Debut Jadi Sutradara, Simak Cerita Reza Rahadian Garap Film Pangku
29 October 2024 |
21:06 WIB
1
Like
Like
Like
Aktor Reza Rahadian memasuki ruang bioskop XXI Epicentrum dengan semringah. Di wajahnya tampak rona kelegaan. Sebab, proyek debut film panjang pertamanya yang telah lama disiapkan, akhirnya untuk pertama kali resmi diperkenalkan ke publik.
Setelah lebih dari dua dekade berkecimpung di dunia seni peran, Reza bakal memasuki babak baru dalam kariernya dengan menjadi sutradara. Dia percaya sesuatu yang memang sudah waktunya terjadi, maka memang mesti terjadi.
Begitu pula, ketika dirinya akhirnya terjun ke dunia penyutradaraan dan akan membuat film panjang pertamanya. Proses ide hingga perencanaan berjalan dengan perlahan dan tak terburu-buru, hingga akhirnya sampai ke hari ini.
Baca juga: Aktor Reza Rahadian Kembali Masuk Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2024
Sebelum akhirnya menggarap film panjang, Reza beberapa kali menyutradarai film pendek. Dia pernah mengarahkan film pendek berjudul Sebelah (2011) yang memenangkan penghargaan film pendek terbaik di LA Lights Movie Award 2012.
Dia juga terlibat dalam film antologi berjudul Wanita Tetap Wanita (2013). Pada 2020, dirinya juga menyutradarai miniseri berjudul Sementara, Selamanya.
“Saya enggak pernah di-setting untuk kenapa hari ini atau menentukan kapan, semuanya benar-benar berjalan mengalir dan organik,” ungkap Reza Rahadian dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Reza akan memulai debut filmnya dengan tajuk Pangku. Ide filmnya ini muncul dan telah mengendap dalam waktu yang cukup lama di kepalanya. Reza ingat betul sekitar lima tahun lalu, dirinya pernah menjalani proyek syuting di sebuah daerah di pesisir pantai utara atau Pantura.
Selain berfokus pada agenda syuting, Reza diam-diam mengamati kehidupan masyarakat yang berjalan di sana. Aktor berusia 37 tahun ini merasa kehidupan Pantura menawarkan sisi menarik yang jarang terangkat ke publik. Salah satunya ialah soal tradisi kopi pangku.
Dia pernah berujar bahwa jika suatu saat nanti dirinya membuat film, Pantura akan menjadi latar karyanya. Kini, peraih Piala Citra itu pun menepati mimpi dan janjinya kala itu. “Pangku akan bercerita tentang perjuangan seorang perempuan bernama Sartika yang hidup di pesisir pantura. Dia mencoba bertahan hidup di tengah himpitan dan krisis yang menimpa dirinya,” jelasnya.
Menurut Reza, film ini akan mencoba memotret sebuah kehidupan dari seorang perempuan, perjuangannya untuk hidup, dan berbagai tantangan yang dihadapinya. Lewat karakter-karakter yang ada di dalamnya, dirinya ingin merefleksikan realitas kehidupan.
Dalam film ini, refleksi itu akan tercermin dari sifat manusia yang kompleks. Menurut Reza, manusia selalu tak bisa berdiri dalam garis hitam dan putih. Pada akhirnya, setiap orang memiliki motivasi masing-masing dalam tindakannya, yang itu bisa jadi kebahagiaan untuknya atau duka untuk orang lain.
“Ide film Pangku sebenarnya sudah mengendap lama, ketika akhirnya bertemu dengan orang yang tepat dan berbakat untuk berkolaborasi, asaya pikir saatnya ide ini terwujud. Ini adalah film tentang cinta, hubungan antar manusia, serta perjuangan hidup,” imbuhnya.
Dalam meramu naskah filmnya, Reza menggandeng sastrawan muda Felix K Nesi. Dia juga mengajak rekannya, Arya Ibrahim untuk turut membantunya menjadi produser.
Produser Arya Ibrahim mengatakan proses pra-produksi telah dimulai sejak Februari 2024. Selama delapan bulan, film ini menjalani proses yang tak sebentar hingga akhirnya siap syuting satu minggu lagi.
Proses dimulai dari pematangan naskah. Kemudian, pemilihan pemain. Tak kalah penting, lokasi yang menjadi latar cerita pun sudah didapat. Dia berharap film ini bisa menjalani proses syuting dengan lancar minggu depan.
“Setelah perjalanan yang panjang, kami dengan suka hati menyampaikan Gambar Gerak akhirnya akan memulai produksi film panjang pertamanya,” ungkapnya.
Menurutnya, film Pangku dipilih sebagai langkah awal karena kisahnya yang sangat personal bagi dirinya dan Reza. Menurutnya, film ini akan mencerminkan berbagai realitas yang jarang terlihat, tetapi sangat relevan.
Film yang juga didukung oleh Direktorat Perfilman, musik, dan Media, Kementerian Kebudayaan RI ini akan dibintangi oleh Claresta Taufan, Devano Danendra, Fedi Nuril, Shakeel Fauzi, dan Christine Hakim.
Film Pangku diproduksi oleh Gambar Gerak, sebuah rumah produksi yang juga diinisiasi oleh Reza Rahadian dan Arya Ibrahim sejak 2020.
Baca juga: Review Film My Annoying Brother, Melawan Keterpurukan dengan Support System
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Setelah lebih dari dua dekade berkecimpung di dunia seni peran, Reza bakal memasuki babak baru dalam kariernya dengan menjadi sutradara. Dia percaya sesuatu yang memang sudah waktunya terjadi, maka memang mesti terjadi.
Begitu pula, ketika dirinya akhirnya terjun ke dunia penyutradaraan dan akan membuat film panjang pertamanya. Proses ide hingga perencanaan berjalan dengan perlahan dan tak terburu-buru, hingga akhirnya sampai ke hari ini.
Baca juga: Aktor Reza Rahadian Kembali Masuk Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2024
Sebelum akhirnya menggarap film panjang, Reza beberapa kali menyutradarai film pendek. Dia pernah mengarahkan film pendek berjudul Sebelah (2011) yang memenangkan penghargaan film pendek terbaik di LA Lights Movie Award 2012.
Dia juga terlibat dalam film antologi berjudul Wanita Tetap Wanita (2013). Pada 2020, dirinya juga menyutradarai miniseri berjudul Sementara, Selamanya.
“Saya enggak pernah di-setting untuk kenapa hari ini atau menentukan kapan, semuanya benar-benar berjalan mengalir dan organik,” ungkap Reza Rahadian dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Co produser Gita Fara, Sutradara, Reza Rahadian, dan produser Arya Ibrahim (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Selain berfokus pada agenda syuting, Reza diam-diam mengamati kehidupan masyarakat yang berjalan di sana. Aktor berusia 37 tahun ini merasa kehidupan Pantura menawarkan sisi menarik yang jarang terangkat ke publik. Salah satunya ialah soal tradisi kopi pangku.
Dia pernah berujar bahwa jika suatu saat nanti dirinya membuat film, Pantura akan menjadi latar karyanya. Kini, peraih Piala Citra itu pun menepati mimpi dan janjinya kala itu. “Pangku akan bercerita tentang perjuangan seorang perempuan bernama Sartika yang hidup di pesisir pantura. Dia mencoba bertahan hidup di tengah himpitan dan krisis yang menimpa dirinya,” jelasnya.
Menurut Reza, film ini akan mencoba memotret sebuah kehidupan dari seorang perempuan, perjuangannya untuk hidup, dan berbagai tantangan yang dihadapinya. Lewat karakter-karakter yang ada di dalamnya, dirinya ingin merefleksikan realitas kehidupan.
Dalam film ini, refleksi itu akan tercermin dari sifat manusia yang kompleks. Menurut Reza, manusia selalu tak bisa berdiri dalam garis hitam dan putih. Pada akhirnya, setiap orang memiliki motivasi masing-masing dalam tindakannya, yang itu bisa jadi kebahagiaan untuknya atau duka untuk orang lain.
“Ide film Pangku sebenarnya sudah mengendap lama, ketika akhirnya bertemu dengan orang yang tepat dan berbakat untuk berkolaborasi, asaya pikir saatnya ide ini terwujud. Ini adalah film tentang cinta, hubungan antar manusia, serta perjuangan hidup,” imbuhnya.
Dalam meramu naskah filmnya, Reza menggandeng sastrawan muda Felix K Nesi. Dia juga mengajak rekannya, Arya Ibrahim untuk turut membantunya menjadi produser.
Pra-produksi Dimulai Sejak Februari
sutradara, produser dan pemain film Pangku (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Proses dimulai dari pematangan naskah. Kemudian, pemilihan pemain. Tak kalah penting, lokasi yang menjadi latar cerita pun sudah didapat. Dia berharap film ini bisa menjalani proses syuting dengan lancar minggu depan.
“Setelah perjalanan yang panjang, kami dengan suka hati menyampaikan Gambar Gerak akhirnya akan memulai produksi film panjang pertamanya,” ungkapnya.
Menurutnya, film Pangku dipilih sebagai langkah awal karena kisahnya yang sangat personal bagi dirinya dan Reza. Menurutnya, film ini akan mencerminkan berbagai realitas yang jarang terlihat, tetapi sangat relevan.
Film yang juga didukung oleh Direktorat Perfilman, musik, dan Media, Kementerian Kebudayaan RI ini akan dibintangi oleh Claresta Taufan, Devano Danendra, Fedi Nuril, Shakeel Fauzi, dan Christine Hakim.
Film Pangku diproduksi oleh Gambar Gerak, sebuah rumah produksi yang juga diinisiasi oleh Reza Rahadian dan Arya Ibrahim sejak 2020.
Baca juga: Review Film My Annoying Brother, Melawan Keterpurukan dengan Support System
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.