Instalasi bar wiski bertajuk The Cask hasil kolaborasi AlvinT dan The Balvenie. (Sumber gambar: AlvinT/Instagram)

Desain Arsitektur hingga Instalasi Seni Inovatif Hadir di Indonesia Design Week 2024

16 October 2024   |   18:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia Design Week (IDW) digelar untuk pertama kalinya pada 10-20 Oktober 2024 di Indonesia Design District, PIK 2, Jakarta Utara. IDW menghadirkan sederet karya inovatif dalam desain interior, arsitektur, tekstil, dan bahan bangunan, menciptakan platform yang dinamis untuk kreativitas, kolaborasi, dan masyarakat. 

Ada banyak instalasi arsitektur, desain interior, dan seni yang menarik untuk dikunjungi di IDW 2024. Beberapa instalasi yang ada merupakan karya kolaborasi para arsitek dan desain interior berbakat Indonesia dengan sejumlah brand, untuk menampilkan tak hanya produk unggulan mereka, melainkan kolaborasi kreatif yang memukau.

Baca juga: Viro Pavilion Rancangan Arsitek Yori Antar Usung Desain Rumah Adat Nggela

Salah satu yang mendapat sorotan ialah instalasi bar wiski bertajuk The Cask hasil kolaborasi AlvinT dan The Balvenie. AlvinT merupakan merek furnitur berbasis di Jakarta yang kerap memadukan kekayaan warisan budaya Indonesia, dan pendekatan kerajinan tangan dengan sentuhan kontemporer. Sementara The Balvenie ialah merek wiski yang berbasis di Inggris.
 


Di IDW 2024, AlvinT merancang sebuah bar wiski yang kental dengan nuansa interior tradisional lantaran menggunakan material kerajinan rotan. Bentuk bar tersebut sekilas mirip sebuah terowongan dengan jaring-jaring rotan berbentuk persegi, yang menciptakan perpaduan antara desain modern dengan sentuhan tradisional.

Kesan tersebut juga kian terasa dengan kehadiran set meja dan kursi yang terbuat dari material kayu dan rotan. Dalam unggahan di media sosialnya, AlvinT menyebut bahwa instalasi ini terinspirasi dari tong wiski dari The Balvenie, yang dilengkapi dengan kerajinan rotan yang rumit namun indah.

Instalasi ini dibuat untuk menyoroti keterampilan tradisional yang turut membentuk tradisi, perspektif, dan karakter pada setiap karya dari kedua brand tersebut. "Ruang ini mengundang Anda untuk mengalami dan menghargai kisah-kisah kaya di balik kerajinan ini dengan cara yang berarti," demikian tulis AlvinT dikutip dari Instagram @alvint_id.
 


Selain itu, IDW 2024 juga menghadirkan karya instalasi seni ramah lingkungan bertajuk Interplay: Tranformative Structures & Recycle Experience yang dibuat oleh komunitas Ibu Arsitek dan duo seniman REEXP yakni Evan Driyananda dan Attina Nuraini. Pameran ini berlangsung hingga 19 Oktober 2024 di Melting Pot GF Ashta District 8 Jakarta Selatan.

Dalam instalasi tersebut, Ibu Arsitek menampilkan sebuah pavilion yang mendefinisikan ulang adaptasi arsitektur dan terintegrasi lingkungan. Menampilkan perpaduan unik dari perancah ringlock dan kain yang dapat dipasang, pavilion ini dapat dengan mudah dibongkar, dibangun kembali, dan digunakan kembali, beradaptasi dengan karakter yang berbeda dari setiap lokasi.

Desainnya mewujudkan keserbagunaan dan keberlanjutan, menggabungkan konstruksi knock-down dengan unsur-unsur alami seperti pasir lokal dan tanaman untuk berbaur dengan mulus ke berbagai lanskap.

Menyatu dengan paviliun tersebut, hadir beberapa karya patung unik dari duo seniman REEXP yang terbuat dari sampah, untuk menampilkan perpaduan nilai keberlanjutan dan  kreativitas. Patung-patung dengan berbagai ukuran ini terbuat dari beragam material seperti kain dan kaleng bekas, menciptakan karakter robotik figuratif yang unik.
 


Tak kalah menarik, ada pula instalasi bangunan bergaya arsitektur tradisional yang dihiasi atap jerami dan dinding rotan bernama Viro Pavilion. Seperti namanya, Viro Pavilion merupakan showroom untuk menampilkan produk-produk unggulan Viro, merek spesialis bahan sintetis untuk arsitektur tropis. Berdiri sejak 1998, Viro memproduksi anyaman dan jerami tahan cuaca yang terbuat dari material baru, dan telah terkenal di pasar internasional.

Showroom ini dirancang oleh arsitek Yori Antar dari Han Awal & Partners (HAP) Architects, yang terinspirasi dari rumah-rumah tradisional di Desa Nggela, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desain atap yang menonjol dalam Viro Pavilion terbuat dari jerami sintetis Viro yang diklaim memiliki daya tahan kuat. 

Bangunan panggung ini dirancang 3 lapis, dengan tiap pembagian ruangnya didesain sebagai perjalanan dengan ramp untuk melihat berbagai produk Viro, mulai dari material dinding, lantai, langit-langit dan sebagainya. Adapun, desain interiornya dikembangkan dengan sentuhan desainer Kezia Karin, mengusung gaya kontemporer yang menonjolkan garis bersih dan palet netral. 
 
 

Indonesia Design Week 2024

Gelaran IDW menandai pembukaan resmi Indonesia Design District (IDD) setelah soft launcing pada September 2023. Dikutip dari siaran resminya, melampaui identitasnya sebagai pusat ritel komersial, IDD berkomitmen untuk mendorong dan menciptakan kolaborasi, inovasi, serta keberlanjutan dalam komunitas desain.

Lewat acara ini, IDD berupaya untuk mengubah citranya dari sekadar ruang gaya hidup ritel menjadi pusat desain yang dinamis dan hidup untuk sektor home and living, sebuah pusat yang secara aktif menghubungkan para pemangku kepentingan, mendorong kolaborasi, dan menggerakkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Peluncuran IDW akan melambangkan transformasi ini, menyediakan platform global bagi para profesional industri, pengrajin, desainer, dan konsumen untuk terlibat dalam dialog serta kemitraan yang bermakna," demikian tulis IDW.

Dalam keterangannya, IDW juga menuliskan salah satu tujuan utama IDD adalah untuk mengedukasi pasar lokal tentang berbagai aspek desain, termasuk desain interior, bahan bangunan, dan tekstil.

Dengan menyatukan para ahli dan penggemar desain, IDD bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan dan memperkenalkan tren serta inovasi terbaru. "Acara ini menampilkan bagaimana desain tidak hanya mempengaruhi estetika, tetapi juga keberlanjutan dan fungsionalitas," tulis IDW.

Mengusung tema Initiate, Unite, and Collaborate, edisi perdana IDW ini dikurasi oleh Alvin Tjitrowirjo dan Santi Alaysius. Alvin merupakan seorang desainer produk kenamaan asal Indonesia yang telah memenangkan berbagai penghargaan.

Karyanya juga telah dipamerkan di berbagai pameran dunia, mulai dari Maison et Objet di Paris, Salone del Mobile di Milan, Italia, hingga Design Art Tokyo. Alvin dikenal dengan ciri khasnya dalam memadukan sentuhan khas lokal dalam desain furnitur internasional. Berkat pendekatan inovatifnya, deretan karyanya diapresiasi oleh industri desain global. 

Begitu pula dengan Santi Alaysius, salah satu pendiri Domisilium Studio, yang telah meraih berbagai penghargaan atas desainnya untuk hotel Waldorf Astoria Chicago. Lulusan Art Institute of Seattle dan Illinois Institute of Art ini telah menangani proyek-proyek bergengsi, termasuk rumah Jennifer Lopez di New York, Kosenda Hotel Jakarta, dan Artotel Yogyakarta.

Tak hanya pameran dan instalasi interaktif, IDW 2024 juga menghadirkan ragam kegiatan menarik mulai dari workshop, roundtable discussion, dan design talks. Kegiatan komunal akan berlangsung di beberapa IDD event space, seperti Town Hall, Market Hall, dan Mandapa Hall sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman acara ini secara inklusif.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Ini Lo Deretan Selebritas yang Hadir di Kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara

BERIKUTNYA

Transformasi Aktor Andri Mashadi Jadi n Karakter Psycho di Film The Shadow Strays

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: