Pengin Melatih Kecerdasan? Main Lego Saja
25 August 2021 |
21:48 WIB
Gangguan pertumbuhan anak merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh para orang tua di Indonesia. Menurut data WHO, sebanyak 5 persen -10 persen anak di Indonesia mengalami keterlambatan perkembangan secara umum, diantaranya akibat gangguan perkembangan motorik kasar dan motorik halus.
Salah satu penyebab utama dari kondisi gangguan perkembangan motorik adalah kurangnya stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mendorong tumbuh kembangnya.
Kondisi inilah yang membuat orang tua perlu menyadari akan pentingnya pemilihan mainan untuk anak, mengingat mainan merupakan salah satu medium paling efektif untuk menstimulasi perkembangannya.
Saat ini, ada begitu banyak jenis mainan yang tersedia di pasaran, sehingga penting bagi orang tua untuk bijak dalam memilih mainan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga mampu menstimulasi pertumbuhan anak dan mencegah keterlambatan atau gangguan perkembangan.
Di antara permainan edukatif yang ada, menyusun balok-balok Lego sangat disarankan.
Menurut studi dari lembaga pendidikan anak Australia, The Scots College, bermain Lego dapat membantu anak seperti melatih kemampuan motorik halus, mengasah kreativitas, meningkatkan kemampuan kerjasama dalam tim, serta mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan problem-solving.
Marketing General Manager Toys Kingdom Ellen Widodo menuturkan permainan Lego diklaim dapat melatih delapan ragam kecerdasan (multiple intelligences), salah satunya adalah kecerdasan gerak anak (body smart).
Di samping itu, balok-balok Lego yang dihadirkan dalam warna, ukuran dan bentuk yang berbeda dapat digunakan sebagai sarana yang tepat bagi orang tua untuk memperkenalkan nama-nama warna dan istilah tentang bentuk dan ukuran.
Saat menyusun balok warna-warni itu, anak juga dapat melatih koordinasi tangan dan mata, sekaligus menuangkan imajinasinya ke dalam bentuk susunan Lego.
Bermain Lego pun dapat dilakukan secara berkelompok, sehingga anak pun dapat melatih kepandaian anak dalam berkomunikasi dan mengemukakan idenya.
Tidak hanya untuk anak, permainan Lego juga dapat dimainkan oleh orang dewasa.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa bermain balok susun ini dapat menurunkan tingkat stres setelah menjalani aktivitas harian, sekaligus dijadikan sebagai medium berkarya dan item koleksi yang menarik.
Editor: Fajar Sidik
Salah satu penyebab utama dari kondisi gangguan perkembangan motorik adalah kurangnya stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mendorong tumbuh kembangnya.
Kondisi inilah yang membuat orang tua perlu menyadari akan pentingnya pemilihan mainan untuk anak, mengingat mainan merupakan salah satu medium paling efektif untuk menstimulasi perkembangannya.
Saat ini, ada begitu banyak jenis mainan yang tersedia di pasaran, sehingga penting bagi orang tua untuk bijak dalam memilih mainan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga mampu menstimulasi pertumbuhan anak dan mencegah keterlambatan atau gangguan perkembangan.
Di antara permainan edukatif yang ada, menyusun balok-balok Lego sangat disarankan.
Ilustrasi (Photo by Karolina Grabowska from Pexels)
Marketing General Manager Toys Kingdom Ellen Widodo menuturkan permainan Lego diklaim dapat melatih delapan ragam kecerdasan (multiple intelligences), salah satunya adalah kecerdasan gerak anak (body smart).
Di samping itu, balok-balok Lego yang dihadirkan dalam warna, ukuran dan bentuk yang berbeda dapat digunakan sebagai sarana yang tepat bagi orang tua untuk memperkenalkan nama-nama warna dan istilah tentang bentuk dan ukuran.
Saat menyusun balok warna-warni itu, anak juga dapat melatih koordinasi tangan dan mata, sekaligus menuangkan imajinasinya ke dalam bentuk susunan Lego.
Bermain Lego pun dapat dilakukan secara berkelompok, sehingga anak pun dapat melatih kepandaian anak dalam berkomunikasi dan mengemukakan idenya.
Tidak hanya untuk anak, permainan Lego juga dapat dimainkan oleh orang dewasa.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa bermain balok susun ini dapat menurunkan tingkat stres setelah menjalani aktivitas harian, sekaligus dijadikan sebagai medium berkarya dan item koleksi yang menarik.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.