Serangan Stroke Tak Kenal Usia, Ikuti Cara Sederhana Kurangi Risiko di Usia Produktif
29 October 2024 |
09:53 WIB
Stroke merupakan salah satu penyakit dengan risiko kematian tinggi. Penyakit ini dapat menyerang berbagai pihak – termasuk Genhype yang berada dalam usia produktif. Dengan begitu, penting untuk melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak mendapatkan serangannya.
Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), setiap tahun, ada 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke. Dari total tersebut, 5 juta meninggal dunia dan 5 juta lainnya mengalami cacat permanen.
Penyakit ini jarang terjadi terhadap orang di bawah usia 40 tahun. Namun, bukan berarti tidak ada. “Jika terjadi [terhadap orang di bawah usia 40 tahun], penyebab utamanya adalah tekanan darah tinggi,” demikian tertulis.
Baca juga: Risiko Strok Mengintai Usia Lebih Muda, Yuk Disiplin Menjaga Kadar Kolesterol
Organisasi juga mengungkapkan bahwa sekitar 8 persen anak-anak dengan penyakit sel sabit atau sickle cell disease memiliki stroke. Sementara itu, WHO mencatat bahwa dari 10 orang yang meninggal karena stroke, 4 di antaranya sebenarnya dapat diselamatkan jika dapat mengendalikan tekanan darah dalam tubuh.
Di antara penderita yang berusia di bawah 65 tahun, dua perlima kematian yang terjadi juga terkait dengan kebiasaan merokok.
Adapun, dalam booklet berjudul Avoiding Heart Attacks and Strokes, Don’t be a victim – Protect yourself dari WHO, risiko terkait dengan serangan stroke selain merokok dan penggunaan tembakau lainnya adalah seperti diet tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
Gaya hidup tersebut dapat menyebabkan masalah fisik serius, yakni tekanan darah tinggi (hipertensi), gula darah tinggi (diabetes), dan lemak darah tinggi (hiperlipidemia). “Ini adalah faktor risiko terpenting untuk serangan jantung dan stroke,” demikian tertulis.
Dalam mengurangi risiko serangan stroke, ada berbagai cara yang dapat menjadi pilihan. Namun, Genhype dapat mulai dengan gaya hidup yang bisa berdampak sehat terhadap tubuh.
Pertama, segera berhenti jika menjadi seorang perokok atau pengguna tembakau lainnya. Tidak hanya itu, Genhype juga perlu menghindar dari asap rokok orang lain yang sedang merokok.
Kedua, luangkan waktu selama 30 menit untuk melakukan aktivitas, seperti berjalan, berkebun, atau melakukan berbagai macam pekerjaan rumah. Ketiga, Genhype juga perlu mengonsumsi 5 porsi buah dan sayuran setiap hari. “Batasi garam, lemak, dan gula dalam makanan,” demikian tertulis.
Ketiga, lakukan pemeriksaan berat badan, tekanan darah, lemak, dan gula setiap satu tahun sekali. Langkah lain yang tidak kalah penting adalah mendorong anggota keluarga dan orang lain untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Penyebab serangan stroke yang menghampiri banyak penderita adalah karena penyumbatan di saluran pembuluh darah, sehingga mencegah darah mengalir ke otak. Penyebab paling umum terjadi penyumbatan adalah timbunan lemak di dinding bagian dalam pembuluh darah yang memberikan pasokan ke otak.
Lemak yang menempel di dinding bagian dalam membuat pembuluh darah lebih sempit dan kurang fleksibel atau kerap disebut pengerasan arteri atau aterosklerosis.
Dalam prosesnya, seseorang menderita stroke karena dua alasan. Pertama adalah pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, sehingga merusak jaringan otak. Kondisi ini disebut perdarahan intraserebral. “Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko penting untuk ini,” demikian tertulis.
Kedua, gumpalan darah yang terbentuk di jantung dan bergerak melalui pembuluh darah otak ketika seseorang memiliki detak jantung yang lemah atau tidak teratur. Gumpalan tersebut dapat terperangkat di arteri otak yang sempit, sehingga menghalangi aliran darah ke area otak.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), setiap tahun, ada 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke. Dari total tersebut, 5 juta meninggal dunia dan 5 juta lainnya mengalami cacat permanen.
Penyakit ini jarang terjadi terhadap orang di bawah usia 40 tahun. Namun, bukan berarti tidak ada. “Jika terjadi [terhadap orang di bawah usia 40 tahun], penyebab utamanya adalah tekanan darah tinggi,” demikian tertulis.
Baca juga: Risiko Strok Mengintai Usia Lebih Muda, Yuk Disiplin Menjaga Kadar Kolesterol
Organisasi juga mengungkapkan bahwa sekitar 8 persen anak-anak dengan penyakit sel sabit atau sickle cell disease memiliki stroke. Sementara itu, WHO mencatat bahwa dari 10 orang yang meninggal karena stroke, 4 di antaranya sebenarnya dapat diselamatkan jika dapat mengendalikan tekanan darah dalam tubuh.
Di antara penderita yang berusia di bawah 65 tahun, dua perlima kematian yang terjadi juga terkait dengan kebiasaan merokok.
Adapun, dalam booklet berjudul Avoiding Heart Attacks and Strokes, Don’t be a victim – Protect yourself dari WHO, risiko terkait dengan serangan stroke selain merokok dan penggunaan tembakau lainnya adalah seperti diet tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
Gaya hidup tersebut dapat menyebabkan masalah fisik serius, yakni tekanan darah tinggi (hipertensi), gula darah tinggi (diabetes), dan lemak darah tinggi (hiperlipidemia). “Ini adalah faktor risiko terpenting untuk serangan jantung dan stroke,” demikian tertulis.
Dalam mengurangi risiko serangan stroke, ada berbagai cara yang dapat menjadi pilihan. Namun, Genhype dapat mulai dengan gaya hidup yang bisa berdampak sehat terhadap tubuh.
Pertama, segera berhenti jika menjadi seorang perokok atau pengguna tembakau lainnya. Tidak hanya itu, Genhype juga perlu menghindar dari asap rokok orang lain yang sedang merokok.
Kedua, luangkan waktu selama 30 menit untuk melakukan aktivitas, seperti berjalan, berkebun, atau melakukan berbagai macam pekerjaan rumah. Ketiga, Genhype juga perlu mengonsumsi 5 porsi buah dan sayuran setiap hari. “Batasi garam, lemak, dan gula dalam makanan,” demikian tertulis.
Ketiga, lakukan pemeriksaan berat badan, tekanan darah, lemak, dan gula setiap satu tahun sekali. Langkah lain yang tidak kalah penting adalah mendorong anggota keluarga dan orang lain untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Penyebab Stroke
Penyebab serangan stroke yang menghampiri banyak penderita adalah karena penyumbatan di saluran pembuluh darah, sehingga mencegah darah mengalir ke otak. Penyebab paling umum terjadi penyumbatan adalah timbunan lemak di dinding bagian dalam pembuluh darah yang memberikan pasokan ke otak.Lemak yang menempel di dinding bagian dalam membuat pembuluh darah lebih sempit dan kurang fleksibel atau kerap disebut pengerasan arteri atau aterosklerosis.
Dalam prosesnya, seseorang menderita stroke karena dua alasan. Pertama adalah pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, sehingga merusak jaringan otak. Kondisi ini disebut perdarahan intraserebral. “Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko penting untuk ini,” demikian tertulis.
Kedua, gumpalan darah yang terbentuk di jantung dan bergerak melalui pembuluh darah otak ketika seseorang memiliki detak jantung yang lemah atau tidak teratur. Gumpalan tersebut dapat terperangkat di arteri otak yang sempit, sehingga menghalangi aliran darah ke area otak.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.