desain Selandia Baru, Office AIO. Bangunan yang beroperasi sejak 2023 ini menonjol lantaran mengusung desain interior dengan sistem pemrograman spasial yang berubah sepanjang hari.
Hal tersebut diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan pemilik restoran yang bereksperimen dengan operasi hibrida, model layanan yang bervariasi, dan penawaran makanan pada jam yang berbeda, untuk melayani pelanggan yang beragam.
Mengutip dari situs resmi WAF, ruang interior pada bangunan Pang Mei Noodle Bar dibagi secara strategis untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan operasional, sambil melibatkan dan memberi energi pada lingkungan sekitarnya.
Dengan mengusung fasad yang lebar, desain yang ada menciptakan semacam koridor di sepanjang fasad, membentuk zona linier untuk kebutuhan pesanan ambil dan bawa (grab and go order), serta kursi dan jendela dua sisi yang memanfaatkan jalan setapak arteri menghadap ke halaman depan restoran.
Jendela untuk kebutuhan pelayanan dengan berbagai ukuran tampak menjorok di sepanjang dapur menuju koridor, menyederhanakan kebutuhan pelayanan yang cukup ramai. Menuju ujung timurnya yang luas, biro desain bangunan ini menata lebih banyak meja dan tempat duduk yang fleksibel dalam volume kubik yang lebih besar, sehingga jumlah kursi menjadi dua kali lipat untuk kebutuhan makan di tempat pada jam-jam sibuk.
Sementara itu, kehadiran penutup rol atau roller shutter berperan sebagai kunci transformasi sistem spasial restoran. Penutup rol ditutup selama jam-jam sepi untuk layanan cepat di konter saja, dan dibuka selama jam makan sibuk untuk memperluas restoran ketika layanan meja penuh.
Tim desain juga merombak fasad bangunan dengan fitur-fitur fungsional dan menarik perhatian. Meja-meja panjang yang menjorok keluar dari bangunan, dengan tempat duduk di kedua sisi yang memperluas ruang sosial ke area plaza. Sementara jendela kaca lipat dipasang di sepanjang garis tengah meja, untuk mengaburkan batas antara ruang luar dan dalam.
Selain itu, dihadirkan pula struktur atas "gemuk" dari baja tahan karat yang menjorok keluar dari fasad di atas jendela lipat, menghadirkan kesan monumental namun ceria di dalam bangunan yang terletak di kompleks bisnis ini. Bentuk struktur pil tubular dan permukaan reflektifnya mengingatkan pada balon-balon bengkok milik seniman Jeff Koon.
Hadir juga teras teraso baru dengan sudut-sudut lembut menjangkau ke halaman depan. Pijakan dan kanopi bersama-sama menonjolkan linearitas fasad, dan keduanya membingkai pemandangan panjang dan dinamis para pengunjung yang menikmati makanan dan kebersamaan mereka.
Baca juga: Desain Arsitektur hingga Instalasi Seni Inovatif Hadir di Indonesia Design Week 2024
Keceriaan ini juga tercermin di seluruh interior ruangan restoran, dengan menampilkan permainan material yang terinspirasi oleh semangat improvisasi furnitur hutong. Dibuat dengan karet gelang, gabus, dan aluminium, kursi selempang yang dibuat khusus dan lampu gantung berbentuk kepingan melengkapi ruangan yang fleksibel, minimalis, dan hangat.
Silinder empuk dan gemuk yang menyerupai mi dalam warna nude lembut bergoyang di sepanjang dinding dan membentuk latar belakang yang mengingatkan pada mi Pang Mei yang terkenal. Dinding empuk, serta cermin kabut gradasi, terus menjadi ciri khas yang terlihat di banyak restoran Pang Mei.
"Dengan menggabungkan semangat seni pop, komunitas, dan kuliner Sichuan, Office AIO menciptakan ruang dengan estetika minimalis, sekaligus mampu melenturkan operasi, memberi kesan pada komunitas, dan menghubungkan orang-orang," demikian tulis WAF.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.