Bisnis kuliner (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Rachman)

Bisnis Kuliner ala Mahasiswa, Memanfaatkan Peluang dari Ragam Acara Kampus

26 November 2024   |   13:15 WIB
Image
Aldehead Marinda Merfonsina Uparatu Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Kehidupan kampus yang riuh tidak selalu berkutat pada proses pembelajaran di kelas. Dalam satu bulan, ada belasan hingga puluhan kegiatan kampus yang dengan mudah dapat diikuti oleh mahasiswa. Tak melulu datang sebagai pengunjung, beberapa justru melihat potensi cuan dari banyaknya kegiatan tersebut.

Salah satunya, Muhammad Rakin Asyari (21) yang masuk dalam sasana bisnis kuliner lewat produknya bernama Bokul Taichan. Suatu hari, dia mencoba hasil masakan temannya sendiri yang membuat sate taichan untuk salah satu kegiatan di kampus.

Mengetahui kemampuan terpendam sang kawan dan persaingan yang minim di wilayah sasarannya, otak cuan Rakin, panggilan akrabnya lantas muncul. “Karena gue juga suka makan ya, itu adalah sebuah bisnis yang bisa dinikmati. Selain itu, gue juga lumayan bisa masak lah,” ujar Rakin. 

Baca juga: Cerita 4 Mahasiswa Menjajal Peruntungan Bisnis Kuliner di Tengah Kesibukan Kuliah

Bicara soal target pasar, bidikan Rakin jatuh pada kelompok mahasiswa ketimbang masyarakat umum. Kebetulan, daerah operasionalnya memang tempat banyak kampus negeri dan swasta berjejer, yakni Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Beberapa nama lembaga besar yang ada antara lain saja IPDN, IKOPIN, ITB hingga Unpad. 

Terkait keunggulan Rakin mantap menyebut harga sebagai nilai lebih Bokul Taichan. “Di Jakarta misalkan 10 tusuk Rp25.000, nah di Bokul Taichan cuma Rp17.000, dengan kualitas dan kuantitasnya bisa sama,” lanjutnya bicara soal persaingan harga dagangannya.

Dalam hal memasarkan produk, Rakin menyebut bahwa media sosial khususnya Instagram jadi platform yang sangat penting. Dia mengaku, 100 persen kegiatan promosinya dilakukan secara daring tanpa melakukan promosi fisik “Ada beberapa orang yang enggak gue kenal tiba-tiba DM, ini jual apaan? Sistem PO-nya gimana?,” lanjutnya. 

Rakin menjalankan bisnis sate taichan menggunakan sistem pre-order yang dibuka setiap minggu. Jika dikalkulasi, setiap pekan, dia bisa menerima pesanan sampai 20 porsi.

Untuk itu, dalam sebulan pendapatan kotornya bisa menyentuh angka Rp2 juta. Hal ini belum termasuk jika dirinya ikut terlibat membuka tenant atau booth pada sebuah acara kampus. Umumnya, sekali membuka tenant pendapatan kotornya mencapai Rp 800.000 sampai Rp1 juta per hari. 

Tidak ada bisnis yang tidak menemui kerikil dalam perjalanannya, begitu juga dengan Rakin. Dia bercerita bahwa upaya marketing menjadi salah satu hambatannya.

Sampai hari ini, dirinya masih kesulitan menjangkau pasar di luar lingkup pertemanannya karena masih memanfaatkan promosi media sosial secara organik. Dirinya belum memiliki kemampuan untuk mengelola tools promosi digital berbayar guna menjangkau pasar yang lebih luas.

Tantangan lain adalah soal upaya menjaga kualitas produknya. “Jadi tantangan juga mulai dari beli ayamnya fresh atau enggak, bahan lain kaya bawang putih, jeruk limao harus kita cek dulu,” tambahnya. 

Rakin melanjutnya bahwa kemampuan mengatur dan memisahkan keuangan pribadi dan pendapatan bisnisnya sangat sulit dilakukan pada awal merintis Bokul Taichan. Hal ini terjadi karena sampai hingga sekarang dia belum memisahkan rekening pribadi dan usahanya.
 

Kompilasi foto usaha kuliner mahasiswa (Sumber gambar: Instagram/@bokul.taichan dan @mytummytimee)

Kompilasi foto usaha kuliner mahasiswa (Sumber gambar: Instagram/@bokul.taichan dan @mytummytimee)

Masih seputar bisnis kuliner mahasiswa, Tummy Time Ricebox adalah buah karya dua sahabat karib Muhammad Bintang Ramadaffa (21) dan Fadhila Khairina Fachri (21). Pertemanan mereka di level kampus tak lantas membuat keduanya tutup mata dari peluang usaha di sekitarnya.

Berawal dari melihat rekan-rekannya pada 2022 ramai menjadi pemilik UMKM, Bintang dan Dila pun terinspirasi dan ingin membuat usaha bersama. Ada kisah unik sebelum Tummy Time Ricebox hadir. Di awal, mereka justru hendak membuat bisnis kuliner jajanan ringan bola ubi dan bukannya nasi boks. Namun nasib berkata lain.

“Nah setelah 16 kali coba gagal mulu. Ada yang enggak ngembang, ada yang kemanisan, ada yang kopong, ada yang gosong juga, akhirnya kita capek,” ujar Dila pasrah bercerita soal kegagalannya.

Walau gagal dengan bola ubi, Dila menyebut ikhtiarnya membuka usaha tetap ada. Dia bersama Bintang lantas memutuskan berjualan sesuatu yang memang sudah pernah mereka masak, yakni rice box ayam popcorn dan telur geprek. “Dari situlah perjalanan Tummy Time dimulai,” lanjutnya.

Menurut Dila, keputusannya membangun bisnis kuliner hadir karena pengamatannya terhadap urgensi makanan itu sendiri.
“Kalau makanan kan semua orang tiap hari butuh, dikonsumsi gitu,” ungkapnya.

Sama seperti Bokul Taichan, target penjualan bisnis ini juga mengarah pada mahasiswa di kampus. Polanya pun mirip, yakni menggunakan sistem PO dan mengandalkan banyak kegiatan kampus sebagai ajang promosi luar ruang. Bicara soal keunikan, Dila melihat bahwa menu telur geprek yang dijualnya jarang sekali ditemukan pada menu olahan nasi boks sejenis.

Adapun soal kegiatan pemasaran, promosi menggunakan media sosial dinilai bisa lebih mendekatkan mereka kepada target audiens. “Kita sering promosi lewat Instagram Stories dan sering minta temen-temen ngasih review lewat Instagram juga,” tambahnya.

Mereka mengungkap agak sulit menjabarkan berapa kisaran pendapatan yang mereka peroleh untuk hitungan bulan, tapi Bintang dan Dila melanjutkan bahwa sekali membuka PO, mereka dapat meraup keuntungan sekitar 60-90 persen dari modal awal yang dikeluarkan.  

Tantangan terbesar mereka didasari karena ini adalah jualan pertama di hidup mereka. “Perhitungan bahan, logistik, sistem pemasaran, sistem pembayaran sampai sistem PO, itu harus dipikirin,” tambah Dila.
 
Baca juga: Peluang Menggiurkan Usaha Angkringan di Kawasan Padat Mahasiswa

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Daftar Lengkap Nominasi Billboard Music Awards 2024, Zach Bryan sampai Taylor Swift

BERIKUTNYA

Daftar Film & Serial Tayang Desember 2024 di Netflix, Ada Squid Game Season 2

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: