Kenali Tanda-tanda Diet Berdampak Buruk untuk Kesehatan Tubuh
28 November 2024 |
21:30 WIB
Munculnya berbagai metode diet seperti ketogenik, intermittent fasting (IF) diet mediterania, dan lainnya membuat orang-orang tertarik mencoba. Sayangnya, banyak yang hanya ikut-ikutan tren saja, tanpa berusaha mencari tahu apakah diet tersebut cocok untuk tubuh mereka.
Selain itu, seringkali diet dilakukan secara ekstrem sehingga berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan. Oleh karenanya, penting untuk mengevaluasi kembali pola makan dan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menemukan metode diet yang cocok untuk tubuh.
Pastikan diet bukan hanya mengurangi makan, tapi mengganti asupannya dengan variasi makanan sehat dan bergizi seimbang. Nah Genhype, mengutip Mayo Clinic, berikut tanda-tanda diet telah berdampak buruk pada tubuh.
Baca Juga: Sering Disalahartikan, Ini Kata Ahli Gizi Soal Konsep Diet & Pola Makan Berkelanjutan
Diet rendah kalori dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi. Kalori adalah sumber utama energi tubuh, dan jika asupannya terlalu rendah, aktivitas harian bisa terganggu. Selain itu, kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin B12, atau magnesium sering dikaitkan dengan kelelahan ekstrem.
Kondisi ini umumnya terjadi pada orang-orang yang menerapkan diet vegan yang tidak terencana dengan baik atau diet keto yang ekstrem. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah tanpa lemak, bayam, atau kacang-kacangan. Pertimbangkan juga asupan suplemen vitamin B12 atas saran dokter atau ahli gizi.
Rambut dan kuku adalah indikator kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kekurangan protein, zinc, biotin, atau omega-3 dalam diet dapat membuat rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah rontok. Oleh karenanya diperlukan makanan yang mengandung vitamin A, D, E, dan K, yang penting untuk kesehatan rambut dan kulit.
Namun, karena menerapkan diet tertentu tubuh jadi kekurangan asupan vitamin tersebut. Cobalah mengonsumsi telur, ikan, atau produk nabati seperti tahu dan tempe. Tambahkan juga makanan kaya lemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Diet rendah lemak atau rendah kalori dapat mengganggu produksi hormon seperti estrogen, yang memengaruhi siklus menstruasi. Wanita yang melakukan diet sangat ketat seringkali mengalami enstruasi yang tidak teratur atau bahkan berhenti sepenuhnya.
Ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh berada dalam keadaan stres dan kekurangan energi. Pastikan untuk mengonsumsi asupan lemak sekitar 20-35 persen dari total kalori harian, seperti yang direkomendasikan oleh National Institutes of Health (NIH).
Diet rendah serat, seperti diet tinggi protein tanpa sayuran dan buah-buahan, dapat menyebabkan sembelit. Serat membantu menjaga kesehatan usus dan memperlancar sistem pencernaan.
Tambahkan makanan kaya serat seperti biji-bijian utuh, sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan dalam diet harian. Selain itu, minumlah cukup air untuk membantu serat bekerja secara optimal dan tubuh terhidrasi dengan baik.
Diet yang terlalu ketat dapat menyebabkan peradangan kronis, yang melemahkan respons imun tubuh. Apalagi kalau tubuh kurang mendapat asupan vitamin C, zinc, dan protein, maka rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk melawan penyakit.
Cobalah rutin mengonsumsi makanan kaya vitamin C seperti jeruk, kiwi, dan brokoli. Pastikan juga untuk mendapatkan asupan zinc yang cukup dari makanan seperti daging sapi, atau yogurt.
Baca Juga: Cara Menerapkan Metode Diet 30-30-30 yang Viral di TikTok
Editor: M. Taufikul Basari
Selain itu, seringkali diet dilakukan secara ekstrem sehingga berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan. Oleh karenanya, penting untuk mengevaluasi kembali pola makan dan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menemukan metode diet yang cocok untuk tubuh.
Pastikan diet bukan hanya mengurangi makan, tapi mengganti asupannya dengan variasi makanan sehat dan bergizi seimbang. Nah Genhype, mengutip Mayo Clinic, berikut tanda-tanda diet telah berdampak buruk pada tubuh.
Baca Juga: Sering Disalahartikan, Ini Kata Ahli Gizi Soal Konsep Diet & Pola Makan Berkelanjutan
1. Kelelahan Ekstrem
Diet rendah kalori dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi. Kalori adalah sumber utama energi tubuh, dan jika asupannya terlalu rendah, aktivitas harian bisa terganggu. Selain itu, kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin B12, atau magnesium sering dikaitkan dengan kelelahan ekstrem.Kondisi ini umumnya terjadi pada orang-orang yang menerapkan diet vegan yang tidak terencana dengan baik atau diet keto yang ekstrem. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah tanpa lemak, bayam, atau kacang-kacangan. Pertimbangkan juga asupan suplemen vitamin B12 atas saran dokter atau ahli gizi.
2. Rambut Rontok dan Kuku Rapuh
Rambut dan kuku adalah indikator kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kekurangan protein, zinc, biotin, atau omega-3 dalam diet dapat membuat rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah rontok. Oleh karenanya diperlukan makanan yang mengandung vitamin A, D, E, dan K, yang penting untuk kesehatan rambut dan kulit.Namun, karena menerapkan diet tertentu tubuh jadi kekurangan asupan vitamin tersebut. Cobalah mengonsumsi telur, ikan, atau produk nabati seperti tahu dan tempe. Tambahkan juga makanan kaya lemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
3. Gangguan Siklus Menstruasi
Diet rendah lemak atau rendah kalori dapat mengganggu produksi hormon seperti estrogen, yang memengaruhi siklus menstruasi. Wanita yang melakukan diet sangat ketat seringkali mengalami enstruasi yang tidak teratur atau bahkan berhenti sepenuhnya.Ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh berada dalam keadaan stres dan kekurangan energi. Pastikan untuk mengonsumsi asupan lemak sekitar 20-35 persen dari total kalori harian, seperti yang direkomendasikan oleh National Institutes of Health (NIH).
4. Masalah Pencernaan
Diet rendah serat, seperti diet tinggi protein tanpa sayuran dan buah-buahan, dapat menyebabkan sembelit. Serat membantu menjaga kesehatan usus dan memperlancar sistem pencernaan. Tambahkan makanan kaya serat seperti biji-bijian utuh, sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan dalam diet harian. Selain itu, minumlah cukup air untuk membantu serat bekerja secara optimal dan tubuh terhidrasi dengan baik.
5. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh
Diet yang terlalu ketat dapat menyebabkan peradangan kronis, yang melemahkan respons imun tubuh. Apalagi kalau tubuh kurang mendapat asupan vitamin C, zinc, dan protein, maka rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk melawan penyakit.Cobalah rutin mengonsumsi makanan kaya vitamin C seperti jeruk, kiwi, dan brokoli. Pastikan juga untuk mendapatkan asupan zinc yang cukup dari makanan seperti daging sapi, atau yogurt.
Baca Juga: Cara Menerapkan Metode Diet 30-30-30 yang Viral di TikTok
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.