Ilustrasi bayi prematur (Sumber gambar: Sam Rana/Pexels)

Cara Merawat Bayi Prematur: Pentingnya Usia Koreksi untuk Tumbuh Kembang Optimal

28 November 2024   |   19:09 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Bayi prematur merupakan bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Dalam kondisi usia kehamilan yang belum cukup, bayi yang lahir pada kondisi ini membuat mereka berbeda dari bayi yang lahir pada usia kehamilan normal. Perbedaan ini terjadi baik dari segi fisik maupun perkembangan.

Karena kelahirannya yang lebih awal, bayi prematur memerlukan perhatian khusus terutama dalam hal tumbuh kembangnya. Salah satu konsep yang sangat penting dalam perawatan mereka adalah usia koreksi. Usia koreksi adalah usia bayi yang dihitung berdasarkan waktu kelahiran yang seharusnya.

Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang dari RSIA Bunda Rini Sekartini menjelaskan bahwa meskipun usia kronologis bayi prematur dihitung dari tanggal kelahirannya, perkembangan mereka sebaiknya dinilai berdasarkan usia koreksi tersebut.

Baca Juga: Bayi Prematur Tetap Berpeluang Tumbuh Optimal, Moms Wajib Perhatikan Ini

"Sebagai contoh, bayi yang lahir pada usia kehamilan 28 minggu, usia koreksinya dimulai dari saat seharusnya ia lahir, yaitu pada kehamilan 40 minggu. Semua tahapan tumbuh kembang, seperti kemampuan motorik, sosial, hingga kognitif, harus dipantau dengan usia koreksi sebagai acuan," jelas Rini.

Perbedaan dalam perkembangan bayi prematur sering kali signifikan dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Misalnya, seorang bayi prematur yang secara kronologis berusia 12 bulan mungkin hanya menunjukkan perkembangan yang setara dengan bayi berusia 9 atau 10 bulan berdasarkan usia koreksi. Oleh karena itu, penggunaan usia koreksi membantu orang tua dan tenaga medis menilai perkembangan bayi secara realistis tanpa memberikan tekanan yang tidak perlu.

Bayi prematur memerlukan pemantauan intensif pada berbagai aspek perkembangan mereka, seperti pertumbuhan fisik meliputi berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala, kemudian perkembangan motorik seperti kemampuan berguling, duduk, atau merangkak, hingga perkembangan kognitif dan sosial termasuk respons terhadap rangsangan dan interaksi dengan orang sekitar.

Rini mengingatkan agar orang tua tidak membandingkan bayi prematur dengan bayi lain yang lebih tua secara usia kronologis. "Ini adalah kesalahan umum yang dapat membuat orang tua merasa khawatir tanpa alasan. Fokuslah pada perkembangan sesuai usia koreksi bayi Anda," tegasnya.

Memang tidak mudah, merawat bayi prematur memerlukan komitmen tinggi dari orang tua. Setelah bayi keluar dari rumah sakit, stimulasi di rumah menjadi kunci untuk mendukung tumbuh kembangnya. Orang tua dianjurkan untuk memberikan rangsangan sesuai dengan usia koreksi bayi, bukan usia kronologisnya.

"Jangan memaksa bayi prematur untuk mencapai tonggak perkembangan tertentu lebih cepat. Beri mereka waktu, dukungan, dan stimulasi yang tepat," tambah Rini.

Oleh karena itu, perawatan bayi prematur tidak hanya membutuhkan perhatian medis, tetapi juga sinergi antara dukungan nutrisi yang memadai, stimulasi perkembangan, dan pemantauan kesehatan secara rutin. Rini menyarankan agar orang tua pandai memilih fasilitas kesehatan yang kompeten dalam menangani bayi prematur.

Sebab, ini juga akan menjadi faktor penting dalam memastikan perkembangan yang optimal, baik secara fisik, neurologis, maupun mental, sehingga dapat mencapai potensi terbaik mereka yang bisa setara dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia normal.

Baca Juga: Risiko Gangguan Kesehatan Tinggi, Begini Cara Merawat Anak Prematur

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Tayang Perdana di JAFF 2024, Cek Sinopsis Film Darah Nyai Besutan Yusron Fuadi

BERIKUTNYA

Waktu Terbaik Pakai Eye Cream Supaya Efektif Hilangkan Kantong Mata dan Lingkaran Hitam

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: