Bunda, Musik Berperan Penting Loh dalam Tumbuh Kembang Anak
20 August 2021 |
06:36 WIB
Swasti Sabdastantri atau yang lebih akrab disapa Chua – pemain bass grup musik Kotak – melantunkan lagu sederhana karyanya sendiri dengan genjrengan gitar kecilnya bersama sang buah hati Raja Sabdasakha Putra Firmansyah dalam sebuah forum diskusi di Jakarta pada medio Juli 2019.
Ditemui usai acara tersebut, Chua bercerita bahwa dirinya telah mengenalkan musik kepada anak sejak usia sangat dini. Dia ingat betul, pernah mengajak Raja ikut dalam kegiatan check sound sebelum dirinya tampil konser, dan kala itu anak pertamanya baru berusia 6 bulan.
“Tentu dia kan pakai penutup telinga karena suara alat musik buat konser volumenya besar banget,” katanya.
Bahkan, dia melanjutkan, anak keduanya yang bernama Shakilla Sabdashaki Putri Firmansyah pernah dibawanya ke atas panggung dalam sebuah acara konser musik ketika masih dalam kandungan, 8 bulan kehamilan.
Chua menuturkan bahwa hal itu dilakukan karena kondisi perutnya lebih kuat dibandingkan dengan kehamilan anak pertamanya sehingga mungkin dilakukan, “Pengen aja itu jadi impian karena waktu hamil Raja engga memungkinkan,” tandasnya.
Adapun, hingga kini Chua yang memang berkarya di industri musik terus mengenalkan bidang yang kini ditekuninya kepada buah hati. Dia coba menjadikan musik sebagai cara berkomunikasi, misalnya ketika Raja sedang marah maka Chua akan bernyanyi dengan lagu bikinannya untuk menenangkan si anak.
Di luar dampak psikologis yang terbentuk akibat interaksi anak dan musik, dia percaya bahwa musik menjadi sarana penting untuk menjalin dan membentuk hubungan yang kuat antara orang tua dan anak sekaligus sebagai medium pengekspresian anak.
“Aku sebetulnya tidak secara khusus parenting musik dengan anak, tapi karena emang ini duniaku jadi sarana itu yang diambil. Aku merasa itu sangat efektif, masalah nanti mereka [anak] mau terjun ke dunia yang sama atau engga itu urusan lain,” ujarnya.
Sementara itu, Psikolog sekaligus Founder Rumah Dandelion Nadya Pramesrani menjelaskan bahwa musik menjadi elemen yang penting dan efektif dalam berbagai aspek tumbuh kembang anak, mulai dari perkembangan motorik, bahasa dan kognitif, dan sosial emosional.
Dalam aspek motorik atau kemampuan menggunakan otot untuk melakukan kegiatan, Nadya mengatakan anak yang mendengarkan musik memiliki kecenderungan lebih aktif bergerak mengikuti irama musik yang didengar.
Dia mencontohkan bahwa pada masa Taman Kanak-Kanak, anak bakal berlarian kesana kemari saat diperdengarkan lagu, “Itu baik untuk membantu meningkatkan pertumbuhan otot, kekuatan rubuh, dan keseimbangan yang dibutuhkan untuk beraktivitas,” katanya.
Selain itu, dia menuturkan dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang secara aktif bermain dan menguasai alat musik tertentu, memiliki koordinasi motorik yang lebih baik.
Selanjutnya, dalam aspek bahasa dan kognitif. Anak yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan musik, memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik misalnya kecakapan membaca dan menulis, perkembangan intelektual, serta atensi dan konsentrasi.
Nadya meluruskan anggapan bahwa anak yang sejak kecil pintar bemain musik, tidak selalu berarti anak tersebut pintar juga secara kognitif. Akan tetapi, manfaat anak yang dilatih bermain musik sejak kecil adalah memiliki konsentrasi yang lebih baik sehingga berdampak pula terhadap proses pembelajarannya.
Lalu, dalam aspek sosial emosional, dia menuturkan anak yang terlibat dalam aktivitas musik berkelompok dapat meningkatkan kemampuan sosial yang dirangkum dalam 5C, yakni competence (kompetensi), confidence (kepercayaan diri), caring (rasa peduli), character (pengembangan karakter), dan connection (komunikasi).
“Melalui kegiatan musikal, anak bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lengkap mulai dari motorik, kognitif, sampai emosional. Dan lagi ini sarana yang menyenangkan juga, bisa dijadikan cara mendekatkan anak dengan orang tuanya,” katanya.
Editor: Fajar Sidik
Ditemui usai acara tersebut, Chua bercerita bahwa dirinya telah mengenalkan musik kepada anak sejak usia sangat dini. Dia ingat betul, pernah mengajak Raja ikut dalam kegiatan check sound sebelum dirinya tampil konser, dan kala itu anak pertamanya baru berusia 6 bulan.
“Tentu dia kan pakai penutup telinga karena suara alat musik buat konser volumenya besar banget,” katanya.
Bahkan, dia melanjutkan, anak keduanya yang bernama Shakilla Sabdashaki Putri Firmansyah pernah dibawanya ke atas panggung dalam sebuah acara konser musik ketika masih dalam kandungan, 8 bulan kehamilan.
Chua menuturkan bahwa hal itu dilakukan karena kondisi perutnya lebih kuat dibandingkan dengan kehamilan anak pertamanya sehingga mungkin dilakukan, “Pengen aja itu jadi impian karena waktu hamil Raja engga memungkinkan,” tandasnya.
Adapun, hingga kini Chua yang memang berkarya di industri musik terus mengenalkan bidang yang kini ditekuninya kepada buah hati. Dia coba menjadikan musik sebagai cara berkomunikasi, misalnya ketika Raja sedang marah maka Chua akan bernyanyi dengan lagu bikinannya untuk menenangkan si anak.
Di luar dampak psikologis yang terbentuk akibat interaksi anak dan musik, dia percaya bahwa musik menjadi sarana penting untuk menjalin dan membentuk hubungan yang kuat antara orang tua dan anak sekaligus sebagai medium pengekspresian anak.
“Aku sebetulnya tidak secara khusus parenting musik dengan anak, tapi karena emang ini duniaku jadi sarana itu yang diambil. Aku merasa itu sangat efektif, masalah nanti mereka [anak] mau terjun ke dunia yang sama atau engga itu urusan lain,” ujarnya.
Sementara itu, Psikolog sekaligus Founder Rumah Dandelion Nadya Pramesrani menjelaskan bahwa musik menjadi elemen yang penting dan efektif dalam berbagai aspek tumbuh kembang anak, mulai dari perkembangan motorik, bahasa dan kognitif, dan sosial emosional.
Dalam aspek motorik atau kemampuan menggunakan otot untuk melakukan kegiatan, Nadya mengatakan anak yang mendengarkan musik memiliki kecenderungan lebih aktif bergerak mengikuti irama musik yang didengar.
Dia mencontohkan bahwa pada masa Taman Kanak-Kanak, anak bakal berlarian kesana kemari saat diperdengarkan lagu, “Itu baik untuk membantu meningkatkan pertumbuhan otot, kekuatan rubuh, dan keseimbangan yang dibutuhkan untuk beraktivitas,” katanya.
Selain itu, dia menuturkan dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang secara aktif bermain dan menguasai alat musik tertentu, memiliki koordinasi motorik yang lebih baik.
Selanjutnya, dalam aspek bahasa dan kognitif. Anak yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan musik, memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik misalnya kecakapan membaca dan menulis, perkembangan intelektual, serta atensi dan konsentrasi.
Nadya meluruskan anggapan bahwa anak yang sejak kecil pintar bemain musik, tidak selalu berarti anak tersebut pintar juga secara kognitif. Akan tetapi, manfaat anak yang dilatih bermain musik sejak kecil adalah memiliki konsentrasi yang lebih baik sehingga berdampak pula terhadap proses pembelajarannya.
Lalu, dalam aspek sosial emosional, dia menuturkan anak yang terlibat dalam aktivitas musik berkelompok dapat meningkatkan kemampuan sosial yang dirangkum dalam 5C, yakni competence (kompetensi), confidence (kepercayaan diri), caring (rasa peduli), character (pengembangan karakter), dan connection (komunikasi).
“Melalui kegiatan musikal, anak bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lengkap mulai dari motorik, kognitif, sampai emosional. Dan lagi ini sarana yang menyenangkan juga, bisa dijadikan cara mendekatkan anak dengan orang tuanya,” katanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.