Jangan Khawatir Moms, Ini Cara Agar Bayi Prematur Tumbuh Normal dan Cerdas
15 May 2021 |
16:00 WIB
Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang tumbuh sehat dan cerdas. Namun, bagi orang tua yang memiliki bayi prematur, terkadang muncul kekhawatiran terhadap tumbuh kembang sang buat hati.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Akira Prayudijanto mengatakan bahwa bayi prematur adalah bayi yang terlahir sebelum usia kehamilan ibu mencapai 37 minggu.
Pada saat itu, organ-organ tubuh bayi masih belum sempurna. Biasanya, para bayi memiliki berat badan lahir rendah di bawah 2.500 gram sehingga butuh perhatian ekstra karena kemampuan tubuh mereka saat dilahirkan tidak sekuat bayi normal pada umumnya.
Meski demikian, para orang tua tidak perlu khawatir ya. Bayi-bayi prematur ini juga bisa kok tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan sempurna. Asalkan tahu bagaimana cara merawatnya.
1. Kangoroo Mother Care (KMC)
Orangtua harus memberikan perawatan terbaik bagi di buat hati, salah satunya dengan metode perawatan kanguru atau kangoroo mother care (KMC) sehingga terjadi kontak kulit langsung dengan bayi atau skin to skin antara bayi dengan ibu atau ayah.
Menurut dokter Akira, metode ini bisa membuat suhu badan bayi lebih hangat. Selain itu juga bisa membantu mempercepat kenaikan berat badan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh serta membuat sistem pernapasan dan jantungnya lebih sehat.
2. Rutin Kontrol Tumbuh Kembang Bayi
Orang tua juga wajib mengontrol tumbuh kembang bayi setiap bulan termasuk memberikan imunisasi lengkap karena sistem imun bayi yang belum sempurna sehingga mudah terinfeksi.
Pemantauan tumbuh kembang juga bukan hanya berat badan dan tinggi badan saja tetapi juga lingkar kepala.
Berat badan menggambarkan kondisi gizi sedangkan tinggi badan perlu diukur untuk mencegah stunting. Bayi prematur memiliki risiko stunting sehingga jika salah dalam pengolahan dan pengembangannya, maka pertumbuhannya tidak akan secepat anak normal. Adapun lingkar kepala perlu diukur untuk melihat perkembangan volume otak anak.
“Bayi prematur ini harus terus dipantau karena ada masanya dia harus mengejar sehingga dapat tumbuh menjadi generasi berkualitas yang sama dengan anak normal pada umumnya. Tidak hanya sehat tetapi juga pintar dan cerdas,” tuturnya.
3. Asah, Asih, Asuh
Engkie Achmad Djauharie, dokter spesialis anak dari RSAB Harapan Kita mengatakan untuk mewujudkan generasi prematur yang berkualitas, orang tua juga harus dapat memenuhi kebutuhan dasar yang tepat bagi anak baik dari segi asah, asih, dan asuh.
Asuh didapatkan dari pemberian air susu ibu (ASI), nutrisi seimbang, imunisasi lengkap, serta pemenuhan kebutuhan sandang dan papan. Adapun asih diberikan orang tua melalui kasih sayang, dan asah berupa stimulasi anak sesuai usianya untuk mengasah kemampuan motorik, sensorik, kognitif, sosial, dan bahasanya.
Bayi prematur memang akan mengalami sedikit keterlambatan tetapi mereka akan mengejar ketertinggalan tersebut di saat usia 2 tahun.
Namun, jika keterlambatan terus berlanjut, orang tua perlu melakukan intervensi dan lakukan pemantauan di klinik tumbuh kembang anak.
4. Tambahan Suplemen Zat Besi dan Kalsium
Hal lain yang tidak kalah penting adalah bayi prematur perlu mendapatkan tambahan suplemen zat besi karena mereka memiliki kadar Hb yang rendah akibat pembentukan zat besi yang belum sempurna.
Ketika terjadi defisiensi zat besi dan Hb turun maka oksigen di dalam darah pun akan berkurang. Hal ini berdampak pada tumbuh kembang anak sehingga berat badannya akan sulit naik, begitu pula dengan perkembangan kecerdasannya akan terhambat, termasuk dapat mengalami gangguan kekebalan dan mudah terinfeksi.
Bagi bayi prematur kebutuhan zat besinya lebih banyak sehingga suplemen zat besi menjadi penting untuk mendorong tumbuh kembangnya menjadi sempurna. Lakukan pengecekan haemoglobin pada anak apalagi jika terdapat permasalah dalam tumbuh kembangnya.
Selain itu, orang tua juga dapat memberikan suplemen penambah kalsium ketika anak sudah mulai banyak minum. Sebab, hampir sebagian bayi prematur pembentukan tulangnya belum matang sehingga pertumbuhannya tulangnya lebih rapi dari anak yang cukup bulan.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Akira Prayudijanto mengatakan bahwa bayi prematur adalah bayi yang terlahir sebelum usia kehamilan ibu mencapai 37 minggu.
Pada saat itu, organ-organ tubuh bayi masih belum sempurna. Biasanya, para bayi memiliki berat badan lahir rendah di bawah 2.500 gram sehingga butuh perhatian ekstra karena kemampuan tubuh mereka saat dilahirkan tidak sekuat bayi normal pada umumnya.
Meski demikian, para orang tua tidak perlu khawatir ya. Bayi-bayi prematur ini juga bisa kok tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan sempurna. Asalkan tahu bagaimana cara merawatnya.
1. Kangoroo Mother Care (KMC)
Orangtua harus memberikan perawatan terbaik bagi di buat hati, salah satunya dengan metode perawatan kanguru atau kangoroo mother care (KMC) sehingga terjadi kontak kulit langsung dengan bayi atau skin to skin antara bayi dengan ibu atau ayah.
Menurut dokter Akira, metode ini bisa membuat suhu badan bayi lebih hangat. Selain itu juga bisa membantu mempercepat kenaikan berat badan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh serta membuat sistem pernapasan dan jantungnya lebih sehat.
2. Rutin Kontrol Tumbuh Kembang Bayi
Orang tua juga wajib mengontrol tumbuh kembang bayi setiap bulan termasuk memberikan imunisasi lengkap karena sistem imun bayi yang belum sempurna sehingga mudah terinfeksi.
Pemantauan tumbuh kembang juga bukan hanya berat badan dan tinggi badan saja tetapi juga lingkar kepala.
Berat badan menggambarkan kondisi gizi sedangkan tinggi badan perlu diukur untuk mencegah stunting. Bayi prematur memiliki risiko stunting sehingga jika salah dalam pengolahan dan pengembangannya, maka pertumbuhannya tidak akan secepat anak normal. Adapun lingkar kepala perlu diukur untuk melihat perkembangan volume otak anak.
“Bayi prematur ini harus terus dipantau karena ada masanya dia harus mengejar sehingga dapat tumbuh menjadi generasi berkualitas yang sama dengan anak normal pada umumnya. Tidak hanya sehat tetapi juga pintar dan cerdas,” tuturnya.
3. Asah, Asih, Asuh
Engkie Achmad Djauharie, dokter spesialis anak dari RSAB Harapan Kita mengatakan untuk mewujudkan generasi prematur yang berkualitas, orang tua juga harus dapat memenuhi kebutuhan dasar yang tepat bagi anak baik dari segi asah, asih, dan asuh.
Asuh didapatkan dari pemberian air susu ibu (ASI), nutrisi seimbang, imunisasi lengkap, serta pemenuhan kebutuhan sandang dan papan. Adapun asih diberikan orang tua melalui kasih sayang, dan asah berupa stimulasi anak sesuai usianya untuk mengasah kemampuan motorik, sensorik, kognitif, sosial, dan bahasanya.
Bayi prematur memang akan mengalami sedikit keterlambatan tetapi mereka akan mengejar ketertinggalan tersebut di saat usia 2 tahun.
Namun, jika keterlambatan terus berlanjut, orang tua perlu melakukan intervensi dan lakukan pemantauan di klinik tumbuh kembang anak.
4. Tambahan Suplemen Zat Besi dan Kalsium
Hal lain yang tidak kalah penting adalah bayi prematur perlu mendapatkan tambahan suplemen zat besi karena mereka memiliki kadar Hb yang rendah akibat pembentukan zat besi yang belum sempurna.
Ketika terjadi defisiensi zat besi dan Hb turun maka oksigen di dalam darah pun akan berkurang. Hal ini berdampak pada tumbuh kembang anak sehingga berat badannya akan sulit naik, begitu pula dengan perkembangan kecerdasannya akan terhambat, termasuk dapat mengalami gangguan kekebalan dan mudah terinfeksi.
Bagi bayi prematur kebutuhan zat besinya lebih banyak sehingga suplemen zat besi menjadi penting untuk mendorong tumbuh kembangnya menjadi sempurna. Lakukan pengecekan haemoglobin pada anak apalagi jika terdapat permasalah dalam tumbuh kembangnya.
Selain itu, orang tua juga dapat memberikan suplemen penambah kalsium ketika anak sudah mulai banyak minum. Sebab, hampir sebagian bayi prematur pembentukan tulangnya belum matang sehingga pertumbuhannya tulangnya lebih rapi dari anak yang cukup bulan.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.