Pameran The Flying Cloth (Sumber Foto: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)

Merdi Sihombing Gelar Pameran The Flying Cloth Rayakan Perjalanan 25 Tahun Berkarya

12 November 2024   |   19:47 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Pameran The Flying Cloth menjadi perayaan perjalanan kreatif dari desainer tekstil dan fesyen kenamaan Tanah Air, yakni Merdi Sihombing. Acara yang dipersembahkan oleh Kementerian Kebudayaan, Indonesian Heritage Agency, dan Museum Nasional Indonesia ini dihelat pada 11-24 November 2024.

The Flying Cloth menampilkan karya-karya Merdi Sihombing yang memukau, serta menyuguhkan kisah inspiratif tentang dedikasi sang desainer selama 25 tahun melestarikan budaya lokal dan menerapkan prinsip keberlanjutan di dunia mode.

"The Flying Cloth menjadi penanda penting dalam perjalanan saya, sebuah titik di mana segala pelajaran dan cerita dari komunitas-komunitas yang saya temui terjalin menjadi satu," katanya di acara konferensi pers, di Museum Indonesia, Selasa (12/11/2024). 

Lebih lanjut dia memaparkan, setiap kain, motif, dan warna yang ada dalam pameran ini bukan hanya hasil soal kreativitas, tetapi warisan yang dipelihara dan dihargai bersama. Dalam setiap lembar kain yang ditampilkan, ada cerita tentang pelestarian, kebanggaan budaya, dan upaya untuk menghadirkan fesyen yang tidak merusak alam. 

Baca juga: Film Purun Karya Merdi Sihombing Menang di Melbourne Fashion Festival 2024
 

Merdi Sihombing (tengah) di pameran The Flying Cloth (Sumber Foto: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)

Merdi Sihombing (tengah) di pameran The Flying Cloth (Sumber Foto: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)

Sepanjang 25 tahun Merdi Sihombing berkarier di industri mode, baginya hal itu lebih dari sekadar perjalanan profesional. Ini adalah cerita tentang ikatan emosional yang dibangunnya dengan para pengrajin dan perempuan di desa-desa terpencil yang setia menjaga tradisi. 

Mulai dari Mentawai, Sumatera Barat sampai Wamena, Papua, bersama Yayasan Merdi Sihombing dan Eco Fesyen Indonesia, Merdi menggali dan membawa warisan leluhur lalu menuangkannya ke dalam karya-karya kontemporer yang tetap menghormati nilai budaya. 

Kali ini dalam pamerannya, The Flying Cloth di Museum Nasional, Merdi Sihombing mempersembahkan perjalanan kreatifnya dalam wujud yang memukau, lengkap dengan sajian visual, auditif, diorama, dan interaktif. Dengan sentuhan artistik dari Heri Pemad sebagai Art Director dan Ignatia Nilu sebagai kurator.

Koleksi wastra yang ditampilkan di pameran ini merupakan hasil re-inventing kain tradisional dari berbagai daerah di Nusantara yang memadukan inovasi benang, pewarnaan alami, serta teknik tenun, sulam, songket, dan manik-manik dengan sentuhan tradisional yang kaya. 
 

Instalasi wastra Merdi Sihombing (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)

Instalasi wastra Merdi Sihombing (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)

Instalasi ini juga menghadirkan elemen-elemen simbolis dari berbagai wilayah dan bahan-bahan unik, mencerminkan keindahan serta keunikan setiap daerah yang menjadi inspirasi Merdi Sihombing.

Motif-motif khas juga akan ditampilkan melalui presentasi fotografis, serta dilengkapi berbagai program memukau yang menggabungkan unsur fesyen, teknologi media, seni pertunjukan, seni tradisional, serta wearable art. 
 

Motif-motif Wastra

Foto motif-motif Wastra (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)

Beberapa motif wastra yang ditampilkan mulai dari Tenun Ikat dari Kupang NTT yang dibuat dari serat katun, kain Puan Kumbu dari Kapuas Hulu Kalimantan Barat yang dibuat dari serat katun dan tensel, kain Tanekavate dari Alor NTT yang dibuat dari serat tensel dan katun, kain Songket Toba dari Samosir, Sumatera Utara yang dibuat dari serat tensel dan wol, serta masih banyak lagi.

Selama dua pekan ke depan, The Flying Cloth akan menjadi wadah interaksi dan edukasi melalui rangkaian kegiatan seperti workshop, seminar, creative talk yang mengajak pengunjung untuk lebih memahami konsep mode berkelanjutan. 
 

Profil Desainer Merdi Sihombing

Merdi Sihombing merupakan seorang desainer tekstil dan fesyen lulusan Ilmu dan Desain Mode. Dia pernah menempuh pendidikan di Bunka dan ESMOD, kerajinan tekstil di Institut Kesenian Jakarta, serta aktif melakukan kolaborasi berkelanjutan dengan komunitas adat di seluruh Indonesia. 

Sepanjang kariernya di industri mode, dia memiliki hasrat untuk menafsirkan kembali tekstil tradisional dan pewarna alami dalam mode kontemporer. Terinspirasi oleh budaya Batak, Merdi mengeksplorasi keahlian tradisional dan menuangkannya dalam desain modern. Melalui karyanya, dia merayakan warisan budaya orang Batak yang kaya sambil merangkul inovasi dan mendorong batas kreativitas. 

Merdi juga berhasil memukau dunia dengan menampilkan koleksinya di panggung-panggung mode bergengsi, seperti New York Fashion Week dan London Fashion Week.

Karya-karyanya yang mengusung keindahan wastra Nusantara dan semangat keberlanjutan mendapat apresiasi luar biasa di berbagai belahan dunia, seperti Kanada, Australia, Bangladesh hingga India. Keberhasilannya ini membuktikan kekuatan kreativitas dan relevansi budaya lokal di kancah mode internasional.

“Saya juga memimpikan Indonesia menjadi pusat mode bagi masyarakat adat atau indigenous fashion di panggung dunia," ujar Merdi. 

Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dengan masyarakat adat yang begitu beragam, masing-masing menyimpan, potensi besar yang belum tergali sepenuhnya. Dari ujung barat hingga timur Nusantara, tiap suku memiliki warisan tekstil dan seni hias yang unik, yang dapat diperkenalkan dan dipersembahkan kepada dunia.

Dengan keahlian lokal yang diwariskan secara turun-temurun dan visi untuk mode yang berkelanjutan, dia yakin bahwa Indonesia bukan hanya mampu merayakan keragaman budayanya, tetapi juga berpotensi menjadi pusat ekspor fashion berbasis nilai-nilai lokal.

Bagi Merdi, langkah ini tak hanya bicara tentang industri dan estetika, tetapi juga tentang membawa identitas dan kebanggaan budaya Indonesia ke tingkat global, serta mengajak dunia untuk lebih menghargai dan memahami nilai luhur dari indigenous fashion Indonesia. 

Baca juga: Proses Kreatif Fesyen Ramah Lingkungan, Manfaatkan Benang Katun dan Denim Daur Ulang

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Cek Deretan Kegiatan yang Bakal Hadir di Gaikindo Jakarta Auto Week 2024

BERIKUTNYA

Hasil Korea Masters 2024, Indonesia Bawa 1 Emas & 1 Perak

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: