6 Sinema yang Tak Boleh Dilewatkan di Korea Indonesia Film Festival 2024
29 October 2024 |
14:01 WIB
Korea Indonesia Film Festival (KIFF) bakal kembali digelar akhir pekan ini. Ajang yang diinisiasi oleh Korean Cultural Center (KCC) Indonesia dan CGV Cinemas ini akan menghadirkan sajian sinema khas dari sineas dua negara, yakni Korea Selatan dan Indonesia.
KIFF 2024 bakal digelar mulai Kamis, 31 Oktober hingga Minggu, 3 November 2024. Selama empat hari penuh, pencinta film akan merayakan warna-warni budaya sinema dari Indonesia dan Korea Selatan.
KIFF akan hadir secara luring di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Palembang. Pemutaran film di Jakarta akan difokuskan di CGV Grand Indonesia, di Bandung akan digelar di CGV Paris Van Java, dan di Palembang bertempat di CGV Palembang Town Center.
Sembari menunggu waktu festival tiba, yuk simak 6 rekomendasi film yang patut diantisipasi dalam gelaran Korea Indonesia Film Festival 2024.
Baca juga: Fakta-fakta Menarik Korea Indonesia Film Festival 2024
Untuk pertama kalinya, film pembuka dari Korea Indonesia Film Festival (KIFF) berasal dari Indonesia, yakni My Annoying Brother. Sebelumnya, film pembuka dari festival ini selalu berasal dari film-film produksi Korea. Ini adalah adaptasi berjudul sama dari Korea Selatan.
Film ini digarap oleh sutradara Dinna Jasanti. Berbeda dari versi Korea, versi Indonesia bakal tampil dengan warna yang berbeda karena konteks cerita telah dilokalkan. Film ini bercerita tentang seorang atlet Judo yang kehilangan penglihatan. Dia kemudian dirawat oleh kakaknya yang adalah seorang narapidana.
Film berjudul Bori garapan sutradara Kim Jin-Yu jadi salah satu yang tak boleh terlewat. Film ini merupakan sajian yang cukup segar dari Korea Indonesia Film Festival. Sebab, berbeda dengan lainnya, Bori adalah film yang diproduksi secara independen oleh sineas Korsel. Tentu saja, film ini akan memberi warna berbeda dibanding film-film blockbuster yang biasa dilihat.
Film Bori menceritakan seorang anak perempuan berusia 11 tahun. Dia terlahir sebagai satu-satunya anggota yang bisa mendengar di keluarganya. Hidupnya dilanda perasaan terasingkan karena hanya dia yang bisa mendengar. Suatu ketika, dia mencari cara untuk menghilangkan pendengarannya.
Film Apres Girl disutradarai oleh Kim Kwang-bo dan naskahnya ditulis oleh Ko Yeon-ock. Film berdurasi 107 menit ini juga menjadi sajian yang segar dari festival. Sebab, film ini bertema musikal, genre yang jarang muncul dan hadir di Indonesia.
Film ini menceritakan tentang kisah hidup sutradara perempuan pertama di Korea, Park Nam-ok dan lika-likunya dalam membuka jalan bagi wanita di dunia perfilman. Sebab, pada dekade 1950-an, menjadi wanita Korea adalah sesuatu yang tak mudah. Mereka banyak dibatasi oleh peraturan tak tertulis, termasuk untuk memproduksi film.
Victory adalah film yang disutradarai oleh Park Boem-soo. Mengusung tema olahraga dan mengambil latar 1999, film ini patut dinanti karena menandai comeback Lee Hyeri. Di film ini, anggota Girl's Day tersebut akan menjadi cheerleader alias pemandu sorak.
Film ini akan mengikuti kehidupan seorang siswa SMA bernama Pil Sun. Dia memiliki ambisi besar menjadi penari. Dia kemudian mengajak Mi Na untuk menjadi klub pemandu sorak bernama Millenium Girls.
Namun, konsep pemandu sorak yang mereka bawa cukup berbeda, bukan dengan teriakan melainkan tarian. Persahabatan mereka dan upaya untuk memenangkan pertandingan menjadi sajian tangga dramatik yang seru.
Project Silence menjadi salah satu sajian lain yang tak boleh dilewatkan. Film yang disutradarai oleh Kim Tae-gon ini sempat diputar di ajang bergengsi, yakni Midnight Screening Festival Film Cannes 2023 lalu. Tak hanya itu, Project Silence juga menjadi film terakhir yang dibintangi mendiang aktor Lee Sun-kyun (Parasite-2019).
Film bergenre thriller ini bercerita tentang orang-orang yang terdampar di jembatan bandara dalam kondisi cuaca yang buruk. Akibat cuaca buruk ini, jarak pandang sangat terbatas. Mobil-mobil pun saling bertubrukan dan sebuah jembatan hampir runtuh.
Film Beautiful Audrey menceritakan kehidupan keluarga dalam masyarakat modern. Kisahnya akan mengikuti seorang anak bernama Ki Hoon yang menjalankan restoran mi bersama ibunya di kampung halaman. Namun, sang ibu rupanya menderita alzheimer.
Film ini akan menggambarkan perasaan cinta dan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya, meski dia menderita penyakit yang membuatnya lupa ingatan. Film ini bakal cukup menarik karena akan mempertemukan aktor Park Ji-hoon dengan Kim Jung-nan. Beautiful Audrey telah tayang di Korsel pada Agustus 2024, tetapi baru tayang di Indonesia pada gelaran festival ini.
Baca juga: Balinale Dapat Pengakuan Sebagai Festival Film Berkualifikasi Oscar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
KIFF 2024 bakal digelar mulai Kamis, 31 Oktober hingga Minggu, 3 November 2024. Selama empat hari penuh, pencinta film akan merayakan warna-warni budaya sinema dari Indonesia dan Korea Selatan.
KIFF akan hadir secara luring di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Palembang. Pemutaran film di Jakarta akan difokuskan di CGV Grand Indonesia, di Bandung akan digelar di CGV Paris Van Java, dan di Palembang bertempat di CGV Palembang Town Center.
Sembari menunggu waktu festival tiba, yuk simak 6 rekomendasi film yang patut diantisipasi dalam gelaran Korea Indonesia Film Festival 2024.
Baca juga: Fakta-fakta Menarik Korea Indonesia Film Festival 2024
1. My Annoying Brother
Untuk pertama kalinya, film pembuka dari Korea Indonesia Film Festival (KIFF) berasal dari Indonesia, yakni My Annoying Brother. Sebelumnya, film pembuka dari festival ini selalu berasal dari film-film produksi Korea. Ini adalah adaptasi berjudul sama dari Korea Selatan.
Film ini digarap oleh sutradara Dinna Jasanti. Berbeda dari versi Korea, versi Indonesia bakal tampil dengan warna yang berbeda karena konteks cerita telah dilokalkan. Film ini bercerita tentang seorang atlet Judo yang kehilangan penglihatan. Dia kemudian dirawat oleh kakaknya yang adalah seorang narapidana.
2. Bori
Film berjudul Bori garapan sutradara Kim Jin-Yu jadi salah satu yang tak boleh terlewat. Film ini merupakan sajian yang cukup segar dari Korea Indonesia Film Festival. Sebab, berbeda dengan lainnya, Bori adalah film yang diproduksi secara independen oleh sineas Korsel. Tentu saja, film ini akan memberi warna berbeda dibanding film-film blockbuster yang biasa dilihat.
Film Bori menceritakan seorang anak perempuan berusia 11 tahun. Dia terlahir sebagai satu-satunya anggota yang bisa mendengar di keluarganya. Hidupnya dilanda perasaan terasingkan karena hanya dia yang bisa mendengar. Suatu ketika, dia mencari cara untuk menghilangkan pendengarannya.
3. Apres Girl
Film Apres Girl disutradarai oleh Kim Kwang-bo dan naskahnya ditulis oleh Ko Yeon-ock. Film berdurasi 107 menit ini juga menjadi sajian yang segar dari festival. Sebab, film ini bertema musikal, genre yang jarang muncul dan hadir di Indonesia.
Film ini menceritakan tentang kisah hidup sutradara perempuan pertama di Korea, Park Nam-ok dan lika-likunya dalam membuka jalan bagi wanita di dunia perfilman. Sebab, pada dekade 1950-an, menjadi wanita Korea adalah sesuatu yang tak mudah. Mereka banyak dibatasi oleh peraturan tak tertulis, termasuk untuk memproduksi film.
4. Victory
Victory adalah film yang disutradarai oleh Park Boem-soo. Mengusung tema olahraga dan mengambil latar 1999, film ini patut dinanti karena menandai comeback Lee Hyeri. Di film ini, anggota Girl's Day tersebut akan menjadi cheerleader alias pemandu sorak.
Film ini akan mengikuti kehidupan seorang siswa SMA bernama Pil Sun. Dia memiliki ambisi besar menjadi penari. Dia kemudian mengajak Mi Na untuk menjadi klub pemandu sorak bernama Millenium Girls.
Namun, konsep pemandu sorak yang mereka bawa cukup berbeda, bukan dengan teriakan melainkan tarian. Persahabatan mereka dan upaya untuk memenangkan pertandingan menjadi sajian tangga dramatik yang seru.
5. Project Silence
Project Silence menjadi salah satu sajian lain yang tak boleh dilewatkan. Film yang disutradarai oleh Kim Tae-gon ini sempat diputar di ajang bergengsi, yakni Midnight Screening Festival Film Cannes 2023 lalu. Tak hanya itu, Project Silence juga menjadi film terakhir yang dibintangi mendiang aktor Lee Sun-kyun (Parasite-2019).
Film bergenre thriller ini bercerita tentang orang-orang yang terdampar di jembatan bandara dalam kondisi cuaca yang buruk. Akibat cuaca buruk ini, jarak pandang sangat terbatas. Mobil-mobil pun saling bertubrukan dan sebuah jembatan hampir runtuh.
6. Beautiful Audrey
Film Beautiful Audrey menceritakan kehidupan keluarga dalam masyarakat modern. Kisahnya akan mengikuti seorang anak bernama Ki Hoon yang menjalankan restoran mi bersama ibunya di kampung halaman. Namun, sang ibu rupanya menderita alzheimer.
Film ini akan menggambarkan perasaan cinta dan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya, meski dia menderita penyakit yang membuatnya lupa ingatan. Film ini bakal cukup menarik karena akan mempertemukan aktor Park Ji-hoon dengan Kim Jung-nan. Beautiful Audrey telah tayang di Korsel pada Agustus 2024, tetapi baru tayang di Indonesia pada gelaran festival ini.
Baca juga: Balinale Dapat Pengakuan Sebagai Festival Film Berkualifikasi Oscar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.