Golden Black Gourmet. (Sumber gambar: Lifetime Design)

Intip Interior Restoran Baru Tasya Farasya yang Usung Desain Modern Klasik

07 November 2024   |   14:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Restoran Golden Black Gourmet resmi dibuka untuk publik. Resto yang terletak di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan ini merupakan lini bisnis terbaru dari Golden Black Coffee milik pemengaruh (influencer) Tasya Farasya. Tak hanya sebagai destinasi kuliner, resto ini juga menarik lantaran mengusung desain interior modern klasik yang elegan dan tampak mewah.

Golden Black Gourmet hadir menawarkan pengalaman kuliner yang memadukan menu makanan menggugah selera dan kopi premium, yang dibalut dengan suasana penuh kemewahan. Resto ini menghidangkan ragam makanan Barat dengan cara penyajian yang elegan.

"Kami sangat senang memperkenalkan Golden Black Gourmet kepada teman teman semua. Semoga Golden Black Gourmet bisa menjadi tempat kumpul, meeting, brunch, lunch, dinner bahkan sampai tempat healing juga bisa," kata Tasya Farasya selaku pemilik Golden Black Gourmet dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Restoran Bopet Uda Sajikan Masakan Minang Rumahan yang Autentik

Arsitektur dan interior Golden Black Gourmet dibuat secara detail oleh Hoire by Lifetime Design, menampilkan desain modern klasik yang melengkapi pengalaman bersantap berkualitas. Setiap sudut kafe memancarkan kemewahan, dengan perhatian terhadap detail pada perabotan, pencahayaan, dan suasana, menciptakan latar belakang yang sempurna untuk santapan santai dan acara-acara khusus.

“Komitmen kafe terhadap kualitas terlihat jelas dalam setiap detailnya, mulai dari pemilihan bahan-bahan terbaik hingga pengerjaan hidangan dan minuman yang cermat. Semoga Golden Black Gourmet bisa menjadi sentuhan baru di area kawasan Kemang Timur ini," kata Rachmat Fauzan selaku Owner Lifetime Design Group & Partner dari Golden Black Gourmet.
 

Interior Golden Black Gourmet. (Sumber gambar: Lifetime Design)

Interior Golden Black Gourmet. (Sumber gambar: Lifetime Design)

Baru-baru ini, Hypeabis.id berkesempatan untuk berkunjung ke Gorden Black Gourmet. Kesan klasik sudah terpancar pada bagian fasad bangunan resto tersebut yang ditandai dengan beberapa hal, mulai dari penggunaan kolom pada bagian struktur utama bangunan dan depan pintu masuk, serta kehadiran pilaster pada bagian atas bangunan.

Kesan klasik juga hadir dengan penempatan lengkungan besar pada bagian kaca yang berfungsi sebagai fasad bangunan, dengan sedikit sentuhan batu alam pada bagian atasnya. Lengkungan juga hadir sebagai ornamen di bagian jendela lantai dua bangunan tersebut. Begitupun dengan penggunaan ornamen ukiran rumit pada pintu utama resto.

Bangunan Golden Black Gourmet terdiri dari empat lantai dimana lantai terakhirnya berfungsi sebagai rooftop. Namun, ruangan yang difungsikan sebagai restoran hanya dua lantai, sementara dua sisanya digunakan sebagai kantor. Seperti namanya, bangunan ini didominasi oleh warna hitam dan emas yang menciptakan kesan mewah.
 

Interior Golden Black Gourmet. (Sumber gambar: Lifetime Design)

Interior Golden Black Gourmet. (Sumber gambar: Lifetime Design)

Kesan modern klasik yang mewah dan elegan kian terasa ketika memasuki area dalam Golden Black Gourmet. Pada lantai satu bangunan, terdapat kolom-kolom besar bernuansa abu-abu yang menopang ceiling cukup tinggi dengan desain lengkung berwarna putih.

Hal lain yang juga menonjol ialah penggunaan lantai marmer bernuansa abu-abu dan putih, yang pada bagian tengahnya menampilkan motif geometri dengan garis hitam yang menonjol. Meski secara garis besar didominasi oleh warna-warna monokrom, ruangan tetap tampak elegan dengan aplikasi pencahayaan yang hangat di beberapa sudut ruangan, seperti di pinggir-pinggir ceiling, serta penggunaan chandelier lamp.

Desain lingkungan juga hadir pada bagian jendela yang memadukan warna hitam dan putih. Tak ketinggalan, pemilihan furnitur juga semakin menambah kesan modern klasik, dengan kehadiran sofa dan kursi warna coklat berbahan kulit yang dipadukan dengan meja marmer berwarna krem.

Untuk menyiasati ruangan yang tidak terlalu besar, digunakan tangga melengkung dengan railing yang terbuat dari kayu. Sementara untuk lantai tangganya dibuat dari marmer. Tampilannya kian elegan dengan kehadiran indirect lighting yang ditempatkan di sisi kanan dan kiri anak tangga.

Interior Golden Black Gourmet. (Sumber gambar: Lifetime Design)

Kesan serupa juga hadir di lantai dua bangunan resto. Desain lengkungan masih hadir pada bagian jendela, serta penempatan beberapa lampu chandelier yang menambah kesan mewah. Begitupun dari segi furniturnya yang masih menggunakan sofa dan kursi kulit, serta meja berbahan marmer dengan warna senada.

Pada tengah ruangan, dihadirkan pula sebuah piano klasik besar yang menjadi dekorasi sekaligus focal point pada ruangan. Meski ukurannya besar, kehadiran piano tersebut tidak membuat ruangan terasa sempit lantaran penempatannya yang diletakkan di tengah ruangan, menambah kesan klasik pada ruangan resto.
 

Interior Golden Black Gourmet. (Sumber gambar: Lifetime Design)

Interior Golden Black Gourmet. (Sumber gambar: Lifetime Design)

Irawati Desita selaku Public Relation Lifetime Design mengatakan sebelum menjadi resto, bangunan tersebut dulunya merupakan kantor Lifetime Design. Lantaran kesepakatan bisnis antara pemilik Lifetime Design dan Tasya Farasya, akhirnya kantor tersebut dimanfaatkan sebagai restoran.

"Jadi memang bangunannya sudah ada, dan bukan membangun dari nol. Bisa dibilang proses renovasinya sekitar 60 persen," katanya kepada Hypeabis.id.

Perempuan yang akrab disapa Dita itu menuturkan bahwa seluruh material dan furnitur yang digunakan di Golden Black Gourmet merupakan lokal, dan kebanyakan merupakan produk dari Lifetime Design sendiri yang diproduksi di Jepara, Jawa Tengah. 

"Ambience-nya memang mewah dan dipadukan dengan makanan-makanan yang kualitasnya enak. Jadi orang tuh enggak kecewa kalau masuk ke sebuah restoran yang desainnya bagus, tapi kualitas makanannya juga sesuai dengan yang kami tampilkan," imbuhnya.

Baca Juga: Apa Itu Omakase di Restoran Jepang dan Kenapa Harganya Mahal?

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

5 Pertempuran Melawan Penjajah Terbesar yang Dihadapi Pejuang Indonesia

BERIKUTNYA

6 Ide Lomba untuk Peringatan Hari Pahlawan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: