Keunggulan Operasi Jantung Robotik Pertama di Indonesia yang Minim Luka dan Rasa Sakit
23 November 2024 |
10:30 WIB
Tindakan First Cardiac Robotic Surgery atau operasi jantung dengan sistem robotik menjadi inovasi baru di bidang medis. Sebagai pusat jantung nasional, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) melakukan live demo operasi jantung robotik.
Adanya operasi jantung ini diharapkan bisa mendukung telebedah atau operasi jantung jarak jauh, sehingga pemerataan akses layanan kesehatan dapat terpenuhi dan pasien di daerah terpencil bisa memperoleh akses layanan kesehatan dengan mudah.
"Akhirnya sudah ada operasi bedah jantung robotik pertama di Indonesia, apalagi dikerjakan oleh tim kami dengan proctor oleh dokter asal India yang memiliki pengalaman dalam bidang operasi robotik dan minimal invasive di Amerika, serta pendiri Alliance Hospital di Texas Barat," jelas dokter Iwan Dakota, Direktur Utama RSJPD Harapan Kita.
Baca juga: Penelitian: Kebiasaan Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Penuaan Dini
Lebih lanjut dia memaparkan, ada berbagai macam operasi jantung robotik mulai dari katup jantung, lubang jantung maupun bypass jantung koroner secara total (TECAB).
Untuk TECAB berdasarkan informasi terakhir, ini adalah operasi jantung robotik bypass koroner pertama di Asia Tenggara. Adanya tindakan bedah jantung robotik biasanya terkonsentrasi di negara-negara yang sistem kesehatannya berkembang dengan baik dan memiliki akses kepada teknologi yang terbaru.
"Saat ini hanya beberapa negara yang mampu melakukan operasi bypass jantung robotik di dunia, termasuk Indonesia, lainny ada Amerika Serikat, India, Jepang, dan Korea Selatan," tambahnya.
RSJPD Harapan Kita mencetak sejarah dengan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang melakukan operasi jantung menggunakan metode robotik. Dipimpin oleh dokter Dudy Hanafy dengan proctor dari India, operasi robotik ini memberikan beberapa keunggulan dibandingkan teknik bedah konvensional.
Semua jenis teknik operasi khususnya pergantian dan perbaikan katup, kasus ASD dan VSD yang bukan pediatrik dan bedah pintas arteri koroner bisa dilakukan dengan teknik robotik jantung ini. Pada robotnya akan dipasangkan kamera yang memungkinkan kinerja pembesaran hingga 10 kali, sehingga memudahkan tenaga medis untuk bekerja lebih presisi.
Beberapa keunggulan operasi jantung robotik, yakni dapat menurunkan derajat kesakitan dan mempercepat pemulihan pasien dalam aktivitas kesehariannya karena tidak adanya tulang yang dibelah atau sela iga yang dilebarkan.
Operasi konvensional biasanya menghabiskan waktu pemulihan kurang lebih tiga bulan sampai pasien dapat melakukan pergerakan. Selain itu, tindakan ini umumnya menghasilkan luka sayatan sekitar 25-30 cm, sementara operasi jantung robotik hanya membutuhkan lebar sayatan 2 cm di beberapa titik. Lama perawatan juga dipersingkat menjadi kurang lebih dua sampai tiga hari yang sebelumnya sekitar tujuh hari.
"Otomatis dengan kecilnya sayatan maka semakin kecil juga infeksi luka operasi yang dapat diperoleh," kata dokter Dudy Hanafy.
Editor: Fajar Sidik
Adanya operasi jantung ini diharapkan bisa mendukung telebedah atau operasi jantung jarak jauh, sehingga pemerataan akses layanan kesehatan dapat terpenuhi dan pasien di daerah terpencil bisa memperoleh akses layanan kesehatan dengan mudah.
"Akhirnya sudah ada operasi bedah jantung robotik pertama di Indonesia, apalagi dikerjakan oleh tim kami dengan proctor oleh dokter asal India yang memiliki pengalaman dalam bidang operasi robotik dan minimal invasive di Amerika, serta pendiri Alliance Hospital di Texas Barat," jelas dokter Iwan Dakota, Direktur Utama RSJPD Harapan Kita.
Baca juga: Penelitian: Kebiasaan Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Penuaan Dini
Lebih lanjut dia memaparkan, ada berbagai macam operasi jantung robotik mulai dari katup jantung, lubang jantung maupun bypass jantung koroner secara total (TECAB).
Untuk TECAB berdasarkan informasi terakhir, ini adalah operasi jantung robotik bypass koroner pertama di Asia Tenggara. Adanya tindakan bedah jantung robotik biasanya terkonsentrasi di negara-negara yang sistem kesehatannya berkembang dengan baik dan memiliki akses kepada teknologi yang terbaru.
"Saat ini hanya beberapa negara yang mampu melakukan operasi bypass jantung robotik di dunia, termasuk Indonesia, lainny ada Amerika Serikat, India, Jepang, dan Korea Selatan," tambahnya.
RSJPD Harapan Kita mencetak sejarah dengan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang melakukan operasi jantung menggunakan metode robotik. Dipimpin oleh dokter Dudy Hanafy dengan proctor dari India, operasi robotik ini memberikan beberapa keunggulan dibandingkan teknik bedah konvensional.
Semua jenis teknik operasi khususnya pergantian dan perbaikan katup, kasus ASD dan VSD yang bukan pediatrik dan bedah pintas arteri koroner bisa dilakukan dengan teknik robotik jantung ini. Pada robotnya akan dipasangkan kamera yang memungkinkan kinerja pembesaran hingga 10 kali, sehingga memudahkan tenaga medis untuk bekerja lebih presisi.
Beberapa keunggulan operasi jantung robotik, yakni dapat menurunkan derajat kesakitan dan mempercepat pemulihan pasien dalam aktivitas kesehariannya karena tidak adanya tulang yang dibelah atau sela iga yang dilebarkan.
Operasi konvensional biasanya menghabiskan waktu pemulihan kurang lebih tiga bulan sampai pasien dapat melakukan pergerakan. Selain itu, tindakan ini umumnya menghasilkan luka sayatan sekitar 25-30 cm, sementara operasi jantung robotik hanya membutuhkan lebar sayatan 2 cm di beberapa titik. Lama perawatan juga dipersingkat menjadi kurang lebih dua sampai tiga hari yang sebelumnya sekitar tujuh hari.
"Otomatis dengan kecilnya sayatan maka semakin kecil juga infeksi luka operasi yang dapat diperoleh," kata dokter Dudy Hanafy.
Keuntungan Bedah Jantung Robotik
- Presisi dan kontrol yang ditingkatkan: sistem bedah robotik berikan tingkat kontrol dan presisi yang lebih tinggi daripada yang dapat dilakukan oleh tangan manusia.
- Bedah minimal invasif: Alih-alih membuat sayatan besar, ahli bedah dapat lakukan operasi melalui sayatan kecil sehingga mengurangi trauma pada pasien, minimalkan bekas luka serta percepat waktu pemulihan
- Visualisasi yang diitingkatkan: kemampuan pencitraan yang canggih, memberikan visualisasi 3D dengan definisi tinggi dari area operasi sehingga lebih akurat selama operasi.
- Mengurangi kelelahan ahli bedah: Operasi jantung dapat berlangsung lama dan melelahkan secara fisik bagi ahli bedah. Dengan sistem robotik yang meningkatkan ergonomi maka memungkinkan posisi ahli bedah yang nyaman untuk waktu yang lama
- Hasil yang lebih bagi pasien: kombinasi presisi, minimal invasif, dan visualisasi yang ditingkatkan mengarah pada hasil yang lebih baik bagi pasien jenis operasi bedah jantung pintas arteri koroner.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.