Tantangan Reza Rahadian Perankan Preman di Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas'

Reza Rahadian kembali menunjukkan kualitas aktingnya dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Berperan sebagai Budi Baik, Reza akan tampil bersama pemain-pemain lain, seperti Marthino Lio (sebagai Ajo Kawir), Sal Priadi (sebagai Tokek), Ladya Cheryl (sebagai Iteung), dan Ratu Felisha (sebagai Jelita).

“Budi Baik itu seorang laki-laki yang jatuh cinta pada Iteung yang juga seorang anggota preman bertangan kosong. Budi bisa dekat dengan Iteung karena satu perguruan silat, dia juga sosok yang licik,” papar Reza dalam konferensi pers virtual, baru-baru ini.

Meski telah membintangi banyak film, Reza menemukan tantangan tersendiri dalam memerankan Budi Baik. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Reza mengaku mencari banyak referensi dari karya lain. 

“Salah satunya dengan observasi, menonton film-film yang tayang pada tahun 80-an tentang tingkah laku preman tongkrongan,” terangnya.
 
Aktor 34 tahun itu juga mengatakan bahwa tokoh Budi Baik sangat menarik baginya. Sebab, selain menjadi preman, Budi Baik juga adalah seorang pebisnis.

“Dia seorang pebisnis minyak lintah. Buat apa minyak lintah? Kita tonton bersama,” katanya.

Selain keunikan karakter Budi Baik, faktor penting yang membantu Reza adalah keleluasaannya bermain peran. Menurutnya, sebagai sutradara, Edwin telah memberikan ruang bagi dirinya untuk bisa mengeksplorasi karakter Budi Baik secara maksimal.

“Menurut saya, tiap aktor pasti haus akan ruang untuk melakukan eksplorasi, dan Mas Edwin benar-benar menyediakan hal itu. Saya selalu diskusi tentang adegan yang saya tawarkan bisa mengeksplorasi karakter itu atau tidak,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Reza juga mengaku bahwa sejak awal dia telah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan jelas mengenai karakter Budi Baik dari sang sutradara, Edwin. Meskipun begitu, dia tetap melakukan beberapa observasi untuk lebih mendalami perannya.

Sementara itu, film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Vengeance is Mine, All Others Pay Cash) sendiri akan tayang secara perdana di dua festival internasional, yaitu Locarno Film Festival dan Toronto International Film Festival (TIFF) 2021.

Film yang diadaptasi dari novel populer Eka Kurniawan dengan judul yang sama itu masuk dalam kategori Concorso Internazionale (kompetisi internasional) Locarno untuk memperebutkan penghargaan tertinggi Golden Leopard dan akan berkompetisi dalam kategori Contemporary World Cinema di ajang Toronto Festival.


Editor: Avicenna