Daycare Tak Cuma Tempat Penitipan Anak, Begini Kata Psikolog
15 November 2024 |
13:00 WIB
Di tengah kesibukan orang tua, tak sedikit ibu yang menitipkan anaknya ke tempat penitipan seperti daycare. Namun, daycare tidak hanya dimaknai sebagai tempat penitipan saja. Meski memiliki fungsi utama sebagai tempat menitipkan anak, daycare juga punya peran lain untuk memantau keseharian anak, termasuk keaktifan anak.
Untuk itu, Psikolog Anak dari Lenting Anindya Dewi Paramita memandang bahwa memilih daycare untuk anak bukanlah keputusan yang sepele. Penting bagi orang tua untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya sebagai langkah pertama memutuskan memilih daycare. Informasi mengenai daycare, termasuk sertifikasi, SOP, dan lainnya biasanya telah tersedia di internet.
Tak cukup dengan informasi di internet, orang tua juga bisa melakukan survei langsung ke daycare yang diminati. “Datang ke daycare, tanya-tanya, dan lihat langsung tempatnya itu juga sangat penting,” kata Anindya.
Baca juga: Bunda, Pertimbangkan Hal-hal Ini Saat Akan Menitipkan Anak di Daycare
Orang tua juga bisa menggali informasi mengenai fasilitas dan program yang terkait pemeriksaan dokter umum, dokter gigi, hingga psikolog yang melalui pemantauan dari pihak profesional. Tempat penitipan anak juga sebaiknya aktif memberikan pelaporan mengenai informasi-informasi anak di daycare.
Orang tua juga sebaiknya memastikan lokasi daycare dekat dengan rumah atau tempat kerja agar mudah diakses. Selanjutnya, para ayah dan ibu perlu memahami bahwa daycare tidak hanya menjadi tempat penitipan, sehingga memastikan tempat pilihannya menyediakan program yang mendukung perkembangan anak, seperti kegiatan sensorik dan motorik juga diperlukan.
Anindya berpandangan, program-program daycare bisa menyediakan rutinitas yang sangat dibutuhkan anak-anak, utamanya yang berusia dibawah 5 tahun. “Mereka sangat butuh struktur dan rutinitas yang berpola dan terjadwal. Daycare yang menyediakan kegiatan yang terstruktur ini bisa membantu proses perkembangan anak,” jelasnya.
Tiap orang tua tentu ingin memberikan stimulasi optimal bagi anak meski dalam keadaan sibuk. Oleh karena itu, memastikan program-program di daycare juga perlu dipertimbangkan. Tak hanya itu, hal wajib yang juga tak boleh dilewatkan saat memilih daycare adalah standar keamanan.
Anindya mengatakan, orang tua bisa menanyakan apakah daycare memiliki pengawasan yang baik seperti CCTV dan bagaimana standar pengasuhan tempat tersebut. Selain itu, pastikan daycare juga menyediakan makanan bergizi dan terkontrol untuk anak. Terakhir, penting untuk membangun komunikasi yang baik antara orang tua dengan pengasuh.
“Jika ibu merasa percaya terhadap pihak daycare, proses pengasuhan akan lebih mudah,” jelasnya.
Saat ini, banyak instansi yang menghadirkan daycare di tempat kerja. Selain memudahkan para ibu, keberadaan daycare di area kantor ini ditujukan memberikan rasa aman dan dekat dengan si kecil.
Menurut Anindya, hadirnya daycare di dalam instansi memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Di satu sisi, ini menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan pegawainya, terutama bagi ibu pekerja yang akan terbantu dengan produktivitas mereka.
Dengan adanya daycare, orang tua dapat lebih tenang bekerja karena pengasuhan anak terjamin. “Karena dari segi pengasuhan anaknya ‘sudah dijaminkan’ sama kantor meskipun tetap ada pembiayaan yang ditanggung, ini tentu memberi rasa aman,” katanya.
Namun, tidak semua instansi memiliki fasilitas ini, sehingga ibu yang bekerja di kantor tanpa daycare harus mencari alternatif yang bisa memenuhi kebutuhan pengasuhan dan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk membangun rasa percaya terhadap pihak eksternal termasuk pengasuh di daycare.
Baca juga: Dilema Pengasuhan Balita, Daycare, Pilihan Tepat atau Mahal?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Untuk itu, Psikolog Anak dari Lenting Anindya Dewi Paramita memandang bahwa memilih daycare untuk anak bukanlah keputusan yang sepele. Penting bagi orang tua untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya sebagai langkah pertama memutuskan memilih daycare. Informasi mengenai daycare, termasuk sertifikasi, SOP, dan lainnya biasanya telah tersedia di internet.
Tak cukup dengan informasi di internet, orang tua juga bisa melakukan survei langsung ke daycare yang diminati. “Datang ke daycare, tanya-tanya, dan lihat langsung tempatnya itu juga sangat penting,” kata Anindya.
Baca juga: Bunda, Pertimbangkan Hal-hal Ini Saat Akan Menitipkan Anak di Daycare
Orang tua juga bisa menggali informasi mengenai fasilitas dan program yang terkait pemeriksaan dokter umum, dokter gigi, hingga psikolog yang melalui pemantauan dari pihak profesional. Tempat penitipan anak juga sebaiknya aktif memberikan pelaporan mengenai informasi-informasi anak di daycare.
Orang tua juga sebaiknya memastikan lokasi daycare dekat dengan rumah atau tempat kerja agar mudah diakses. Selanjutnya, para ayah dan ibu perlu memahami bahwa daycare tidak hanya menjadi tempat penitipan, sehingga memastikan tempat pilihannya menyediakan program yang mendukung perkembangan anak, seperti kegiatan sensorik dan motorik juga diperlukan.
Anindya berpandangan, program-program daycare bisa menyediakan rutinitas yang sangat dibutuhkan anak-anak, utamanya yang berusia dibawah 5 tahun. “Mereka sangat butuh struktur dan rutinitas yang berpola dan terjadwal. Daycare yang menyediakan kegiatan yang terstruktur ini bisa membantu proses perkembangan anak,” jelasnya.
Tiap orang tua tentu ingin memberikan stimulasi optimal bagi anak meski dalam keadaan sibuk. Oleh karena itu, memastikan program-program di daycare juga perlu dipertimbangkan. Tak hanya itu, hal wajib yang juga tak boleh dilewatkan saat memilih daycare adalah standar keamanan.
Anindya mengatakan, orang tua bisa menanyakan apakah daycare memiliki pengawasan yang baik seperti CCTV dan bagaimana standar pengasuhan tempat tersebut. Selain itu, pastikan daycare juga menyediakan makanan bergizi dan terkontrol untuk anak. Terakhir, penting untuk membangun komunikasi yang baik antara orang tua dengan pengasuh.
“Jika ibu merasa percaya terhadap pihak daycare, proses pengasuhan akan lebih mudah,” jelasnya.
Apakah Kantor Perlu Hadirkan Daycare?
Ilustrasi daycare (Sumber gambar: Jerry Wang/Unsplash)
Menurut Anindya, hadirnya daycare di dalam instansi memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Di satu sisi, ini menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan pegawainya, terutama bagi ibu pekerja yang akan terbantu dengan produktivitas mereka.
Dengan adanya daycare, orang tua dapat lebih tenang bekerja karena pengasuhan anak terjamin. “Karena dari segi pengasuhan anaknya ‘sudah dijaminkan’ sama kantor meskipun tetap ada pembiayaan yang ditanggung, ini tentu memberi rasa aman,” katanya.
Namun, tidak semua instansi memiliki fasilitas ini, sehingga ibu yang bekerja di kantor tanpa daycare harus mencari alternatif yang bisa memenuhi kebutuhan pengasuhan dan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk membangun rasa percaya terhadap pihak eksternal termasuk pengasuh di daycare.
Baca juga: Dilema Pengasuhan Balita, Daycare, Pilihan Tepat atau Mahal?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.