Ilustrasi pasangan tanpa anak (Sumber Foto: Freepik)

Fenomena Childfree di Indonesia, Pilihan atau Tantangan Sosial?

14 November 2024   |   10:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Fenomena childfree belakangan ini jadi perbincangan di Tanah Air. Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan sebanyak 71.000-an wanita Indonesia di usia subur, yakni 15-49 tahun tidak ingin memiliki anak atau childfree. Temuan ini didapat dari laporan BPS 2023 berjudul "Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia".

BPS menganalisis fenomena childfree di Indonesia dari sisi maternal menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Wanita usia 15-49 tahun (usia subur) yang pernah menikah namun belum pernah melahirkan anak serta tidak menggunakan KB jadi fokus dalam survei ini. Hasilnya, ditemukan bahwa 8 persen atau sekitar 71.000-an dari mereka memilih childfree.

Mengutip Psychology Today, childfree adalah istilah untuk menggambarkan individu atau pasangan yang secara sadar memilih untuk tidak memiliki anak. konsep childfree sepenuhnya didasarkan pada pilihan pribadi yang umumnya didasari oleh berbagai alasan, termasuk kebebasan pribadi, fokus pada karier, alasan finansial, atau bahkan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan untuk tumbuh kembang anak.

Baca Juga: BPS: 71.000 Perempuan Indonesia Memutuskan untuk Childfree

Gerakan childfree muncul sebagai tantangan terhadap norma tradisional yang menganggap memiliki anak sebagai keharusan atau simbol kesuksesan dalam hidup. Gerakan ini juga menekankan bahwa kebahagiaan dan kepuasan hidup tidak selalu bergantung pada peran sebagai orang tua.

Namun, terdapat beberapa stigma yang berkembang di masyarakat mengenai childfree. Salah satunya adalah anggapan bahwa orang yang memilih jalan hidup ini pasti tidak mampu memiliki anak, misalnya karena kondisi kesehatan. Ini kemudian membuat childfree seringkali disamakan dengan childless karena keduanya merujuk pada keadaan tidak memiliki anak.

Adapum childless sendiri memiliki arti, ketidakmampuan memiliki anak, baik karena kondisi fisik atau kesehatan seperti ketidaksuburan dan faktor lain di luar kendali individu yang tidak diinginkan atau diluar rencana.

Selain itu, stigma lainnya tentang childfree adalah orang-orang yang memilih tidak punya anak pasti benci dengan anak atau tidak peduli pada keluarganya. Padahal, banyak individu yang memilih untuk tidak memiliki anak tetap menikmati hubungan yang dekat dengan anak-anak dalam kehidupan mereka, seperti menjadi bibi, paman, atau teman bagi anak-anak. Mereka hanya merasa bahwa menjadi orang tua bukanlah peran yang sesuai untuk dirinya.

Stigma lainnya adalah anggapan bahwa memilih untuk tidak memiliki anak adalah tindakan yang egois atau tidak bertanggung jawab. Beberapa orang menganggap bahwa memiliki anak adalah kewajiban moral atau sosial. Namun, bagi banyak orang yang memilih childfree, pilihan ini sering kali dilandasi oleh pertimbangan yang matang, seperti keinginan untuk fokus pada tujuan hidup lain yang lebih bermakna bagi dirinya.

Selain itu, ada juga anggapan bahwa individu yang memilih hidup childfree akan merasa kesepian atau menyesal di masa tua. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup sebagai orang tua dan sebagai orang yang memilih childfree sering kali tidak berbeda jauh. Bahkan banyak orang yang merasa puas dengan pilihan hidup mereka yang bebas dari tanggung jawab sebagai orang tua.

Pilihan hidup tanpa anak memang tak bisa lepas dari stigma sosial di masyarakat, terutama bagi orang-orang yang tinggal di lingkungan yang menekankan nilai-nilai keluarga besar. Namun, seiring waktu tren ini mulai diterima secara luas karena meningkatnya kesadaran bahwa kebebasan reproduksi adalah hak asasi manusia. Hal ini juga mencerminkan perubahan pola pikir generasi muda yang lebih menghargai keberagaman jalan hidup.

Baca Juga: Childfree, Kala Pasangan Suami Istri Memutuskan Tidak Memiliki Anak

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan untuk Cegah Flu dan Demam

BERIKUTNYA

Airbnb Ajak Wisatawan Coba Pengalaman Menantang Jadi Gladiator di Colosseum

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: